Tahun Ini, Pemkot Bekasi Targetkan 1,7 Juta Penduduk Mendapat Vaksin
Dari total 2,5 juta populasi penduduk di Kota Bekasi, cakupan vaksinasi Covid-19 baru menyasar 500.000 warga.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah menyasar 500.000 warga di daerah itu. Pemerintah Kota Bekasi menargetkan 1,7 juta penduduk mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahun 2021.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah daerah menargetkan memvaksin 1,7 juta warga dari total 2,5 juta populasi penduduk di kota itu. Saat ini, vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi baru menyasar 500.000 penduduk atau bahkan belum mencapai 25 persen dari target vaksinasi Covid-19 di daerah itu.
”Kami targetkan 70 persen (1,7 juta penduduk) mendapat vaksin. Kemarin Menteri Kesehatan dan Panglima TNI ke sini, itu ada 1 juta vaksin, dibagi-bagi (termasuk daerah lain). Tetapi, saya sudah minta 100.000 vaksin lagi," kata Rahmat, Senin (28/6/2021) di Bekasi, Jawa Barat.
Kami tambah tenaga kesehatan analisis. Itu mereka yang tugasnya buat pelacakan dan tes usap.
Di Kota Bekasi, distribusi vaksin dari pemerintah pusat terus diberikan secara bertahap dan saat ini sudah mencapai 500.000 vaksin. Jumlah itu masih tergolong kecil atau bahkan belum mencapai 25 persen dari target 1,7 juta warga yang mendapat prioritas vaksin Covid-19.
Adapun untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 kepada warga Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi menggelar vaksinasi massal kepada warga di Stadion Patriot Candrabhaga. Pada Senin ini, total ada 8.000 warga yang menerima vaksin Covid-19.
Pemerintah daerah berencana kembali menggelar vaksinasi massal untuk 25.000 orang yang tersebar di 12 kecamatan pada 1 Juli 2021 mendatang. Kegiatan vaksinasi itu akan dilakukan dalam dua gelombang, yakni pada pagi hari dan siang hari, di Stadion Patriot Candrabhaga.
”Animo warga untuk ikut vaksin ini sangat tinggi. Setiap kelurahan kami targetkan yang mendaftar 460 orang. Tetapi, sampai saat ini di setiap kelurahan rata-rata warga yang daftar mencapai 600 orang,” ucap Rahmat.
Ratusan tenaga kesehatan positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di tempat terpisah mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bekasi juga turut berdampak pada tenaga kesehatan dan tenaga administrasi di dinas kesehatan. Sejauh ini ada 200 tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19.
”Kami belum merekap keseluruhan di Kota Bekasi. Di dinas kesehatan, baik itu nakes (tenaga kesehatan) maupun tenaga administrasi sudah di atas 200 yang terpapar,” kata Tanti.
Banyaknya tenaga kesehatan yang positif Covid-19 mengakibatkan tenaga pelayanan kesehatan bagi warga di wilayah Kota Bekasi berkurang. Pihaknya harus membentuk tim yang mampu bekerja dengan efektif.
Salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi untuk menutupi kekurangan tenaga kesehatan itu ialah merekrut 100 tenaga kesehatan baru di bidang analisis. Seratus tenaga kesehatan baru itu akan mendapatkan insentif dari pemerintah daerah sebesar Rp 300.000 per bulan.
”Kami tambah tenaga kesehatan analisis. Itu mereka yang tugasnya buat pelacakan dan tes usap,” ucap Rahmat Effendi lagi.
Pelacakan, penelusuran, dan perawatan kini jadi fokus pemerintah daerah untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di kota itu. Adapun dari data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, hingga Senin, akumulasi kasus Covid-19 daerah setempat mencapai 52.210 kasus. Rinciannya, 2.769 kasus dalam perawatan, 675 kasus meninggal dunia, dan 48.766 kasus sembuh.