Jakarta Utara waspada banjir rob sampai Minggu (30/5/2021).
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Eko Prasetyo mengingatkan masyarakat Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir akibat air pasang di pesisir Jakarta. Potensi banjir rob diprediksi terjadi pada 28 Mei sampai dengan 30 Mei 2021.
Peringatan itu disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (26/5/2021). Jakarta masuk dalam 11 lokasi yang berpotensi mengalami banjir rob. Menurut Eko, potensi banjir rob berkaitan dengan fenomena gerhana bulan total yang terjadi pada Rabu.
”Fenomena super blood moon, ada fenomena potensi banjir rob atau banjir pesisir terhadap wilayah Indonesia,” kata Eko.
Dampak dari banjir rob di wilayah pesisir akan berpotensi pada terganggunya transportasi pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta bongkar muat di pelabuhan.
Eko menyebutkan BMKG melakukan pemantauan sejak 24 Mei dan dipertajam pada 25 Mei. Pemantauan menunjukkan terdapat angin yang berembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer per jam di beberapa perairan Indonesia.
”BMKG sejak 24 Mei kemarin dipertajam lagi tanggal 25 Mei dan hari ini kita pertajam agar masyarakat mewaspai untuk beradaptasi dan memitigasi terhadap ancaman banjir pesisir ini yang hari dan jamnya tidak sama di antara wilayah yang kami petakan tadi,” tutur Eko.
Dari pemetaan BMKG, ada 11 wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob, dengan hari dan jam yang berbeda di antara wilayah-wilayah itu. Selain Jakarta, wilayah lain yang berpotensi rob adalah Banten (28-30 Mei 2021), Sumatera Utara (26 Mei 2021), Batam (26 Mei 2021), Jawa Tengah (29-31 Mei 2021), Jawa Timur (26-29 Mei 2021), Kalimantan Barat (26 Mei 2021), Nusa Tenggara Timur (26-28 Mei 2021), Sulawesi Utara (26 Mei 2021), Maluku (26 Mei 2021), dan Papua (26 Mei 2021).
”Ada yang dipetakan terjadi 26 hingga 27 Mei saja, ada yang justru mulai 28 Mei, seperti Jakarta Utara dan Banten hingga 30 Mei,” kata Eko.
Gerhana bulan total, kata Eko, juga memengaruhi ketinggian pasang surut air laut. Saat posisi bulan, bumi, dan matahari sejajar, gaya tarik terhadap air laut akan menjadi lebih tinggi sehingga terjadi pasang air laut lebih tinggi dan dapat menyebabkan banjir rob.
”Dampak dari banjir rob di wilayah pesisir akan berpotensi pada terganggunya transportasi pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta bongkar muat di pelabuhan,” kata Eko.
Masyarakat diminta tetap mewaspadai fenomena tersebut. BMKG telah menyiapkan upaya mitigasi bencana terkait potensi banjir pesisir.
Ali Maulana Hakim, Wali Kota Jakarta Utara, secara terpisah menjelaskan, terkait potensi banjir rob, ada sejumlah titik banjir rob yang diwaspadai dan sudah sempat terjadi, yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa, Ancol, dan RW 001 Kapuk Muara.
Dengan prediksi banjir rob bakal terjadi hingga Minggu (30/5), kata Ali Maulana, satgas melakukan piket posko siaga. Satgas melakukan piket di setiap posko kecamatan dan di posko Plumpang.
Ali Maulana memastikan, untuk antisipasi, di setiap kecamatan ada satu unit pompa mobil yang siap dan tiga pompa apung. Kemudian di pool pompa mobil di Kali Asin terdapat lima pompa mobil.
Antisipasi lain, pompa mobil di Stasiun Pompa Pinang ada dua unit yang siap siaga. Lalu, di pool pompa Sindang terdapat satu unit pompa mobil bersiaga, demikian juga di pool pompa mobil di Stasiun Pompa Komdamar.