Bantuan Uang hingga Ikan Beku untuk Warga Terdampak Pandemi
Mereka yang terdampak pandemi dan telah terdaftar sebagai penerima manfaat sudah mulai menerima bantuan sosial tunai dan nontunai di Jakarta dan kota sekitarnya.
Oleh
Helena F Nababan/Aguido Adri/Stefanus Ato
·5 menit baca
Kompas/Priyombodo
Warga mengantre dengan tetap menjaga jarak untuk menarik bantuan sosial tunai (BST) melalui anjungan tunai mandiri Bank DKI di Kantor Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (20/7/2021). Bantuan yang diterima warga pada bulan Juli 2021 senilai Rp 600.000 itu merupakan BST tahap 5 dan 6 atau bulan Mei dan Juni 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Sejak awal pekan ini, pemerintah daerah di Jakarta; Kota Bogor dan Kota Bekasi di Jawa Barat; juga di Tangerang, Banten; menyalurkan bantuan sosial tunai dan nontunai. Bantuan ini sangat dinanti oleh warga terdampak pandemi, terlebih yang kehilangan pendapatan atau berkurang pendapatannya akibat kebijakan penanggulangan pandemi Covid-19, termasuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, misalnya, mulai menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) tahap 5 dan 6. Premi Lasari, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, melalui keterangan tertulis, Selasa (20/7/2021), menjelaskan, penyaluran BST tersebut dilakukan mulai Senin (19/7/2021) bekerja sama dengan Bank DKI. Adapun besaran BST yang diterima masyarakat sama seperti BST sebelumnya, Rp 300.000 per bulan.
”BST tahap 5 dan 6 ini adalah BST bulan Mei dan Juni 2021, diberikan dengan nilai Rp 300.000 setiap bulannya, sehingga total yang diberikan sekaligus dua bulan berjumlah Rp 600.000 untuk setiap penerima,” kata Premi.
Jika pemadanan data sudah selesai, selebihnya akan dicairkan minggu depan.
Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, ada 1.805.216 keluarga penerima manfaat BST di DKI. Sebanyak 1.007.379 keluarga penerima manfaat ini mendapat penyaluran BST melalui Bank DKI dengan anggaran dari APBD DKI. Sisanya 797.837 penerima manfaat menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial lewat PT Pos Indonesia.
Kompas/Priyombodo
Warga memperlihatkan bantuan sosial tunai (BST) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 600.000 yang ditarik melalui ATM Bank DKI di Kantor Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (20/7/2021).
Untuk penyaluran BST oleh Pemprov DKI pada tahap 5 dan 6 ini, belum semua 1.007.379 keluarga penerima manfaat akan menerimanya. Itu karena Dinas Sosial masih melakukan pemadanan dengan data penerima BST Kementerian Sosial. Untuk sementara penyaluran BST dilakukan kepada 907.616 keluarga penerima manfaat.
”Jika pemadanan data sudah selesai, selebihnya akan dicairkan minggu depan,” kata Premi yang menambahkan bahwa pemadanan ini agar tidak ada data ganda penerima BST.
Penerima BST dapat langsung menarik uangnya melalui mesin ATM Bank DKI terdekat. Meski demikian, Premi mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini melalui keterangan tertulis mengimbau, agar tidak terjadi antrean di ATM, para penerima BST dapat memanfaatkan layanan transaksi nontunai melalui JakOne Mobile.
Untuk masyarakat DKI yang sudah terdaftar sebagai penerima BST dan punya ATM Bank DKI, Herry meminta masyarakat penerima mengunduh aplikasi JakOne Mobile, membuka aplikasi, dan memilih menu daftar. Silakan pilih dan klik setuju. Selanjutnya, pilih tidak punya rekening, mengisi data lengkap, lalu klik lanjut. Pilih uang elektronik JakOne Pay, lalu konfirmasi pembukaan E-Wallet JakOne Pay.
”Akan ada notifikasi kode OTP, yang akan dikirim ke pesan SMS, sehingga pastikan Anda memiliki pulsa. Masukkan kode OTP yang dikirim melalui SMS ke nomor telepon Anda dan pendaftaran selesai. Silakan masuk lagi ke aplikasi dengan PIN JakOne Mobile yang telah Anda buat,” katanya.
Bagi penerima BST yang ingin tetap melakukan pengambilan uang tunai, Bank DKI telah menyediakan lebih dari 1.000 mesin ATM di Jakarta dan sekitarnya.
Adapun untuk penyaluran BST tahap 5 dan 6 ini, kata Herry, Pemprov DKI menyiapkan Rp 604 miliar. Setiap keluarga penerima manfaat mendapat Rp 600.00 sebagai rapelan dari BST tahap 5 dan 6 yang tertunda pada Mei dan Juni lalu.
Premi menambahkan, apabila kartu ATM hilang, penerima BST dipersilakan melakukan pemblokiran dengan menghubungi Call Centre Bank DKI di (021) 1500351. Kemudian, penerima BST membuat surat keterangan kehilangan dari kantor polisi setempat, setelah itu membuat laporan permohonan buku dan kartu ATM tabungan bansos Jakarta di kantor layanan Bank DKI terdekat.
Jika terdapat penyalahgunaan bantuan saat pencairan ataupun penyaluran bantuan sosial, masyarakat dapat mengadukannya ke Dinas Sosial melalui aplikasi JAKI, kanal CRM Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta), Corona.jakarta.go.id, atau ke Call Centre BST 021-22684824.
Kompas/Priyombodo
Warga mengantre dengan tetap menjaga jarak untuk menarik bantuan sosial tunai melalui anjungan tunai mandiri Bank DKI di Kantor Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (20/7/2021).
Paket bantalan
Di Jawa Barat, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Senin, mengatakan, mengacu data non-data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, pemerintah kembali mengalokasikan BST senilai Rp 600.000 untuk 77.500 keluarga. Jumlah itu untuk dua bulan, periode Mei-Juni. Selain itu, dari data DTKS, ada 72.000 keluarga penerima Rp 200.000 untuk periode Juli-Desember.
”Masing-masing kepala keluarga mendapat Rp 600.000 untuk non-DTKS dan Rp 200.000 untuk kepala keluarga DTKS. Bantuan ini bisa menjadi bantalan membeli sembako, kebutuhan pokok, selama PPKM darurat,” kata Dedie.
Kepala Kantor PT Pos Indonesia Kota Bogor Pupung H menyatakan, sepanjang 30 hari ke depan, pihaknya diberi amanat Kemensos untuk menyalurkan BST ke 28 kelurahan dari enam kecamatan. Mereka menargetkan, pada 15 Agustus, bantuan selesai terdistribusi.
Di luar BST, 115.000 paket beras akan diserahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) kepada Pemerintah Kota Bogor. ”Setelah BST, ada bantuan beras dari Bulog dan ikan dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan),” lanjut Dedie.
FORKOPIMDA KOTA BOGOR
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyalurkan BST kepada warga di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Minggu (18/7/2021). PT Pos Indonesia akan menyalurkan BST secara pintu ke pintu.
Bantuan paket beras itu akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) BST sebanyak 29.000 keluarga dan KPM Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 86.000 keluarga. Bantuan akan disalurkan secara bertahap.
Pemkot Bogor juga menerima bantuan dari Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP. Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, bantuan dari KKP terdiri dari 1 ton ikan beku dan 2.500 kaleng ikan sarden. KKP juga menggandeng UMK binaan di Kota Bogor yang bergerak di bidang perikanan untuk mengalirkan bantuan seperti 500 bungkus bandeng presto, 500 bungkus bakso tahu ikan Miwiti, dan 500 bungkus ikan crispy Sipetek.
Di Kota Bekasi, Jabar, distribusi bantuan sosial, khususnya BST, akan dimulai hari ini, Rabu (21/7/2021). Total ada 167.971 keluarga penerima BST di kota ini. Sebelumnya, bantuan tambahan untuk warga penerima BST dan PKH sudah didistribusikan. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, bantuan tambahan itu sudah tiba di tiga kelurahan berupa 75 ton beras dari Kementerian Sosial.
Di Kota Tangerang, Banten, Wali Kota Arief R Wismansyah kemarin mengatakan, BST disalurkan ke wilayah Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, untuk 444 KPM. Bantuan itu diharapkan membantu masyarakat pada masa PPKM darurat. Nilainya sama seperti di Jakarta, yaitu Rp 600.000 untuk Mei dan Juni.
”Pergunakan uang tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab. Jangan untuk keperluan yang tidak penting,” kata Arief.