Peringatan Hari Besar Keagamaan dan Ikhtiar Kesetaraan di Tengah Masyarakat
Di Ibu Kota, mengupayakan persatuan dan kesetaraan beragama salah satunya dilakukan dengan membangun rumah ibadah untuk tiap agama.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
Bulan Mei ini menjadi istimewa, salah satunya karena perayaan dan peringatan hari besar dari tiga agama berbeda berlangsung dalam waktu berdekatan. Ada Idul Fitri, Kenaikan Isa Almasih, dan Waisak. Momentum ini menjadi penyeru bahwa persatuan, meskipun ada perbedaan, serta keselamatan umat bersama adalah yang utama.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 BE atau tahun 2021 kepada umat Buddha. Anies mengharapkan persatuan terus diupayakan di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akan mendorong kesetaraan beragama, salah satunya dengan membangun rumah ibadah.
Ucapan selamat disampaikan Anies dalam acara perayaan Waisak di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (26/5/2021) malam. Acara perayaan yang dilangsungkan secara hibrida, di dalam dan luar jaringan, dihadiri perwakilan pemerintah pusat, termasuk Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Hartati Murdaya dan sejumlah komunitas Buddha di DKI Jakarta.
”Izinkan kami atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucapkan selamat kepada umat Buddha. Ini jadi momen untuk kita bersama-sama berefleksi karena suasana Waisak dua tahun ini masih dalam suasana pandemi,” ucapnya.
Umat beragama harus bersatu dan saling welas asih tanpa melihat latar belakang, politik, suku, ras, dan sebagainya. (Hartati Murdaya)
Waisak tahun ini mengambil tema ”Membangkitkan Semangat Persatuan untuk Indonesia Maju”. Menurut Anies, persatuan adalah perasaan kesetaraan, kebersamaan, hingga bekerja bersama-sama. Ia pun memastikan, persatuan itu ada di Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan warga yang beragam.
”Jakarta itu beragam dan tugas kita adalah menghadirkan perasaan persatuan, kebersamaan, baik lintas sosial, ekonomi, status latar belakang, agama, suku, bangsa, dan lainnya. Jadi, kami mengharapkan persatuan ini menjadi ikhtiar bersama,” tutur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2016 tersebut.
Hartati Murdaya dalam sambutannya menyampaikan, Hari Tri Suci Waisak mengingatkan umat Buddha pada tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan Sang Buddha yang terjadi pada hari purnama sidi.
”Ketiga peristiwa penting ini memberi inspirasi bagi kita untuk melihat ke dalam diri sendiri, untuk mencari apa yang baik dan buruk, serta menemukan titik keheningan dan pencerahan, yang bisa membantu seluruh manusia bertahan, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19. Setiap kesusahan dan keburukan pasti ada hikmahnya,” tuturnya.
Refleksi selama pandemi, menurut dia, juga penting untuk menghindari konflik kemanusiaan, di tengah naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas. ”Umat beragama harus bersatu dan saling welas asih tanpa melihat latar belakang, politik, suku, ras, dan sebagainya. Seluruh umat Buddha, dan umat manusia, bisa meniru kesempurnaan yang dicapai Sang Buddha,” ujarnya.
Pembangunan
Anies menyebut, salah satu ikhtiar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendorong kesetaraan beragama di masyarakat adalah dengan membuat program bantuan operasional tempat ibadah (BOTI).
Melalui program tersebut, tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, dan wihara mendapat bantuan transfer dana dari lembaga keuangan penyalur sejumlah Rp 2 juta per bulan, dan Rp 1 juta per bulan untuk mushala. Pengurus atau penjaga tempat ibadah juga mendapat insentif Rp 500.000 per bulan selama setahun.
Pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghibahkan Rp 140,520 miliar untuk program BOTI. Dana tersebut disalurkan kepada 3.200 masjid, 2.000 mushala, 1.379 gereja, 263 wihara, serta 19 pura, kuil, dan mandil.
”Kita juga lakukan kesetaraan lewat pembangunan taman, trotoar, pembangunan tempat-tempat di mana kita merasakan kesetaraan lintas status. Ikhtiarnya apa? Kita merasakan kita punya kesamaan, kesetaraan,” ujarnya.