Hadapi Lonjakan Kasus, DKI Siapkan Tenda untuk Perawatan
DKI Jakarta berkoordinasi untuk mendapatkan bantuan tenda sebagai tempat perawatan. Tenda tersebut akan dipasang di rumah sakit yang mempunyai halaman kosong.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Setelah penambahan, total tempat tidur perawatan mencapai 10.000 unit.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, keterisian tempat tidur perawatan Covid-19 fluktuatif setiap hari. Meski begitu, berbagai upaya terus berjalan untuk menambah kapasitas tempat perawatan.
”Kami selalu melihat kondisi lapangan untuk tambah kapasitas tempat tidur. Awal bulan ada 8.000 tempat tidur, sekarang total sudah 10.000 tempat tidur,” ujarnya seusai meninjau vaksinasi massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/6/2021).
Awal bulan ada 8.000 tempat tidur, sekarang total sudah 10.000 tempat tidur.
Jajarannya telah berkoordinasi sehingga mendapatkan bantuan tenda untuk tempat perawatan. Tenda tersebut akan dipasang di rumah sakit yang mempunyai halaman kosong.
”Fungsinya (tenda) sebagai triase sebelum masuk rumah sakit. Fasilitasnya sudah sesuai standar sebelum masuk ke tempat perawatan,” katanya.
Pemerintah Kota Bekasi juga memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menghadapi lonjakan kasus. Pemkot menambah tiga tenda untuk ruang instalasi gawat darurat di Blok A Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdulmadjid.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebutkan akan diupayakan lagi penambahan tenda dengan mengosongkan area parkir Gedung A. Sebab, cukup banyak pasien Covid-19 berasal dari luar Kota Bekasi atau hampir 40 persen.
”Saya minta kepala dinas kesehatan dan kepala rumah sakit untuk memasang tenda lagi karena tidak mungkin tolak pasien. Pasien sudah kesulitan, jangan ditambah lagi,” ucapnya.
Pemkot juga akan menambah tempat tidur di Rumah Sakit Budi Lestari sehingga total menjadi 180 tempat tidur. Upaya penambahan juga berlangsung di Rumah Sakit Mustika Medika sebanyak 50 tempat tidur supaya mendekatkan jarak pelayanan kesehatan bagi warga dari Pondok Melati dan Bantargebang.
Politisi Partai Golkar ini akan berkeliling untuk mengecek puskesmas yang punya halaman cukup luas untuk dibangun tenda perawatan. Dengan begitu, perawatan tidak terus bertumpu pada rumah sakit rujukan.
”Melalui penambahan, minimal bisa teridentifikasi mana yang komorbid, mana yang isolasi mandiri, sehingga terpilah dari bawah atau tidak merujuk ke satu rumah sakit,” katanya.
Gerakan perangkat daerah
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berencana melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membantu urusan administrasi di puskesmas se-Kota Tangerang, Banten. Hal tersebut mengingat keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan non-kesehatan yang bertugas di 38 puskesmas.
”Silakan diinventarisasi berapa kebutuhannya, nanti akan dipersiapkan petugasnya dari OPD,” ujarnya seusai rapat koordinasi bersana semua kepala puskesmas dan kepala subbagian tata usaha.
Terpisah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mewacanakan penyitaan KTP dan SIM bagi siapa pun yang tidak patuh pada protokol kesehatan. Upaya ini dilakukan supaya ada efek jera mengingat tengah terjadi lonjakan kasus Covid-19.
”Masyarakat agar berhati-hati, tidak bepergian ke luar rumah, dan menghindari kerumunan. Kabupaten Tangerang masuk zona merah dan saat ini fasilitas kesehatan sudah penuh,” ucapnya seusai rapat dengan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah.