Klaim Kasus Covid-19 Turun di Kota Bekasi Selama PPKM Darurat
Pembatasan ketat aktivitas masyarakat di wilayah terkecil di tingkat RT dan RW perlahan mampu mengurai kasus Covid-19 di Kota Bekasi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Seorang kerabat mendampingi pasien yang menjalani proses identifikasi pasien atau triase di halaman RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/7/2021).
BEKASI, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat menurun hampir 50 persen. Penanganan di tingkat RT dan RW bisa menjadi kunci penurunan kasus.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Kota Bekasi menerapkan perpanjangan PPKM level 4. "Meski kasus kematian tidak tinggi, tetapi kasus dari pelacakannya tinggi. Kemampuan tes kami tinggi karena untuk warga yang mau vaksin saja kami tes dulu," ucap Rahmat di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (26/7/2021) sore.
Rahmat tak menyebut secara detail target tes Covid-19 bagi warga di kota itu setiap harinya. Adapun pelacakan kepada warga sebelum menjalani vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan alat tes antigen.
Pada saat mulai ada perubahan nomenklatur dari PPKM Darurat ke PPKM Level 4 atau enam hari ini, kata Rahmat, kasus Covid-19 di wilayahnya menurun signifikan atau berkurang hampir 50 persen dari masa awal penerapan PPKM darurat. Pasien isolasi di rumah sakit berkurang.
Temuan kasus baru harian Covid-19 di daerah itu pada Senin ini, berdasarkan data laman corona.bekasikota.go.id, sebanyak 481 kasus. Minggu (25/7/2021) jumlah kasus harian yang ditemukan 477 kasus.
Jika dibandingkan data 12-17 Juli 2021, jumlah temuan kasus tertinggi terjadi pada 12 Juli, yang mencapai 1.388 kasus dan 15 Juli sebanyak 1.201 kasus.
Penurunan kasus di Kota Bekasi berdampak pada menurunnya keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) isolasi pasien di seluruh rumah sakit. Minggu (25/7), BOR pasien isolasi seluruh rumah sakit di kota itu 65,53 persen dari 2.486 tempat tidur tersedia. Adapun BOR ruang rawat intensif (ICU) seluruh rumah sakit masih cukup tinggi, mencapai 82,63 persen dari total 236 ICU.
Fokus di RT
Rahmat menambahkan, penurunan kasus Covid-19 di Kota Bekasi tidak terlepas dari pembatasan ketat, tes, pelacakan, dan perawatan yang digencarkan di wilayah terkecil di RT dan RW. Kebijakan ini diperkuat sejak Kota Bekasi menetapkan status darurat Covid-19 pada 1 Juli 2021.
"Pasien atau orang yang positif Covid-19 itu adanya di RT dan RW. Jadi, kami lacaknya di situ atau mulai dari hulu," ucap Rahmat.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga menyaksikan jenazah Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021). Tim gabungan di bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi itu sudah menjemput 200 jenazah Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah sejak 6 Juli 2021.
Penanganan dan penguraian kasus di tingkat RT dan RW dilakukan Satgas Covid-19 tingkat RW. Satgas itu dibantu petugas pengawas dan monitoring (Pamor) dari kelurahan. Pamor ini penyambung informasi penanganan Covid-19 antara Satgas Covid-19 tingkat RT dan RW dengan pemerintah daerah.
Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan kasus Covid-19 di satuan wilayah terkecil di tingkat RT dan RW, yakni wilayah RW 011, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih. Wilayah itu mulai mengalami kenaikan kasus pasca-Lebaran 2021.
"Di wilayah saya, orang yang terpapar Covid-19 itu yang pulang dari mudik. Kemudian ditemukan juga dari kluster majelis taklim dari ibu-ibu. Dari situ, junlah kasus awal di wilayah kami ada enam kasus," kata Ketua RW 011, Samsudin.
Dari berbagai temuan itu, kasus Covid-19 di wilayah RW 011 dari akhir Juni hingga awal Juli 2021 terus menyebar dan mencapai 30 kasus. Pihak RW lalu berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan dan kecamatan untuk membatasi aktivitas di wilayah itu.
"Kegiatan kami batasi semua. Dan memang awalnya lonjakan kasus sangat sulit dibendung. Warga yang kontak dengan pasien Covid-19 juga kami isolasi semua. Total ada 15 keluarga yang kami isolasi," ucapnya.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petugas membawa jenazah Covid-19 yang menjalani isolasi di rumahnya di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021).
Pembatasan yang dilakukan di tingkat RW, kata Samsudin, efektif menurunkan kasus Covid-19 di wilayahnya. Hingga saat ini, tersisa tiga orang yang masih positif Covid-19.
"Pembatasan kerumunan dan acara warga di lingkungan itu efektif. Memang benturannya luar biasa, kami habis dibully. Tetapi kami sebagai pelaku pembatasan, dampaknya sangat berhasil," katanya.