Tak Ada Lomba, Upacara Pengibaran Bendera Terbatas di Kota Tangerang
Kasus Covid-19 masih tinggi sehingga Pemkot Tangerang melarang lomba dan kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan dalam merayakan HUT Ke-76 Republik Indonesia.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Situasi pandemi Covid-19 di Kota Tangerang Selatan belum terkendali. Pemerintah Kota Tangerang melarang aneka lomba dan kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan dalam merayakan HUT Ke-76 Republik Indonesia.
Hingga Minggu (15/8/2021), sebanyak 1.978 warga masih menjalani perawatan, 426 meninggal dunia, dan 25.174 sembuh. Adapun secara keseluruhan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 27.578.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melarang warganya untuk menggelar lomba, seperti sebelum pandemi Covid-19. Kerumunan berpotensi sebagai tempat penularan dan meningkatkan kasus Covid-19.
”Kami minta warga tidak boleh ada perayaan yang bisa timbulkan kerumunan. Pemkot hanya lakukan pengibaran bendera secara terbatas,” ucapnya.
Pemkot tidak ingin terjadi lonjakan kasus mengingat fasilitas kesehatan nyaris kolaps. Saat ini keterisian tempat tidur perawatan sebesar 30,82 persen dari sebelumnya lebih dari 90 persen. Sama halmya dengan keterisian intensive care unit di 32 rumah sakit rujukan yang turun menjadi 51,25 persen dan rumah isolasi terkonsenteasi terisi 31,39 persen.
Kami minta warga tidak boleh ada perayaan yang bisa timbulkan kerumunan. Pemkot hanya lakukan pengibaran bendera secara terbatas.
Namun, Kota Benteng masih punya pekerjaan rumah. Pemkot harus meningkatkan tes harian di wilayahnya. Arief mengatakan, target tes harian kepada 4.800 warga belum tercapai. Penyebabnya terjadi gangguan ketika memasukkan data hasil tes ke laman Si Lacak.
”Servernya (Si Lacak) lambat sehingga harus masukan data sampai malam. Ini harus kami atasi, termasuk menggencarkan tes,” katanya.
Di sisi lain, Pemkot dan Palang Merah Indonesia Kota Tangerang mengajak warga menyemarakan kemerdekaan dengan donor darah dan plasma konvalesen. Donor darah dan plasma konvalesen berlangsung Kamis hingga Senin (12-16/8/21).
Ketua PMI Kota Tangerang Oman Jumansyah mengajak warga untuk donor darah dan plasma sebagai bentuk perjuangan untuk menyelamatkan jiwa sesama, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19.
Donor darah dan plasma berlangsung di beberapa titik hingga Senin nanti. Sebaiknya warga turut serta mengingat kebutuhan darah merah di Kota Tangerang cukup tinggi.
”Setiap hari kebutuhan darah merah mencapai 200 kantong. Saya harap masyarakat bisa ikut mendonorkan darahnya, baik mendonorkan darah merah atau plasma konvalesen,” katanya.