Kluster Covid-19 Gerendeng Kota Tangerang Bertambah 50 Kasus
Pemerintah Kota Tangerang di Banten gencarkan pelacakan Covid-19 supaya kluster penularan tidak meluas.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang di Banten kembali menggencarkan pelacakan kasus Covid-19. Hasilnya, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam Kluster Gerendeng bertambah 50 kasus sehingga totalnya menjadi 80 kasus hingga Kamis (10/6/2021).
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kelurahan Gerendeng menemukan tambahan 50 kasus ini dalam pelacakan terhadap 250 warga di RW 011, Rabu (9/6/2021). Mereka telah menjalani perawatan di rumah isolasi terkonsentrasi.
Lurah Gerendeng Nasron A Mufti mengatakan, satuan tugas akan kembali melacak kasus Covid-19 dengan fokus pada kontak erat. Warga yang terlewat dalam pelacakan dapat mengikuti tes Covid-19 di puskesmas.
”Kami punya 300 alat tes antigen yang akan digunakan untuk pelacakan kontak erat. Kami sasar keluarga atau tetangga dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya.
Awalnya 30 warga RT 003 RW 011 terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (7/6/2021). Untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, RT 003 RW 011 ditutup untuk sementara waktu.
Kluster Gerendeng ini menambah panjang daftar kluster Covid-19 seusai libur Lebaran. Sebelumnya, 47 warga Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh pabrik masih dirawat di rumah sakit, rumah isolasi terkonsentrasi, dan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Pekan lalu, 63 warga RT 007 RW 006 Kelurahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, juga terkonfirmasi Covid-19.
Sasar keramaian
Kluster Covid-19 yang bermunculan membuat Pemerintah Kota Tangerang melakukan tes acak di keramaian atau operasi aman bersama. Salah satunya oleh Puskesmas Kunciran, Kecamatan Pinang di Pasar Blok K Kunciran Indah, Kamis (10/6/2021).
Petugas menyasar puluhan pedagang dengan tes antigen. Hasilnya dua orang positif Covid-19 sehingga dibawa ke Puskesmas Batusari sesuai domisili mereka.
Kepala Puskesmas Kunciran Darsono menyebutkan, dua pedagang tersebut langsung menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) dan isolasi mandiri di Rumah Isolasi Terkonsentrasi Puskesmas Batusari.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Batusari untuk pelacakan di tempat tinggal kedua pedagang agar kasus dapat tertangani lebih cepat,” kata Darsono.
Tes usap antigen secara acak oleh Puskesmas Kunciran akan berlangsung hingga pekan depan. Pasar menjadi sasaran utama tes, karena interaksi warga sangat tinggi.