Hotel dan RS Disiapkan Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Jakarta
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 25 Mei 2021 mencatat ada tambahan 384 kasus positif Covid-19.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kluster Covid-19 bermunculan di wilayah DKI Jakarta pasca-Lebaran. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan 7.671 tempat tidur, 106 rumah sakit, dan 9 hotel siap mengantisipasi lonjakan kasus.
Kluster permukiman pasca-Lebaran yang muncul di antaranya di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lalu, kluster permukiman di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza, Kamis (26/5/2021), Pemprov DKI mengantisipasi lonjakan kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran dengan melakukan sejumlah upaya. Upaya itu, antara lain, menyiapkan 106 rumah sakit rujukan, 9 hotel untuk isolasi, tempat tidur isolasi dan ICU, serta peningkatan kapasitas laboratorium untuk menguji sampel.
Saat ini, jumlah tempat tidur isolasi tersedia 6.654 unit dengan keterisian 1.917 tempat tidur atau 29 persen. Tempat tidur ICU tersedia 1.017 unit dengan tingkat keterpakaian 314 tempat tidur atau 31 persen. Kapasitas laboratorium, dengan 102 laboratorium, kemampuan mengujinya 70.490 sampel per hari.
Ahmad Riza menjelaskan, sebelum libur Idul Fitri 2021 dimulai, Pemprov DKI sebenarnya sudah menyerukan warga untuk tidak mudik. Sayangnya, masih saja ada warga yang mudik. Antisipasinya, DKI memperkuat satgas di tingkat kecamatan, kelurahan, juga RT/RW.
”Akhirnya, sekalipun di daerah sudah kita upayakan cek rapid antigen, di jalan kami sekat, kami periksa, kami lakukan random antigen, bahkan sampai ke rumah kami pantau, kami awasi, kami tempel stiker bagi yang mudik, apalagi yang terpapar virus, satgas kami perkuat, kami lakukan PPKM mikro, di wilayah-wilayah terkecil masih saja ada kasus,” katanya.
Saat ini kasus masih terhitung landai. Dalam satu-dua pekan ke depan diharapkan tidak ada peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan akibat libur panjang, mudik, juga silaturahmi. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 25 Mei 2021 mencatat ada tambahan 384 kasus positif. Pada 24 Mei 2021 ada tambahan 819 kasus positif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, selain melakukan pengetesan PCR, per 25 Mei kemarin juga dilakukan tes usap antigen kepada 7.941 orang. Hasilnya, 88 positif dan 7.853 negatif.
Hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif. Nantinya, semua dikonfirmasi ulang dengan tes reaksi berantai polimerase (PCR). Saat ini, rata-rata tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 368.192. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir 59.726.
Sementara jumlah kasus aktif di Jakarta turun 136 kasus sehingga jumlah kasus aktif sampai Rabu ini 10.480 orang, baik yang masih dirawat maupun isolasi. Jumlah kasus terkonfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini 425.212 kasus.