Pemda Harapkan Ada Relaksasi di Pengujung PPKM Level 4
Pemerintah di wilayah Bogor dan Jakarta mengharapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat Level 4 bisa dilonggarkan seiring dengan penurunan kasus dan krisis kesehatan terkait pandemi Covid-19.
Oleh
erika kurnia
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah di wilayah Bogor, Jawa Barat, dan DKI Jakarta mengharapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 bisa dilonggarkan seiring dengan penurunan kasus dan krisis kesehatan terkait pandemi Covid-19. Di sisi lain, antisipasi adanya lonjakan kasus tetap dibutuhkan di tengah angka kasus dan kematian yang masih fluktuatif.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui penerapan PPKM darurat, termasuk PPKM level 4 dua minggu terakhir, di Kota Bogor telah membuahkan perbaikan di berbagai lini. Ini ditunjukkan dengan rendahnya penambahan kasus, angka kematian, termasuk keterisian kamar tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR).
”BOR kita sudah 45 persen, kalau di awal PPKM itu 87 persen, sekarang alhamdulillah sudah turun sekali, sudah tidak ada lagi antrean, sudah relatif rendah sekitar 47 kalau tidak salah per hari ini,” kata Bima di Cilendek Barat, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/8/2021).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyatakan kasus positif dan kematian yang cenderung fluktuatif perlu membuat pemerintah daerah mempertimbangkan berbagai upaya antisipasi.
Untuk penambahan kasus harian, sampai Sabtu (7/8/2021) sebanyak 204 orang terkonfirmasi positif dan per Minggu (8/8) pukul 13.00 bertambah 274 orang. Jumlah itu menurutnya sudah jauh menurun dari akhir Juni lalu. Demikian juga dengan angka kasus aktif yang sudah menurun sampai level 2.800 kasus dibandingkan 9.000 kasus di awal penerapan PPKM darurat. Tren yang sama juga terjadi pada agka kematian harian.
Situasi tersebut, menurut Bima, akan dievaluasi kembali bersama pihak terkait. Di satu sisi, ia berharap hasil penerapan PPKM, termasuk PPKM level 4 yang akan dilaksanakan sampai Senin (9/8/2021), bisa diteruskan dengan pelonggaran kebijakan.
”Kita berharap tentunya berikutnya ada perbaikan, kita tinggal menerima zonasi yang ditetapkan Instruksi Menteri Dalam Negeri tanggal 9. Semoga ada relaksasi lagi, ada perbaikan dalam hal status,” ujarnya seusai menghadiri acara penyerahan dokumen izin mendirikan bangunan Gereja Kristen Indonesia Pengadilan di Bogor, kemarin.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan menunggu ketetapan dari pemerintah pusat terkait kelanjutan PPKM minggu ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, pada kesempatan berbeda di Jakarta, juga mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga sudah rapat bersama Satgas Covid-19 dan pemerintah pusat terkait PPKM level 4 yang sudah berjalan.
”Pemerintah pusat akan mengambil kebijakan apakah PPKM level 4 ini akan dilanjutkan atau diturunkan levelnya. Tentu, kami pemerintah provinsi menunggu kebijakan dari pusat,” kata pria yang biasa disapa Ariza tersebut.
Pemprov DKI Jakarta, menurut dia, masih terus berupaya mengendalikan pandemi dengan mengoptimalkan pelacakan, pengetesan, dan penanganan, serta menggalakkan vaksinasi Covid-19 pada sejumlah kelompok prioritas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, 16.320 orang dites PCR per Minggu (8/8/2021). Dari jumlah tersebut, ditemukan kasus baru dengan hasil 1.649 positif dan 14.671 negatif. Selain itu, dilakukan juga tes antigen kepada 8.258 orang, dengan hasil 278 orang positif dan 7.980 orang negatif.
Vaksinasi Covid-19 juga masih terus berlangsung. Dosis pertama vaksin sudah menjangkau 8.371.190 orang atau 93,6 persen penduduk dari target 8.941.211 penduduk. Adapun total dosis kedua kini mencapai 3.415.964 orang atau 38,2 persen.
Berdasarkan kelompok usia, capaian vaksinasi untuk lansia sudah 82,7 persen dengan vaksinasi dosis pertama dan 70,4 persen dengan dosis kedua. Vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun yang baru-baru ini digencarkan sudah mencapai 77,7 persen untuk dosis pertama dan 7,2 persen untuk dosis kedua. Lalu, vaksinasi gotong royong, untuk dosis 1 telah diberikan kepada 167.928 orang dan dosis 2 sebanyak 113.728 orang.
Belakangan ini pertambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta sudah turun tetapi cenderung fluktuatif. Penambahan kasus positif harian Minggu (1/8/2021) lalu mencapai 2.701 orang. Pada Rabu pekan yang sama, penambahan kasus positif harian di Jakarta naik ke angka 2.981 orang dari hanya 1.601 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sehari sebelumnya. Namun, rata-rata masih lebih rendah dibandingkan penambahan kasus positif pada 25 Juli yang menyentuh 5.393 orang.
Untuk angka kematian, per hari Minggu kemarin bertambah 40 orang. Sementara pada Minggu (1/8/2021) sebelumnya mencapai 74 orang dan Kamis (5/8/2021) naik lagi sampai 115 orang.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyatakan, kasus positif dan kematian yang masih cenderung fluktuatif perlu membuat pemerintah daerah mempertimbangkan berbagai upaya antisipasi. Hal ini untik memaksimalkan program pengendalian yang akan terus dilanjutkan.
Upaya itu antara lain, menganalisis pola kematian di masyarakat dengan berbagai parameter sosio-epidemiologis. Lalu, analisis mendalam secara klinis medis audit kematian di rumah sakit, analisis target penelusuran atau tracing, hingga analisis target pencapaian vaksinasi.
”Walau kita tidak berharap kasus akan naik lagi, baiknya mulai sekarang sudah dilakukan persiapan matang kalau-kalau akan ada peningkatan kasus lebih besar dari yang lalu. Mudah-mudahan tidak terjadi,” ujar mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara tersebut.