Asisten Rumah Tangga Dominasi Pasien Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan
Seusai libur Lebaran, setiap hari rata-rata 10 pasien masuk ke Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan mencatat peningkatan pasien seusai libur Lebaran. Sebagian besar merupakan asisten rumah tangga yang kembali dari kampung halaman.
Laporan harian Rumah Lawan Covid-19 mencatat ada 90 pasien yang masih menjalani isolasi mandiri hingga Senin (7/6/2021). Jumlah tersebut naik dari 30 pasien sebelum Lebaran.
”Jumlah pasien selalu naik setelah liburan. Setelah libur Lebaran ini, setiap hari rata-rata 10 orang yang masuk. Sebagian besar merupakan asisten rumah tangga yang mudik sebelum atau setelah Lebaran. Sampai hari ini masih ada majikan yang tanya tempat tidur isolasi mandiri,” ucap Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Suhara Manullang.
Situasi kenaikan jumlah pasien saat ini tidak seperti libur akhir tahun hingga awal tahun. Saat itu lonjakan pasien mencapai 90 persen hingga sulit untuk merujuk ke rumah sakit.
Sebagian besar merupakan asisten rumah tangga yang mudik sebelum atau setelah Lebaran. Sampai hari ini masih ada majikan yang tanya tempat tidur isolasi mandiri.
Menurut dia, perbedaan tak berarti mengendurkan kewaspadaan. Fasilitas kesehatan bisa kolaps jika semua pihak abai dan kasus terus naik.
”Jangan sampai kasus positif meledak seketika. Jaga diri selama pandemi Covid-19 belum selesai. Protokol kesehatan jangan kendur. Kalau ada yang positif bawa ke Rumah Lawan Covid-19 supaya bisa dikontrol dengan maksimal,” katanya.
Dalam periode 16 April hingga 6 Juni 2021, tercata 2.813 pasien masuk ke Rumah Lawan Covid-19. Sebanyak 303 pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 dan 10 pasien meninggal.
Sukarelawan
Secara terpisah, 1.000 warga dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menjadi sukarelawan penanganan Covid-19. Mereka akan menjalani pelatihan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mulai Senin hingga Jumat (7-11/6/2021) sebelum terjun ke lingkungan warga.
Para sukarelawan akan mendapatkan pelatihan terkait protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 dalam lingkup rukun warga dan rukun tetangga. Tujuannya supaya menjadi agen perubahan perilaku kesehatan di lingkungannya.
Dalam menjalankan tugasnya nanti, sukarelawan akan dibantu supervisi lokal. Dengan begitu, penanganan Covid-19 dapat lebih efisien.
”Sukarelawan memperkuat komunikasi risiko pandemi Covid-19. Bisa menyampaikan hal-hal yang baik dan benar tentang Covid-19 sehingga ada peningkatan kepedulian dan kewaspadaan,” kata Kasubid Protokol Bidang Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Dian Aditya Mandana Putri.