BKD DKI Jakarta memastikan, proses seleksi terbuka jabatan tinggi pratama tengah berproses. Dari 181 peserta yang mengikuti tes manajerial dan sosial kultural, 90 orang lolos dan siap mengikuti tahapan berikutnya.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan 16 jabatan tinggi pratama atau eselon 2 yang selama ini diisi pelaksana tugas bakal segera diisi pejabat definitif. Sebanyak 90 peserta seleksi terbuka dinyatakan lolos seleksi tahapan tes manajerial dan sosial kultural, serta berlanjut ke tes wawancara dengan panitia seleksi.
Maria Qibtya, Kepala Biro Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta, Selasa (25/5/2021), menjelaskan, sesuai pengumuman Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2021 tentang seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, ada 17 jabatan tinggi pratama yang dibuka bagi aparatur sipil negara (ASN) yang memenuhi persyaratan.
Dari pemetaan awal, ada 495 ASN eselon 3 yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi terbuka itu. Namun, yang mendaftar ternyata sebanyak 256 orang eselon 3 yang memenuhi syarat ditambah pulihan ASN fungsional atau ASN yang memenuhi syarat tetapi tanpa jabatan.
Kita belum pernah melihat seleksi jabatan yang sepi. Juga, kenapa Pemprov DKI suka sekali dengan PLT? Ini bisa berdampak kepada pelayanan kepada masyarakat.
Total ada 295 ASN yang mengikuti seleksi terbuka. Namun, khusus untuk jabatan Asisten Sekdaprov DKI Bidang Kesejahteraan Rakyat ternyata tidak memenuhi ketentuan seleksi sehingga seleksi jabatan itu tidak dilanjutkan. Dengan begitu, dari 17 jabatan yang dibuka untuk seleksi terbuka, menjadi 16 jabatan tinggi pratama yang dibuka untuk seleksi, dan tercatat ada 293 ASN yang mengikuti seleksi terbuka.
Dari rangkaian tes yang sudah dijalani, kata Maria, dari 293 PNS yang mendaftar, 185 orang lolos administrasi dan selanjutnya mengikuti tahapan tes berikutnya, yaitu tes manajerial dan sosial kultural. ”Namun kemudian yang mengikuti tes itu 181 orang karena empat orang tidak datang,” lanjutnya.
Per Senin, 24 Mei, dari 181 peserta, sebanyak 90 orang lolos untuk mengikuti tahapan tes selanjutnya. Sejumlah nama peserta yang selama ini sudah menjabat kepala dinas definitif ataupun pelaksana tugas (plt) terpantau ikut kembali dalam seleksi terbuka itu.
Di antaranya nama Sarjoko, Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang mendaftar seleksi terbuka untuk jabatan definitif Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Ada juga nama Suharini Eliawati, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian ikut seleksi untuk jabatan yang sama.
Maria optimistis, saat proses seleksi, nama-nama yang akan mengisi jabatan tinggi pratama secara definitif bisa diperoleh.
Meski proses seleksi sedang berlangsung, Komisi A DPRD DKI mempertanyakan ratusan ASN lain yang tidak mengikuti seleksi terbuka meski memenuhi persyaratan.
Gembong Warsono, anggota Komisi A, mempertanyakan alasan utama 239 ASN yang tidak mau mengikuti seleksi terbuka. Untuk jabatan tinggi, seharusnya BKD memiliki terobosan dalam sistem seleksi.
Purwanto, anggota Komisi A, mengkritisi peserta seleksi terbuka yang ia katakan sepi. ”Kita belum pernah melihat seleksi jabatan yang sepi. Juga, kenapa Pemprov DKI suka sekali dengan plt? Ini bisa berdampak kepada pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Purwanto meminta Kepala BKD membuat inovasi dalam pemetaan sumber daya manusia. Dengan begitu, acap kali ada kebutuhan sumber daya manusia untuk mengisi jabatan bisa dilakukan lancar.
Meskipun belum menjawab kritik anggota Komisi A DPRD DKI, Maria melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan SDM untuk jabatan tinggi pratama, memang saat ini yang memungkinkan dilakukan adalah lelang jabatan melalui seleksi terbuka.
Untuk eselon 2 ada dua cara atau mekanisme pengisian. Pertama, job pit, yakni sesama eselon 2 bisa mengisi jabatan eselon 2. Kedua, dengan promosi dari bawah melalui lelang terbuka.
Namun ke depan, kata Maria, BKD tengah mengembangkan satu sistem regenerasi bernama talent pool. ”Yang ini tengah kami kembangkan supaya kalau kita sudah punya talent pool atau talent management, kita memang tidak perlu lagi seleksi terbuka karena memang sudah ada sistemnya. Tinggal yang bawah naik ke atas, yang atasnya naik, begitu. Itu namanya talent pool dan sedang kita kembangkan, makanya belum bisa memunculkan talent-talent baru. Sebelum memiliki talent pool ini, kita harus memiliki seleksi terbuka,” tutur Maria.
Bagi 90 peserta seleksi yang lolos, pekan ini dan pekan depan mereka akan mengikuti tes wawancara dengan panitia seleksi.