Pemda di Sekitar Ibu Kota Perketat Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Kenaikan kasus positif Covid-19 disikapi dengan berbagai pembatasan di Jabodetabek. Ombudsman meminta segera ada pembatasan ketat dengan menutup tempat wisata.
Oleh
Aguido Adri/Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany/Helena F Nababan
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, memberlakukan sistem ganjil genap pada akhir pekan ini untuk menekan lonjakan kasus positif Covid-19.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor, skoring kasus sudah menginjak angka 1,91 yang menunjukkan masih berada dalam zona oranye atau risiko sedang tetapi sudah mendekati batas masuk ke zona merah atau risiko tinggi. Angka ini didapatkan dari penghitungan seperti kasus positif dalam dua pekan, kasus meninggal, angka positivity rate, dan lainnya.
Positivity rate di Kota Bogor pada minggu ini 15,7 persen atau naik sekitar 3 persen dari pekan lalu. Penambahan kasus positif baru minggu ini naik 419 kasus atau 51,3 persen dibanding sebelumnya 46,5 persen.
Tingginya angka kasus itu, kata Wali Kota Bogor Bima Arya, menyebabkan keterisian tempat tidur naik. Dari 790 tempat tidur di 21 rumah sakit rujukan sudah terisi 51,6 persen. Keterisian ruang perawatan intensif (ICU) 67,3 persen.
”Konektivitas Kota Bogor dan wilayah sekitar seperti DKI Jakarta sangat erat. Mobilitas tinggi sangat berbanding lurus dengan lonjakan kasus positif. Untuk itu, harus memberlakukan ganjil genap pada akhir pekan ini. Warga kota dan luar kota agar mengurangi mobilitas. Jika tidak ada kebutuhan mendesak atau keperluan penting tetap di rumah saja,” kata Bima, Rabu (16/6/2021).
Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menambahkan, pelaksanaan ganjil genap pada pukul 10.00-16.00. Adapun lokasinya di pertigaan Baranangsiang (keluar masuk tol Jagorawi), ruas Jalan Pajajaran, bundaran air mancur, dan Jembatan Merah,
”Kami juga akan memberlakukan rekayasa arus lalu lintas di Jalan Empang, sehingga arus satu arah dari Suryakencana, Jalan Otto Iskandardinata, menuju Empang,” katanya.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor juga menutup trotoar seputaran jalur Sistem Satu Arah (SSA) Kebun Raya Bogor pada akhir pekan dari semua aktivitas yang bisa menimbulkan keramaian.
Tambah tempat tidur
Pemerintah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang di Banten juga tengah siaga.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melaporkan keterisian tempat tidur per Selasa (15/6) mencapai 85,75 persen. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah membatasi aktivitas ekonomi sampai pukul 21.00. Pihaknya juga mengejar target dalam sehari vaksinasi Covid-19 menjangkau 10.000 warga.
”Dua pekan ini di Kabupaten Tangerang terjadi kenaikan yang signifikan, termasuk kluster baru di kecamatan yang sebelumnya minim kasus,” kata Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Zaki menyatakan ada kemungkinan pembatasan kegiatan perkantoran, pabrik, dan pusat belanja di wilayahnya. Pemkab juga berupaya mempercepat vaksinasi dengan target 15.000 warga setiap hari.
Tarik rem darurat
Di Jakarta, dengan tingkat keterisian tempat tidur untuk isolasi ataupun di rumah sakit mencapai 78 persen, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho menegaskan, ini saatnya menarik rem darurat. Rem darurat itu diikuti dengan tidak ada uji coba pembelajaran tatap muka, pembukaan tempat hiburan ditunda, semua rekreasi ditutup, hingga pengawasan ketat penerapan kebijakan yang boleh bekerja dari kantor (WFO) dibatasi 50 persen.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan DKI masih memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga 28 Juni nanti. Saat ini, disiplin warga melaksanakan protokol kesehatan ditingkatkan seiring program percepatan vaksinasi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, kepolisian bersama Komando Daerah Militer Jayakarta dan juga bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkolaborasi untuk memperkuat PPKM mikro.