Dalam Tiga Bulan, 3,6 Juta Ibu Hamil Mendapat Vaksin
Ibu dengan usia kehamilan 12-34 minggu dan memenuhi beberapa kriteria kesehatan lain kini bisa mendapat vaksin Covid-19.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
KOMPAS / HELENA F NABABAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua dari kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) memperhatikan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/8/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Mulai bulan Agustus ini, ibu hamil yang memenuhi kriteria sudah boleh menerima vaksin Covid-19. Sampai tiga bulan ke depan, 3,6 juta ibu hamil ditargetkan bisa divaksin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/8/2021), mengatakan, dalam situasi pandemi, banyak warga yang menjalankan kebijakan bekerja dari rumah atau WFH. Risiko kematian ibu hamil saat pandemi meningkat.
Data yang ada menunjukkan, di beberapa daerah, tingkat kematian ibu hamil meningkat. ”Bahkan, di Yogyakarta, peningkatannya 10 kali lipat daripada situasi normal,” kata Airlangga.
Pada bulan Juli, angka kematian ibu hamil dengan Covid-19 meningkat tiga kali lipat.
Ari Kusuma Januarta, Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil menjelaskan, saat pandemi, kematian ibu hamil dengan Covid-19 menyumbangkan 20 persen pada angka kematian ibu di Indonesia. ”Pada bulan Juli, angka kematian ibu hamil dengan Covid-19 meningkat tiga kali lipat,” ujarnya.
Selain itu, dari 536 ibu hamil, hampir 50 persennya adalah orang tanpa gejala. Artinya, kondisi tersebut juga meningkatkan kemungkinan ibu hamil itu terpaparkan atau dipaparkan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir secara virtual dalam pencanangan tersebut mengatakan, kesehatan bangsa ditentukan oleh berhasil tidaknya menekan tingkat kematian ibu dan bayi. Oleh karena itu, menekan angka kematian ibu dan bayi menjadi target pembangunan.
Oleh karena itu, Airlangga melanjutkan, vaksinasi bagi ibu hamil menjadi salah satu kunci menangani pandemi serta menjamin kesehatan ibu dan bayi. Dalam pencanangan vaksinasi bagi ibu hamil, ditargetkan vaksinasi di 11 kota dari 10 provinsi tuntas dalam tiga bulan ini. Adapun 11 kota yang menjadi target pencanangan vaksinasi bagi ibu hamil adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kupang, Manado, Pontianak, Ambon, Padang, dan Pangkal Pinang.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menjelaskan, dalam hitungan tiga bulan itu, ibu hamil yang mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 3,6 juta orang. Ibu hamil sebanyak itu adalah mereka yang sudah memenuhi syarat bisa menerima vaksin Covid-19, yaitu umur kehamilan lebih dari 12 minggu dan tidak sampai 34 minggu.
”Artinya, antara 12 minggu sampai 33 minggu kehamilan. Hitungan kami mencapai 3,6 juta dan mudah-mudahan bisa dicapai dalam waktu tiga bulan ke depan,” kata Hasto.
KOMPAS / HELENA F NABABAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (depan, tengah) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Airlangga menambahkan, dalam hal vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil, BKKBN sudah terlibat langsung sejak dua bulan lalu. BKKBN melalui para bidan menambah kemampuan vaksinasi. Selain itu, bidan dipilih sebagai vaksinator karena keberadaannya di tengah masyarakat.
”Bidan juga sudah terlatih dan paham dalam menghadapi ibu hamil dan ini menjadi one stop service BKKBN,” kata Airlangga.
Ke depan, jumlah bidan yang dilibatkan dalam vaksinasi ibu hamil ini akan mencapai lebih dari 50.000 orang sehingga bisa menambah kemampuan pemerintah untuk mempercepat vaksinasi nasional.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kesempatan yang sama menjelaskan, sejak digulirkan 2 Agustus lalu, sampai hari ini sebanyak 1.754 ibu hamil di Ibu Kota sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.
Selain fasilitas vaksinasi bagi ibu hamil, DKI juga meningkatkan layanan fasilitas persalinan. Saat ini puskesmas di tingkat kecamatan sudah bisa menangani kasus persalinan, selain di RSUD. ”Jadi, datang di RSUD mana pun atau puskesmas kecamatan mana pun, ibu hamil akan bisa tertangani,” kata Anies.