Pendaftaran Siswa Baru Hari Pertama di Jakarta Bermasalah
Proses masuk dan pemuatan data saat penerimaan peserta didik baru secara daring pada hari pertama di DKI amat lambat. Agar tidak merugikan calon peserta didik baru, masa pendaftaran daring diperpanjang hingga 10 Juni.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendaftaran peserta didik baru atau PPDB jenjang SMP/SMA/SMK DKI Jakarta, Senin (7/6/2021), tidak lancar setelah peladen mengalami gangguan sehingga banyak orangtua murid tidak bisa mendaftarkan putra-putrinya. Dinas Pendidikan DKI bahkan sempat menghentikan pendaftaran sebelum akhirnya membuka kembali pada Senin petang.
Tristi Tambun, orangtua siswa yang hendak mendaftarkan putrinya ke jenjang SMA, mengeluhkan pendaftaran yang penuh hambatan.
Untuk jenjang SD, 7-9 Juni menjadi jadwal pendaftaran jalur afirmasi. Untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK, 7-9 Juni menjadi jadwal pendaftaran jalur prestasi. Pada pendaftaran yang berlangsung pukul 08.00-14.00 ini, setiap orangtua siswa mesti melakukan pengajuan akun di laman resmi PPDB sebelum melanjutkan ke pendaftaran.
”Saya sudah di depan laptop dari pukul 08.00 tadi. Sampai Senin petang ini saya belum bisa membuat akun di laman resmi PPDB daring untuk mendaftar ke sekolah SMA yang diinginkan anak saya,” kata Tristi.
Menurut dia, jangankan untuk membuat akun di laman resmi PPDB, bahkan setiap kali mencoba membuat akun, setelah mengisi formulir di pengajuan akun, tidak bisa melanjutkan ke tahap cek verifikasi akun.
”Tadi di laman resmi PPDB bahkan tertera keterangan, yaitu ’Perhatian! F88CF: Terjadi Gangguan Interkoneksi dengan Sistem SINADIRA. Silakan coba beberapa saat lagi’. Begitu terus,” ucap Tristi yang sampai mengambil cuti untuk mengurus pendaftaran daring putrinya.
Ada hanya sekian detik lambatnya berefek kepada loading yang begitu lama buat masyarakat.
Selain dirinya, banyak orangtua lain yang resah. Gangguan itu bahkan sudah membuat dinas pendidikan menghentikan pendaftarannya pada pukul 16.00-18.00. Alasannya, untuk optimalisasi pendaftaran. Setelah itu, pendaftaran dibuka kembali.
”Tetapi sampai tadi pukul 18.00 saya mencoba membuat akun lagi tetap tidak bisa. Saat mengisi formulir, ada keterangan ada masalah dengan sinkronisasi data Dukcapil,” lanjut Tristi.
Menurut Tristi, kalau memang pendaftaran daring sudah dimulai Senin, 7 Juni, seharusnya dinas pendidikan sudah mengantisipasi jauh-jauh hari. Ini termasuk sinkronisasi data dari sistem pendataan nilai rapor (sidanira) dan data kependudukan dengan sistem pada laman resmi PPDB daring.
”Kalau belum siap, pendaftaran pakai manual saja,” kata Tristi yang mengaku sangat resah dengan sistem yang sangat bermasalah tersebut.
Slamet, Ketua PPDB DKI Jakarta, secara terpisah mengakui, memang ada pelambatan dalam PPDB daring DKI. ”Jadi begini, pada saat start (memulai membuka), itu kan load memang tinggi, hampir semua CPDB (calon peserta didik baru) masuk mendaftar mengajukan akun, jadi ada pelambatan,” katanya.
Menurut Slamet, load tinggi terjadi pada jam-jam pertama. Apalagi untuk pendaftaran SMP, SMA, dan SMK hari ini yang dibuka adalah jalur prestasi. Ia beralasan, untuk jalur prestasi, siapa pun bisa mendaftar, tidak ada batasan zonasi.
Slamet pun membantah bahwa peladen dinas pendidikan bermasalah. Itu karena dinas pendidikan mencatat sudah ada beberapa CPDB sukses mendaftar dan memilih sekolah. Menurut dia, solusi yang ditawarkan dinas pendidikan adalah setiap orangtua mencoba terus untuk mendaftar karena semua sudah dikelola secara sistem.
Kepala Subbagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menjelaskan, memang ada masalah ketika sistem aplikasi PPDB meminta data di data server dan data sidanira. ”Ada hanya sekian detik lambatnya berefek kepada loading yang begitu lama buat masyarakat,” katanya.
Dinas pendidikan juga menghentikan pendaftaran daring sementara dan diumumkan melalui media sosial dinas pendidikan. Penghentian pendaftaran terjadi pada pukul 16.00-18.00 dengan harapan pendaftaran kembali bisa optimal. Namun, ternyata orangtua masih menghadapi masalah saat mengajukan pembuatan akun untuk mendaftar dibuka kembali.
Dinas pendidikan juga sudah memperbesar kapasitas dan kemampuan peladen. ”Bahwa kami sudah menyiapkan begitu cukup untuk PPDB ini. Kami menyiapkan PPDB tahun ini bandwith 8 GB, back up 8 GB juga, itu naik 2 GB dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, ini upaya kami dibandingkan dari tahun lalu, server-nya 65 buah, total CPU-nya 373, RAM 815 GB,” tutur Taga yang mengatakan untuk PPDB daring ini dinas pendidikan bekerja sama dengan Telkom.
Pengajuan akun diperpanjang
Dengan adanya masalah pada PPDB hari pertama ini, dinas pendidikan kemudian memutuskan untuk memundurkan pendaftaran hingga 10 Juni 2021. Pengajuan pembuatan akun diperbolehkan hingga 10 Juni atau satu hari lebih lama dari jadwal semula, yakni 9 Juni.
”Karena untuk pendaftaran hari pertama ini sampai sehari, maka dinas pendidikan memundurkan waktu sampai 10 Juni 2021 pukul 14.00. Jadi mundur sehari,” ucap Slamet.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza menyatakan masalah saat hari pertama PPDB daring itu sebagai masalah teknis sedikit. Kemudian, masa pendaftaran diperpanjang hingga 10 Juni.
”Kita belajar dari tahun lalu memang sempat di awal ada sedikit perbedaan karena tidak biasa, tapi akhirnya hasilnya baik,” kata Ahmad Riza.