Hari Kedua Tes Antigen, 5 Calon Penumpang KRL Reaktif Covid-19
Tes acak antigen dimulai Senin kemarin dan berlangsung hingga Minggu (27/6/2021). Dari tes hari pertama Senin dan tes kedua Selasa (21-22/6/2021) pagi ini, 10 calon penumpang didapati reaktif.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah kenaikan kasus Covid-19 di Jabodetabek, PT KAI Commuter melakukan tes acak antigen bagi calon penumpang. Dari tes hari pertama Senin (21/6/2021) dan tes kedua Selasa (22/6/2021) pagi ini, 10 calon penumpang didapati reaktif.
Tes acak antigen pada hari pertama, Senin pagi kemarin, dilakukan di enam stasiun, yakni Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, dan Tangerang. Tes acak Senin pukul 15.30 dilakukan di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai.
Pada tes hari pertama, 210 calon penumpang mengikuti tes acak antigen dan lima calon penumpang reaktif. Mereka peserta tes acak antigen di stasiun Cikarang, Bogor, dan Tanah Abang. ”Kelimanya tidak diizinkan melanjutkan perjalanan dan kemudian dilaporkan ke puskesmas setempat,” kata Ernie Sylvianne Purba, Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter.
Untuk tes antigen acak, KAI Commuter mengimbau pengguna di stasiun-stasiun lokasi tes acak antigen untuk mengikuti layanan gratis ini. Layanan tambahan ini berlangsung hingga Minggu, 27 Juni 2021.
Adapun untuk tes acak antigen hari kedua, Selasa (22/6/2021) pagi yang dilakukan di stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, dan Tangerang, diikuti 80 calon penumpang. Hasilnya, lima calon penumpang reaktif.
”Mereka tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan. Data kelima orang tersebut kemudian akan dilaporkan ke puskesmas setempat,” jelas Purba.
Penurunan penumpang
Di tengah kenaikan kasus Covid-19, data PT KAI Commuter, jumlah pengguna kereta komuter menurun. Pada Senin (21/6/2021), jumlah penumpang KRL hingga pukul 16.00 tercatat 269.239 orang. Jumlah itu berkurang 17 persen dibandingkan Senin pekan lalu di waktu yang sama, yang mencapai 320.766 orang.
Untuk perjalanan hari kedua, Selasa ini, jumlah pengguna KRL hingga pukul 11.00 terpantau 164.151 orang. Jumlah itu berkurang 15 persen dibandingkan Senin di waktu yang sama, yang mencapai 192.610 orang.
Purba menyatakan, dengan jumlah pengguna yang memiliki kecenderungan menurun, KAI Commuter mengajak pengguna yang masih melakukan perjalanan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. ”Jangan memaksakan diri naik apabila kondisi KRL sudah memenuhi kuota,” jelasnya.
Terpisah, Ahmad Pratomo, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, menjelaskan, PT MRT Jakarta (Perseroda) selaku operator penyedia layanan transportasi publik telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi potensi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan MRT Jakarta.
Langkah yang dilakukan memvaksinasi seluruh karyawan dan mitra kerja. Langkah lain, pemberlakuan protokol kesehatan ketat, di antaranya pengecekan kesehatan kepada seluruh petugas MRT Jakarta sebelum bekerja; penyemprotan disinfektan semua fasilitas; pemberlakuan Forced Fan 15- 30 menit sehari secara rutin untuk menjaga dan menjamin kebersihan udara di dalam kereta; pemasangan UVC, yaitu perangkat disinfektan dengan sinar UV di setiap ruangan; sistem tanpa sentuh untuk akses lift dan metode nontunai dalam pembayaran.
”Selama berada di dalam area stasiun dan kereta, pengguna jasa wajib mengikuti aturan yang berlaku, seperti pengecekan suhu tubuh penumpang, memakai masker, menjaga jarak, dan senantiasa menjaga kebersihan tangan dengan mencuci menggunakan sabun,” jelas Ahmad.
Pengguna jasa juga dilarang saling berbicara, baik satu maupun dua arah selama berada di dalam kereta. MRT Jakarta juga membatasi kapasitas penumpang sebanyak 60 orang per kereta.