Perkuat Pelacakan, Kota Bekasi Siapkan 68.000 Alat Tes Antigen
Satgas Covid-19 Kota Bekasi menyiapkan 68.000 tes antigen untuk melacak kasus Covid-19 di sekitar 1.000 wilayah tingkat RT yang masih memiliki potensi penularan tinggi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga menjalani tes usap antigen di Puskesmas Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021). Tes usap dengan hasil negatif akan digunakan warga untuk menjalani vaksinasi massal di Stadion Patriot Candrabhaga pada 1 Juli 2021.
BEKASI, KOMPAS — Kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, diklaim terus melandai dan tersisa 1.938 kasus. Satgas Covid-19 daerah setempat kembali menyiapkan 68.000 alat tes antigen untuk melacak sebaran kasus di tingkat RT yang masih berstatus zona kuning penularan Covid-19.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Bekasi saat ini mencapai 96 persen. Adapun kasus aktif 3 persen, sedangkan kasus kematian 1 persen. ”Artinya, penurunan kasus sudah jauh. Di lapangan, wilayah RT kami yang zona hijau sudah 84 persen,” kata Rahmat, di Bekasi, Senin (9/8/2021).
Data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, hingga 8 Agustus 2021, dari total 7.135 RT, jumlah RT zona hijau sebanyak 6.155, zona kuning 977, dan zona oranye 3 RT. Selain itu, tingkat keterisian pasien isolasi Covid-19 di semua rumah sakit di kota itu sebesar 41,66 persen.
Kompas
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
Dari berbagai data itu, kata Rahmat, menunjukkan sebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi mulai melandai. Oleh karena itu, pemerintah daerah berharap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah itu diturunkan pemerintah pusat. ”Dari data, kami sudah tidak masuk lagi di PPKM level 4. Ini supaya kondisi ekonomi sudah mulai bisa jalan,” kata Rahmat.
Tes massal
Rahmat menambahkan, Pemerintah Kota Bekasi saat ini terus berupaya memperkuat testing, tracing, dan treatment (3T). Adapun dari target pelacakan atau tracing 1:15 kasus atau satu kasus dengan pelacakan maksimal 15 kasus, Kota Bekasi mengklaim telah mencapai 1:14 kasus.
”Empat hari yang lalu saya perintahkan untuk menyebar 68.000 antigen ke RT yang ada di zona kuning dan oranye. Wilayah zona kuning dan oranye kami ada sekitar 1.000 RT. Artinya, di setiap RT, ada 68 alat tes antigen,” kata Rahmat.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga menjalani tes usap antigen di Puskesmas Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021). Tes usap dengan hasil negatif akan digunakan warga untuk menjalani vaksinasi massal di Stadion Patriot Candrabhaga pada 1 Juli 2021 mendatang.
Pemeritah Kota Bekasi, lanjut Rahmat, juga menerjunkan 800 tim tracer (pelacak) untuk melacak sebaran kasus di tingkat RT. Setiap kelurahan ada tiga tim pelacak yang bertugas melacak kasus Covid-19 di wilayah RT zona oranye atau kuning.
Sementara itu, menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama, kasus positif dan kematian yang masih cenderung fluktuatif perlu dipertimbangkan pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah antisipasi. Hal ini untuk memaksimalkan program pengendalian yang akan terus dilanjutkan.
Upaya itu antara lain menganalisis pola kematian di masyarakat dengan berbagai parameter sosio-epidemiologis. Kemudian, menganalisis secara mendalam secara klinis medis audit kematian di rumah sakit, analisis target penelusuran atau tracing, dan analisis target pencapaian vaksinasi.
”Walau kita tidak berharap kasus akan naik lagi, baiknya mulai sekarang sudah dilakukan persiapan matang kalau-kalau akan ada peningkatan kasus lebih besar dari yang lalu. Mudah-mudahan tidak terjadi,” ujarnya (Kompas.id, 9/8/2021).