Kasus Kematian di DKI Jakarta Menurun, Saat Ini Sekitar 100 Per Hari
Pemakaman dengan protokol tetap Covid-19 pada bulan Juli di DKI Jakarta di atas 300 per hari. Terakhir pada Selasa (3/7/2021), jumlah pemakaman terkait Covid di bawah seratus.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua pekan terakhir, angka kematian karena Covid-19 di DKI Jakarta fluktuatif cenderung turun. Pada pemakaman dengan prosedur tetap Covid-19, baru pada Selasa (3/7/2021) kemarin jumlahnya di bawah seratus, yakni 97 lubang.
Data corona.jakarta.go.id sepekan terakhir, jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 pada 28 Juli lalu 176 jenazah, 29 Juli (153), 30 Juli (130), 31 Juli (133), 1 Agustus (130), lalu 2 Agustus (102), dan Selasa kemarin 97 pemakaman.
”Kalau berdasarkan data turun di 1,5 persen. Memang dalam dua pekan di atas 100, tetapi jauh lebih turun dari sebelumnya yang pernah sampai 300 per hari, 200 per hari, dan 100 per hari,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Selain pemakaman dengan protap Covid-19, penurunan juga terjadi pada keterisian tempat tidur (BOR), baik di ruang isolasi maupun ruang unit perawatan intensif (ICU) di 140 RS yang merawat pasien Covid-19.
Per 1 Agustus 2021, dari 11.436 tempat tidur di ruang isolasi, terisi 6.367 pasien atau 56 persen. Untuk 1.645 tempat tidur di ruang ICU terisi 1.295 pasien atau 79 persen. ”Jadi turun cukup drastis. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan turun lagi,” kata Ahmad Riza.
Vaksinasi pedagang
Secara terpisah, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mendorong supaya vaksinasi bagi pedagang pasar dilakukan langsung di pasar. Selain itu, sosialisasi dan edukasi vaksin yang masif bagi pedagang perlu terus dilakukan karena masih banyak pedagang yang enggan divaksin.
Kepala Bidang Infokom DPP Ikappi Muhammad Ainun Najib menjelaskan, dari pantauan di pasar-pasar, Ikappi melihat masih banyak pedagang yang enggan menerima vaksin. Itu salah satunya disebabkan berita bohong (hoaks) tentang vaksin dan Covid-19 masih kuat di pasar tradisional. Di sisi lain, sosialisasi dan edukasi bagi pedagang pasar minim.
”Sosialisasi terhadap vaksinasi sangat minim dilakukan di pasar sehingga Ikappi mengambil peran untuk melakukan edukasi dan sosialisasi pedagang pasar di DKI Jakarta,” jelas Najib.
Ikappi juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pedagang pasar. Selain itu, juga mendorong agar vaksinasi dilakukan di dalam pasar karena pedagang sudah meninggalkan dagangannya.
Kondisi ekonomi yang cukup sulit, jelas Najib, membuat pedagang keberatan meninggalkan dagangan mereka untuk mendatangi sentra-sentra vaksin yang jaraknya cukup jauh. ”Jika vaksinasi dilakukan di pasar, antusiasme pedagang dan sosialisasi yang masif akan berhasil menyerap pedagang pasar dan pengunjung di pasar tersebut,” katanya.