Target 104.417 Pelajar di Kota Bogor Terima Vaksin
Vaksin tidak saja mencegah memperburuk kondisi akibat terpapar Covid-19, tetapi mengurangi risiko kematian. Untuk itu, Pemkot Bogor fokus penanganan kesehatan agar kekebalan komunal dan risiko kematian bisa ditekan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengejar target vaksinasi kepada kelompok anak dan remaja atau pelajar sebanyak 104.417 sasaran. Jika suplai vaksin lancar, pada Oktober 2021 vaksinasi di Kota Bogor akan tuntas untuk target semua kelompok.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan menekan risiko paparan Covid-19 di kelompok anak dan remaja, Pemkot Bogor terus mengejar target vaksinasi kepada 104.417 sasaran. Dari target tersebut, baru sekitar 5.377 anak dan remaja yang menerima vaksin.
”Kita ingin anak-anak tetap sehat. Mereka merupakan kelompok yang perlu diprioritaskan kesehatannya. Di Hari Anak Nasional, kemarin ada 2.650 pelajar SMP-SMA menerima dan antusias menerima vaksin. Ke depan, kita kejar target vaksinasi pelajar 12-18 tahun,” kata Wali Kota Bima Arya, Minggu (1/8/2021).
Bima berharap, dengan program vaksinasi pelajar, semakin banyak pelajar lainnya datang dan mau menerima vaksin. Selain itu, 1.000 anak yang telah menerima vaksin di SMP Negeri 5 Kota Bogor dan 1.650 pelajar di Puri Begawan didorong menjadi duta atau sukarelawan untuk menginspirasi anak-anak lain di Kota Bogor.
Tidak hanya kepada kelompok pelajar, target sasaran vaksin secara umum pun, kata Bima, perlu terus digencarkan. Secara keseluruhan target vaksinasi mencapai 251.637 orang atau 30 persen dari target total 819.444 orang.
”Kita ingin percepatan vaksinasi karena berpacu dengan waktu. Kota Bogor tengah menggenjot target vaksinasi, awalnya 5.000-7.000 per hari. Namun, kita usahakan untuk mencapai 10.000-15.000 per hari. Pemkot menyiapkan 16 sentra vaksinasi, termasuk massal dan di setiap fasilitas kesehatan,” tutur Bima.
Ia melanjutkan, di tengah antusias warga yang ingin menerima vaksin, Pemkot Bogor harus berpacu pula dengan suplai vaksin yang masih belum mencukupi kebutuhan. Kesadaran untuk menerima vaksin tentu perlu dibarengi dengan ketersediaan vaksin.
Berdasarkan data di lapangan vaksin bukan saja mencegah memperburuk kondisi akibat terpapar Covid-19, tetapi juga mengurangi risiko kematian. Untuk itu, Pemkot Bogor fokus pada penanganan kesehatan ini agar kekebalan komunal dan risiko kematian bisa ditekan.
”Hal yang lebih mendesak adalah suplai vaksin. Komunikasi dan koordinasi terus dilakukan kepada pemerintah pusat. Belum lama kita mendapat vaksin sebanyak 60.000, tapi sudah habis lagi. Jika habis, akan ditambah lagi. Kami sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan dan akan dikirim lagi,” ujar Bima.
Ia yakin, jika suplainya lancar dan tidak putus, sebelum Oktober di Kota Bogor vaksinasi akan tuntas. Belum lama ini, Pemkot Bogor kembali mendapatkan kiriman vaksin dari Kementian Kesehatan sebanyak 6.000 vial Sinovac dan 2.000 vial AstraZeneca.
”Jika lebih dari Oktober, maka vaksinnya tidak lancar karena Kota Bogor sudah siap dengan sistemnya. Jadi sekarang persoalannya lebih kepada suplai vaksinnya,” ucap Bima.
Penyidik utama Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dwi Irianto, dalam keterangan tertulis, mengatakan, vaksinasi Covid-19 massal pelajar berlangsung serentak tidak hanya di Kota Bogor, tetapi juga di sejumlah polres di Indonesia.
”Di Bogor awalnya kami alokasikan 1.000 sasaran vaksin, tetapi ternyata yang ikut melebih target. Di Puri Begawan bahkan sampai 1.650 pelajar. Kita semua bantu untuk percepatan vaksin, termasuk di Bogor. Kita ingin anak-anak dan masyarakat Indonesia sehat,” tutur Irianto.
Sementara itu, Kepala Polres Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya terus akan membantu percepatan vaksinasi salah satunya dengan langsung menargetkan masyarakat umum atau pengendara yang melintas di jalan raya.
”Selain program vaksin dari rumah ke rumah di zona merah, kami menggelar razia vaksin bagi pengendara atau penguna jalan lainnya secara langsung. Program razia itu merupakan bagian dari Gerai Vaksinasi Presisi dengan targetkan 1.000 vaksin setiap hari,” kata Susatyo.