Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menambah panjang daftar kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (24/6/2021). Politisi Partai Demokrat ini menjalani isolasi mandiri di rumah dinas bupati di Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Iti menambah panjang daftar kepala daerah yang terpapar SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Data Kompas menunjukkan setidaknya 60 kepala daerah terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 11 orang meninggal.
Dia masih melakukan aktivitas sebagai kepala daerah saat menerima hasil tes positif Covid-19. Hasil tersebut berdasarkan tes reaksi rantai polimerase (PCR) yang berlangsung pada Selasa (22/6/2021).
”Pagi tadi masih beraktivitas dan terima hasil tes positif Covid-19. Sebelumnya saya merasakan masuk angin, hidung mampet sebelah, dan sakit tenggorokan,” ucapnya dalam pengumuman melalui akun media sosial.
Iti tidak tahu persis penyebab terpapar Covid-19 karena sudah ketat menjalankan rotokol kesehatan. Dalam setiap aktivitasnya, dia tidak bersalaman dengan tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, dan lainnnya, termasuk tidak berkumpul dengan keluarga.
”Warga tolong protokol kesehatan ketat. Tetap jaga protokol kesehatan yang ketat. Hindari kerumunan yang tidak penting. Saya minta doanya supaya secepatnya sembuh,” katanya.
Saat ini, Lebak masuk zona oranye penularan Covid-19. Terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga berlaku pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Data dinas kesehatan per Rabu (23/6/2021) mencatat 4.032 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 478 kasus menjalani perawatan, 77 kasus meninggal, dan 3.477 kasus sembuh.
Jubir Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah menyebutkan, satgas Covid-19 memaksimalkan operasi penegakan protokol kesehatan terutama di keramaian, seperti alun-alun, wisata, terminal, dan stasiun. Mereka juga menyasar pengendara karena banyak dominan tidak menerapkan protokol kesehatan.