Hujan yang turun deras di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, mengakibatkan tebing Kali Baun sepanjang 30-40 meter di belakang kompleks Griya Satwika Telkom, Ciputat Timur, longsor.
Oleh
Budi Suwarna
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Hujan yang turun deras di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, mengakibatkan tebing Kali Baun sepanjang 30-40 meter di belakang kompleks Griya Satwika Telkom, Ciputat Timur, longsor, Jumat (11/6/2021) malam. Tiga rumah yang berada di seberang sungai rusak akibat terkena longsoran.
Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, longsor memicu banjir di Perumahan Narada, Cipayung, Ciputat, yang terletak di seberang kompleks Griya Satwika Telkom.
Farhan, warga Griya Satwika Telkom yang rumahnya berjarak sekitar 30 meter dari lokasi longsor, menceritakan, longsor terjadi sekitar pukul 19.00 saat hujan turun dengan deras di Ciputat. ”Hujan sempat berhenti sebentar. Saat itulah saya mendengar suara berdebum seperti benda berat jatuh. Setelah itu, saya mendengar ada orang teriak minta tolong. Saya langsung keluar rumah dan saya lihat tebing sungai di pinggir kompleks Griya Satwika longsor,” tuturnya.
Dari pemantauan Kompas di sisi perumahan Griya Satwika Telkom, tampak tiga rumah di Perumahan Narada yang terletak di seberang sungai rusak parah. Sebagian besar bagian rumah rontok dan hanyut terbawa arus deras.
Perumahan Narada terletak sekitar 7 meter di bawah perumahan Griya Satwika Telkom. Kedua perumahan dipisahkan oleh anak Sungai Pesanggrahan yang di kalangan warga setempat disebut Kali Baun. Oleh karena itu, ketika tebing sungai di belakang perumahan Griya Satwika longsor, materialnya langsung masuk ke dalam sungai. Akibatnya aliran sungai terhambat dan meluap ke area perumahan Narada. Belum ada informasi resmi seberapa luas area yang terendam banjir di perumahan Narada dan berapa kedalamannya.
Longsor juga merusak sebagian pos keamanan di perumahan Griya Satwika Telkom dan pagar lapangan basket. Selain itu, sebagian jalan di sisi belakang perumahan itu ambrol bersama longsor.
Beberapa jam setelah kejadian, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PBBD) Kota Tangerang Selatan terjun ke lokasi untuk mengevakuasi warga Narada yang terjebak banjir dengan perahu karet. ”Kami belum tahu sudah berapa warga yang dievakuasi,” kata Ketua RT 014 Griya Satwika Telkom Tatang Kurniawan.
Sejumlah alat berat juga telah didatangkan ke lokasi longsor. Namun, sampai Sabtu (12/6) dini hari, material longsor belum bisa disingkirkan karena arus sungai mengalir deras.