Saat pandemi Covid-19 berlangsung, anak-anak sangat terdampak. Tak sedikit dari mereka kehilangan ayah atau ibu atau ayah dan ibu yang meninggal karena Covid-19. Pendataan dilakukan untuk menentukan bantuan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Warga bergotong royong menurunkan paket bahan pangan dari Pemprov DKI Jakarta untuk warga RW 007, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang baru tiba, sebelum kemudian dibagikan kepada warga yang berhak, Rabu (9/12/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Meski pandemi Covid-19 sudah 17 bulan berlangsung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru melakukan pendataan terkait anak-anak yang terdampak Covid-19. Pendataan diperlukan untuk menentukan bantuan yang akan diberikan kepada anak-anak terdampak.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti Sutar, Jumat (20/8/2021), seusai rapat kerja dengan Komisi E Bidang Kesejahteraan Sosial DPRD DKI Jakarta menjelaskan, Pemprov DKI berencana memberikan bantuan untuk anak-anak terdampak Covid-19. ”Sekarang dalam proses pendataan dari Dinas Kesehatan yang kami padankan dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” ujarnya.
Data itu nantinya untuk mengetahui anak-anak yang menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu karena orangtua mereka meninggal akibat Covid-19, yaitu mereka yang terdampak sejak gelombang pertama hingga sekarang.
”Kalau menggunakan data, nanti langsung bisa dipadankan. Nanti si orangtua punya NIK (nomor induk kependudukan), di dalam keluarga ketahuan siapa saja. Kalau, misalnya, orangtuanya satu meninggal, dia yatim atau piatu. Kalau dua-duanya, menjadi yatim piatu,” jelas Suharti.
Apakah akan berbentuk Kartu Jakarta Pintar atau bantuan pangan, atau akan ada program baru, masih akan dilihat.
Adapun terkait bentuk bantuan atau bentuk programnya, karena pendataan masih berproses, Suharti belum bisa membeberkan secara rinci. ”Belum ada, tentu sedang dibahas. Kami inginnya jelas pelayanan untuk mereka,” ucapnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Zainal dalam kesempatan tersebut membenarkan adanya upaya pendataan anak terdampak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19. ”Kami ingin tahu berapa yang yatim, berapa yang piatu, berapa yang yatim piatu. Setelah dapat data itu, kami akan padankan dulu dengan Dinas Dukcapil supaya akurasi datanya terjamin. Setelah dapat, baru verifikasi oleh aparat kelurahan, RT, dan RW, nanti disampaikan,” tuturnya.
Adapun cara pendataan yang dipakai DKI Jakarta adalah dengan menapis data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan dari dinas terkait lain. Kemudian dilakukan akurasi data dengan data Dukcapil.
”Begitu dapat akurasi data dari Dukcapil, baru kami verifikasi. Setelah dapat data, baru kita bicarakan rumusan kebijakannya,” jelasnya.
Pendataan, dijelaskan Zainal, dimulai secara bertahap, yaitu mulai pekan depan. ”Kalau selesai semua, agak lama. Mulai minggu besok, misalnya tiga hari ke depan kita dapat data dari Dukcapil, ya kita verifikasi. Sudah dapat (datanya), baru kita rumuskan kira-kiranya apa (bentuk bantuannya),” kata Zainal.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Secara bergotong royong, warga menurunkan paket bahan pangan dari Pemprov DKI Jakarta untuk warga RW 007, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang baru tiba, sebelum kemudian dibagikan kepada warga yang berhak, Rabu (9/12/2020).
Sementara terkait program bantuan, apakah akan berbentuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau bantuan pangan, atau akan ada program baru, Zainal mengatakan masih akan dilihat. ”Kalau dari sisi Dinas Sosial, ada perwalian, ada adopsi, ada orangtua asuh, orangtua angkat. Kondisi kesejahteraannya nanti bisa dengan KJP, bisa Kartu Anak Jakarta, bisa bantuan sosial,” jelasnya.
Untuk itu, menurut Zainal, yang perlu dilakukan adalah verifikasi data dan ketemu angkanya. Dari data ini, kemudian diputuskan bentuk bantuan atau programnya.
Ima Mahdiah, anggota Komisi E dari Fraksi PDI Perjuangan, menegaskan, untuk anak-anak terdampak Covid-19, kebutuhan pendidikan dan kesehatannya harus terjamin.