Jakarta Catatkan Angka Tertinggi 7.505 Kasus Positif dengan 282 Pasien Balita
Dalam catatan kasus harian, tambahan angka 7.505 kasus positif harian adalah yang tertinggi selama pandemi ini.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah kasus positif harian DKI Jakarta per Kamis (24/6/2021) melonjak drastis, mencapai 7.505 kasus atau merupakan angka harian tertinggi selama pandemi Covid-19 ini. Sekitar 15 persennya atau 1.112 kasus menimpa anak-anak usia 0-18 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, melalui keterangan tertulis, menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, fluktuasi kasus positif di Ibu Kota berada pada kisaran 3.000-5.000 kasus. Namun, untuk hari ini kasus positif melonjak drastis.
Dari tes PCR kepada 20.460 orang, Dinkes DKI mengonfirmasi terdapat 7.505 kasus positif dan 12.955 kasus negatif. Selain itu, dilakukan pula tes antigen kepada 5.053 orang dengan hasil 776 positif dan 4.277 negatif. Dwi merinci, 830 kasus dari 1.112 kasus pada anak terjadi pada anak usia 6-18 tahun dan 282 kasus adalah anak balita usia 0-5 tahun.
Rusun Nagrak akan terisi dalam hitungan bulan saja. Itu mengingat tingkat konfirmasi positif di masyarakat tinggi. (M Arifin)
Sebagai perbandingan, pada Kamis (17/6/2021), atau saat kasus DKI Jakarta mulai melonjak tinggi, ada 4.144 kasus positif. Dari kasus itu, 661 kasus atau 16 persen adalah anak usia 0-18 tahun. Sebanyak 144 kasus di antaranya anak balita.
”Untuk itu, penting sekali bagi para orangtua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata Lies, panggilan akrab Dwi Oktavia.
Kepada seluruh warga DKI Jakarta, ia meminta agar meningkatkan kewaspadaan dan semakin taat protokol kesehatan karena penularan Covid-19 yang kian cepat. ”Patuhi aturan yang berlaku sebagai upaya kita bersama dalam menekan penyebaran virus ini,” imbau Lies.
Adapun dari 7.505 kasus positif Kamis ini, 5.775 kasus adalah usia 19-59 tahun dan 618 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
40.900 orang dirawat
Dari penambahan kasus Kamis ini, Lies melanjutkan, jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 5.195 kasus sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 40.900 orang yang masih dirawat/isolasi.
Sementara itu, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 494.462 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh 445.450 orang dan total 8.112 orang meninggal dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
Kasus yang tinggi di DKI Jakarta membuat angka keterisian tempat tidur atau BOR di DKI Jakarta tinggal 10 persen. Untuk tempat tidur ICU tinggal 14 persen. ”Tempat tidur isolasi maupun ICU di RS rujukan Covid-19 di Jakarta juga hampir penuh,” kata Lies.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, hingga 23 Juni total tempat tidur yang disiapkan di 140 RS rujukan pasien Covid-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi. Saat ini terisi 90 persen atau 8.874 pasien. Kemudian, dari 1.218 tempat tidur ICU yang disiapkan terisi 86 persen atau 1.048 pasien.
Tingginya pasien yang dirawat ataupun isolasi juga terpantau di RSDC Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta Pusat dan RSDC Wisma Atlet Pademangan di Jakarta Utara. Sementara ruang isolasi di Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, juga mulai terisi pasien.
Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letnan Kolonel Laut M Arifin menyatakan, per hari ini 8.414 pasien mengisi menara 4, 5, 6, dan 7 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran; dan di menara 8 RSDC Wisma Atlet Pademangan. Bila semula ada 8.096 pasien yang dirawat, per hari ini ada penambahan 318 pasien sehingga bertambah 8.414 orang pasien yang dirawat.
”Untuk RSDC Wisma Atlet keterisian sudah 88 persen,” kata Arifin.
Laju penambahan pasien di lokasi isolasi terkendali Rusun Nagrak Cilincing juga terjadi. Menurut Arifin, sejak mulai dibuka pada Senin (21/6/2021) lalu sampai hari ini, sudah ada 251 pasien yang dirawat. Semuanya dirawat di menara 3 yang sudah dibuka lebih dahulu, dan masih tersisa 500-an tempat tidur di sana.
”Angkanya cepat sekali bertambah. Paling seminggu ini penuh menara 3 kalau di luar masih tidak bisa dikendalikan,” kata Arifin.
Meski rusun mulai terisi, menurut Arifin, sosialisasi kepada pasien dan masyarakat secara umum tetap perlu dilakukan. Itu karena Rusun Nagrak ini tempatnya dinilai jauh oleh sebagian masyarakat sehingga ada pasien yang mau dan ada yang tidak mau dirawat di sana.
”Maunya ke Wisma Atlet Kemayoran, tapi di sana sudah dibatasi untuk komorbid bergejala dan yang perlu perawatan. Di sini (Rusun Nagrak) untuk yang tanpa gejala atau gejala ringan yang tidak ada komorbid,” kata Arifin.
Melihat tren kasus ini, menurut Arifin, Rusun Nagrak akan terisi dalam hitungan bulan saja. Itu mengingat tingkat konfirmasi positif di masyarakat tinggi.
Lies menambahkan, 7.505 kasus positif pada Kamis ini terkonfirmasi merata di seluruh DKI Jakarta. Di Kepulauan Seribu ada 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748. Adapun kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak ialah Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.