Keberadaan stasiun kereta listrik di Stadion Internasional Jakarta (JIS) diperlukan untuk mendukung akses publik ke stadion.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan penambahan infrastruktur angkutan umum berupa stasiun kereta rel listrik Jakarta International Stadium (JIS). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan meminta Pemprov DKI Jakarta segera menyerahkan studi kelayakan stasiun KRL JIS itu.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (26/08/2021) menjelaskan, untuk mendukung mobilitas dari dan menuju Jakarta International Stadium (JIS) diperlukan adanya akses transportasi umum. Stasiun KRL JIS dimungkinkan karena berada dekat jalur KRL rute Kota-Tanjung Priok ataupun Kampung Bandan-Tanjung Priok. Untuk merealisasikan pembangunan stasiun KRL JIS, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersurat ke Menteri Perhubungan pada Juni lalu.
"Menyusul surat Pak Gubernur, Dinas Perhubungan sudah melakukan pembahasan dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Kami dua kali sudah melakukan pembahasan," jelas Syafrin.
Dari pembahasan tersebut, pihak DJKA mengiginkan adanya kajian atas rencana pembangunan stasiun KRL di kawasan JIS. "Saya selaku Kepala Dinas Perhubungan sudah bersurat ke PT Jakarta Propertindo untuk melengkapi kajiannya," jelas Syafrin.
Setelah ada kajiannya, jelas Syafrin, akan ada pembahasan lebih lanjut. Adapun studi kelayakan yang diminta di antaranya terkait dengan lokasi, akses ke stasiun seperti apa, hingga potensi jumlah penumpang. Selain itu juga perlu disampaikan akan adanya rencana integrasi layanan dengan moda lain.
"Kita juga mau membuka koridor 14 (Senen - JIS) dan 15 (Pulo Gebang - JIS) Transjakarta ke arah JIS. Juga akan ada layanan LRT Jakarta rute Kelapa Gading - JIS," jelas Syafrin.
Menurut Syafrin, itu semua akan menjadi satu kesatuan perencanaan untuk mendukung pembangunan stasiun KRL di kawasan itu.
Iwan Takwin, Direktur Proyek JIS PT Jakarta Propertindo secara terpisah menjelaskan, proyek JIS telah sesuai dengan standar FIFA sehingga dibutuhkan penunjang transportasi massal seperti kereta untuk mengangkut penonton. Keberadaan kereta dibutuhkan untuk mengangkut penonton ke stadion berstandar internasional dengan kapasitas 82.000 penonton itu.
"Terkait dengan rencana adanya Stasiun KAI atau KCI atau KRL di sekitar kawasan JIS sampai saat ini pun kita intens melakukan koordinasi kemudian komunikasi," ujar Iwan.
Untuk keperluan stasiun itu, menurut Iwan, pihaknya sudah melakukan survei di lapangan. Utamanya terkait dengan lokasi, desain integrasi, hingga sirkulasi penonton di stadion. Untuk studi kelayakan yang diminta, pihaknya tengah mempersiapkannya.
"Bukan hanya KAI nantinya nanti juga ada LRT kemudian BRT Transjakarta. Jadi semuanya terintegrasi sesuai juga dengan program Gubernur bahwa harapannya di sini bisa menjadi 1 poin Urban Generation di Jakarta khususnya di Jakarta Utara," katanya.
Saat ini, pihaknya terus mematangkan pembangunan stasiun maupun halte yang terintegrasi dengan kawasan JIS sehingga mobilitas penonton dapat terakomodir dengan baik.
Pembangunan stasiun KRL di kawasan JIS itu termuat dalam Instruksi Gubernur No.49 Tahun 2021 tentang penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021 - 2022. Penyelesaian JIS masuk dalam kelompok isu tata ruang dan kawasan.
Dalam kelompok isu itu, JIS ditargetkan sudah diresmikan pada Desember 2021 dengan didukung sejumlah infrastruktur pendukung. Infrastruktur yang dimaksud meliputi stasiun KRL baru di sisi barat dan timur JIS yang ditargetkan selesai Juni 2022, penambahan rute baru KCI Jatinegara - Rajawali - Ancol - Priok pada Oktober 2021, serta akses ramp tol ke area JIS pada Juni 2022.