Jumlah Pasien Wisma Atlet Terus Turun, Kewaspadaan Tetap
Jumlah tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet tetap dipertahankan untuk mengantisipasi risiko lonjakan kasus yang tidak diharapkan. Skenario yang sama juga perlu disiapkan Pemprov DKI Jakarta.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau RSDC Wisma Atlet Kemayoran terus berkurang hingga mendekati jumlah pasien pada awal Juni. Namun, jumlah sukarelawan tenaga kesehatan tetap dipertahankan untuk mengantisipasi risiko lonjakan kasus yang tidak diharapkan.
Berdasarkan pembaruan data pasien sampai Kamis (5/8/2021) pukul 08.00, jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran berjumlah 2.103 orang. Sebagai perbandingan, pada 1 Juni 2021, jumlah pasien di sana 2.148 orang. Sementara, akhir pekan Juni lalu, jumlah pasien beberapa kali menembus angka 7.000 pasien.
”Pasien rawat inap hari ini berkurang 94 orang dari 2.197 orang. Tingkat okupansi jadi hanya 26 persen lebih dari sekitar 8.000 tempat tidur yang ada,” kata Kolonel Mintoro Sumego dari Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat dihubungi hari ini.
Tren berkurangnya pasien juga terus terjadi di RSDC Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput yang dipakai untuk merawat pasien yang mengalami gejala ringan ataupun tanpa gejala. Berdasarkan data pagi ini, ada 61 pasien di Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, dan 487 pasien di Rusun Pasar Rumput.
Sementara itu, RSDC Wisma Atlet Kemayoran tidak akan mengurangi sukarelawan tenaga kesehatan yang direkrut Kementerian Kesehatan. Saat ini, jumlahnya 2.508 orang yang juga disebar di Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput. Pada saat gelombang kedua kasus Covid-19 Juni-Juli lalu, jumlah tenaga kesehatan bahkan pernah mencapai sekitar 3.300 orang.
Walau sedikit berkurang karena sebagian purnatugas, jumlah tenaga kesehatan dari berbagai spesialisasi yang ada saat ini akan berusaha dipertahankan untuk mengantisipasi risiko kenaikan pasien yang mungkin masih bisa terjadi.
”Sesuai arahan pimpinan kami, jumlah tenaga kesehatan tetap dijaga di kisaran tersebut. Sebelum Lebaran, saat keterisian Wisma Atlet Kemayoran ada di angka 900 orang, jumlah tenaga kesehatan ada di angka 2.900 orang dan jumlah itu juga yang menangani lonjakan pasien sampah 7.000 orang lebih,” kata Mintoro.
Sementara itu, di luar Wisma Atlet, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui dinas kesehatan, masih kesulitan merekrut tenaga kesehatan untuk pengendalian Covid-19. Informasi rekrutmen yang mereka buka melalui media sosial, misalnya, sudah masuk perpanjangan keempat dengan batas waktu pendaftaran 8 Agustus 2021 (Kompas.id, 4/7/2021).
Dinkes DKI Jakarta tidak merinci kebutuhan tenaga kesehatannya. Namun, mereka mencari dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anestesi, dokter umum, perawat, bidan, apoteker, dan pranata laboratorium kesehatan.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza menyebut, perekrutan tetap diperpanjang kendati kasus harian terus menurun, termasuk penurunan angka keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di ruang isolasi dan ICU di 140 rumah sakit rujukan Covid-19. ”Tetapi hanya di beberapa RSUD. Secara umum, kebutuhan tenaga kesehatan menyesuaikan dengan BOR saat ini,” katanya.
Belakangan ini pertambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta sudah turun, tetapi cenderung fluktuatif. Pada Rabu lalu, penambahan kasus positif harian di Jakarta naik ke angka 2.981 orang dari 1.601 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sehari sebelumnya.
Penambahan kasus positif harian ini melebihi jumlah pada 1 Agustus dengan total 2.701 orang, tetapi masih lebih rendah dibandingkan penambahan kasus positif pada 25 Juli yang menyentuh 5.393 orang.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho, secara terpisah, menjelaskan, sepinya peminat untuk mendaftar tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta kemungkinan karena perekrutan bersamaan waktunya dengan pendaftaran CPNS.
”Meski sepi, DKI tetap harus bersiaga menghadapi kemungkinan lonjakan jika pelonggaran-pelonggaran kegiatan akan dilakukan,” ujarnya.