Dukung PTM Tahap Dua, Dishub Operasikan 75 Bus Sekolah
Bus sekolah disiagakan kembali dalam uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua di DKI yang dimulai hari ini. Dengan menggunakan bus, interaksi siswa dibatasi dan turut mencegah potensi penularan Covid-19.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Pendidikan DKI Jakarta kembali menggelar uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas pada 9-26 Juni 2021. Dinas Perhubungan DKI mendukung mobilitas para siswa yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka dengan menyediakan 75 bus sekolah.
Ali Murthado, Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rabu (9/6/2021), menjelaskan, jumlah bus yang disediakan pada pelaksanaan PTM terbatas kali ini lebih banyak dibandingkan saat pelaksanaan uji coba PTM pada April lalu. Pada April lalu atau saat uji coba PTM terbatas tahap pertama, UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengoperasikan 50 bus sekolah.
Sebagai upaya Pemprov DKI memberikan layanan antarjemput bagi pelajar yang mengikuti PTM terbatas, bus-bus itu beroperasi sesuai jam yang sudah ditentukan dan sesuai rute pelayanan yang sudah disusun.
Dalam PTM terbatas, jelas Ali, waktu penyelenggaraan PTM di setiap sekolah berbeda-beda. Karena itu, waktu pelayanan bus sekolah juga menyesuaikan.
”Karena ada sekolah yang jam (PTM)-nya beda, kami menyesuaikan itu. Ada yang pukul 07.00-09.00, maksimal hanya dua jam. Kami menyesuaikan kebijakan PTM di setiap sekolah,” kata Ali.
Namun, secara umum, pada penyelenggaraan PTM saat pandemi Covid-19 ini, bus sekolah sudah bergerak melakukan pelayanan sejak pukul 04.30. Pelayanan bus sekolah berakhir pukul 17.30.
Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menjelaskan, penyediaan bus sekolah itu dimaksudkan untuk membantu para siswa yang mengikuti PTM terbatas di sekolah, baik saat berangkat maupun pulang. Penyediaan bus sekolah saat pandemi Covid-19 diharapkan bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pelajar.
Ali menambahkan, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan, seluruh bus sekolah sebelumnya telah disemprot cairan disinfektan dan dicuci bersih. Kapasitas siswa juga diatur hanya 50 persen. Artinya, dengan daya tampung bus 27 siswa, yang bisa diangkut 12-13 penumpang saja.
”Kita tetap menerapkan prokes dengan menyediakan hand sanitizer dan masker, tempat duduk juga diatur jaraknya satu sama lain,” kata Ali.
Adapun untuk pelayanan bagi PTM tahap dua ini, karena jumlah sekolah yang menjadi peserta PTM cukup banyak, UPAS mengatur sejumlah rute layanan. Rute yang dilayani dengan bus sedang dan merupakan rute reguler ada 21 rute.
Rute itu, antara lain, Lapangan Banteng-Perintis Kemerdekaan; Plumpang -Sunter-Kemayoran; Perintis Kemerdekaan-Pondok Kopi; Kampung Melayu-TMII -Ceger; Pasar Minggu-Pancoran-Manggarai; Pulo Gadung-Pondok Bambu-Cawang ; serta Bendungan Hilir- Kemanggisan.
Bentuk layanan kedua merupakan rute zonasi yang dilayani dengan mobil Elf. Ada 13 rute yang dilayani dalam pelayanan rute zonasi ini.
Ali menyebutkan, di antaranya adalah rute Pondok Gede-Halim-PGC- Condet-Ranco; Terminal Kampung Melayu-Terminal Rawamangun; Terminal Kalideres-Kamal; Cawang-Pasar Minggu-Ragunan; Rawamangun-Manggarai-Cikini; juga Rorotan-Marunda.