Malam Ini, Operasi Penegakan Protokol Kesehatan Dimulai di Jakarta
Penanggulangan pandemi Covid-19 tidak bisa hanya melalui penegakan disiplin dari pemerintah. Warga, pihak keluarga, komunitas, dan tempat kerja harus bersama disiplin dan ketat melaksanakan protokol kesehatan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — DKI Jakarta kembali mencatat lonjakan konfirmasi positif harian, yaitu 4.737 kasus. Pemerintah Provisi DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, dan Kodam Jaya akan menggalakkan operasi penegakan ketertiban dan ketaatan protokol kesehatan di Ibu Kota. Warga diminta aktif melaporkan jika melihat atau menemukan pelanggaran protokol kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia, dalam keterangan resminya di ppid.jakarta.go.id, memaparkan, dari tes usap PCR terhadap 17.368 orang pada Jumat (18/6/2021), ada 4.737 orang terkonfirmasi positif dan 12.631 orang negatif. Sebanyak 4.737 konfirmasi positif itu merupakan rekor penambahan kasus positif tertinggi dari sebelumnya 4.144 kasus.
Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 21,8 persen. Adapun jumlah kasus aktif naik 2.173 kasus sehingga jumlah kasus aktif sebanyak 24.511 kasus yang masih dirawat atau isolasi. Adapun total jumlah konfirmasi sebanyak 463.552 kasus dan sembuh 431.264 kasus (tingkat kesembuhan 93 persen). Angka kematian bertambah 64 kasus sehingga total sebanyak 7.777 orang meninggal (tingkat kematian 1,7 persen).
Menaati protokol kesehatan, melindungi sesama, bukan semata-mata mengikuti peraturan pemerintah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kasus positif Covid-19 di Jakarta semakin meningkat. Tingginya kasus tersebut membuat Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, dan Kodam Jaya akan melakukan operasi penertiban dan ketaatan protokol kesehatan mulai Jumat malam ini.
Seluruh kegiatan pada pukul 21.00 harus tutup, tidak boleh ada kerumunan. Selain itu, kapasitas unit usaha harus 50 persen. Jika ditemukan pelanggaran, petugas akan menindaklanjuti pelanggaran tersebut.
Anies juga meminta warga melaporkan jika ada pelanggar protokol kesehatan agar petugas bisa segera menindak. ”Nomor satukan keselamatan. Kepedulian sesama membuat sedikit yang terpapar,” katanya seusai apel untuk pengawasan PPKM di Jakarta bersama Polda Metro Jaya, dan Kodam Jaya, di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/6/2021), seperti yang ada dalam rekaman Humas Pemprov DKI.
Anies melanjutkan, penanggulangan pandemi Covid-19 tidak bisa sekadar melalui penegakan displin dari pemerintah. Warga, pihak keluarga, komunitas, dan tempat kerja harus bersama disiplin dan ketat protokol kesehatan.
”Menaati protokol kesehatan, melindungi sesama, bukan semata-mata mengikuti peraturan pemerintah, melainkan mengikuti protokol kesehatan demi menyelamatkan sesama warga Indonesia. Ambil sikap bertanggung jawab. Jika melihat warga yang tidak memakai masker, tolong diingatkan dan berikan masker jika punya,” kata Anies.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menambahkan, angka kasus positif di Jakarta sudah lebih dari 4.000 kasus. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di masyarakat melalui operasi yustisi.
”Kami lakukan patroli secara masif, termasuk operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan. Kami juga membagikan masker, edukasi untuk terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan,” kata Yusri saat dihubungi.
Penambahan ruang perawatan
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengatakan, BNPB bersama BPBD DKI Jakarta sudah meninjau lima lokasi ruang isolasi pasien di Jakarta menyusul semakin tingginya kasus positif sehingga berdampak pada keterisian tempat tidur.
Lokasi yang akan disiapkan sebagai tempat isolasi itu adalah Rumah Susun Pasar Rumput Manggarai di Jakarta Selatan, Asrama Haji Pondok Gede di Jakarta Timur, Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur, Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kementerian Agama di Jakarta Selatan, dan Rumah Susun Pasar Jumat di Jakarta Selatan.
”BNPB dan Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengunjungi lima lokasi isolasi pasien itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus lebih tinggi dan jika Wisma Atlet semakin penuh. Total ada 8.000 tempat tidur yang tersedia,” kata Dody dalam keterangan pers daring.
Dody menjelaskan, Rumah Susun Pasar Rumput yang sudah selesai dibangun oleh Kementerian PUPR memiliki kapasitas tempat tidur paling banyak, yaitu 4.000 tempat tidur. Fasilitas standar lainnya juga sudah tersedia. Sementara Asrama Haji memiliki 780 tempat tidur. Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah memiliki 100 tempat tidur dan saat ini sudah ada 29 pasien tanpa gejala tengah menjalani perawatan. Sementara di Gedung LPMP memiliki 210 kamar tidur. Di Rumah Susun Pasar Jumat ada 1.000 tempat tidur.
Selain lima tempat isolasi itu, lanjutnya, masih ada Rusun Daan Mogot di Jakarta Barat yang memiliki hampir 1.000 tempat tidur untuk menjadi ruang isolasi perawatan. Sebelumnya Kepala BNPB Ganip Warsito telah meninjau 5 menara di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Menurut Dody, sekitar 2.550 tempat tidur sudah disiapkan dan sudah mulai diisi pasien.