Di Jakarta Pusat Saja, 200 Anak Kehilangan Ayah akibat Pandemi Covid-19
Pemprov DKI Jakarta masih terus mendata anak-anak yang terdampak Covid-19 untuk dicarikan program bantuan.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 menyebabkan setidaknya 200 anak di Jakarta Pusat kehilangan ayahnya. Jumlah itu bisa jadi akan bertambah karena pendataan masih dilakukan dan pandemi masih berlanjut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orangtua. ”Ini data sementara, mudah-mudahan nanti yang lain ikut menyusul,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam pemberian bantuan kepada 200 anak di Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Kamis (19/8/2021).
Tuty Kusumawati, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), secara terpisah, menjelaskan, Dinas PPAPP saat ini juga masih melakukan pendataan terkait anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19.
”Data ini sedang dikumpulkan dan dikoordinasikan oleh Biro Kesejahteraan Sosial karena sumber datanya lintas OPD,” jelasnya. Jenis data yang dikumpulkan, di antaranya, data anak yatim, anak piatu, ataupun anak yatim piatu.
Terkait bantuan sosial tunai (BST), Dinas Sosial DKI Jakarta telah selesai menyalurkan dana BST tahap 5 dan 6 kepada 124 keluarga penerima manfaat (KPM). BST itu sudah disalurkan pekan lalu, mulai Kamis (12/8/2021).
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari, melalui keterangan resmi Pemprov, menjelaskan, penyaluran tersebut dilakukan setelah pemadanan data penerima BST pemprov dengan data penerima BST Kementerian Sosial RI rampung.
”Hasilnya hanya terdapat 124 KPM yang menerima BST Pemprov DKI Jakarta dari data tunda sebelumnya 99.763 KPM. Mulai 12 Agustus 2021, dana bantuan langsung ditransfer ke rekening penerima BST sebanyak 124 KPM,” jelas Premi. BST diberikan dengan besaran Rp 300.000 per KPM setiap bulannya. Nantinya, total yang diterima untuk dua bulan Rp 600.000 untuk setiap KPM.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah menyalurkan BST kepada 907.616 KPM pada Juli lalu, dari seharusnya data penerima awal 1.007.379 KPM. Dari penyaluran itu, ada selisih data penerima yang ditunda penyaluran BST-nya, yaitu 99.763 KPM.
Setelah dilakukan pemadanan data dengan Kemensos, ada 124 KPM yang kemudian menerima BST. Pemprov DKI telah mencairkan BST melalui ATM Bank DKI kepada 124 KPM itu.