RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mulai Ramai oleh Pasien Baru
Angka ”positivity rate” atau persentase kasus positif Covid-19 di Jakarta masih tinggi sehingga protokol kesehatan tidak boleh kendur.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, mulai ramai pascalibur Lebaran. Mayoritas pasien yang masuk ke Wisma Atlet terkait dengan penelusuran pemudik dan kegiatan halalbihalal. Salah satunya dari kluster perumahan warga RT 003 Cilangkap, Jakarta Timur.
Dalam rekaman video yang diterima Kompas dari Koordinator Hubungan Masyarakat RSDC Wisma Atlet Letnan Kolonel (Laut) M Arifin, tampak banyak pasien positif Covid-19 yang mengantre di Unit Gawat Darurat RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (21/5/2021) sore. Pasien-pasien positif itu merupakan rujukan dari beberapa lokasi di Jakarta yang tengah dalam pendataan sebelum di tempatkan ke menara-menara yang tersedia untuk isolasi mandiri atau perawatan.
”Iya mayoritas pasien yang masuk terkait kegiatan selama Lebaran. Sekarang rawan terjadi kluster baru. Warga jangan halalbihalal dulu, ketatkan protokol kesehatan,” ucapnya ketika dihubungi Sabtu (22/5/2021).
Iya mayoritas pasien yang masuk terkait kegiatan selama Lebaran. Sekarang rawan terjadi kluster baru. (M Arifin)
Data RSDC Wisma Atlet Kemayoran per Sabtu (22/5/2021) menunjukkan, 206 pasien masuk dan 93 pasien keluar sehingga total masih ada 1.222 pasien isolasi mandiri dan dalam perawatan. Adapun keterisian tempat tidur sebesar 20,39 persen dari 5.994 tempat tidur yang tersebar di Tower 4, 5, 6, dan 7.
Dia mengingatkan agar tidak terlena dengan keterisian tempat tidur RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang lowong. Protokol kesehatan harus tetap ketat karena pandemi belum terkendali.
Pada saat yang sama, angka positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 di Jakarta dalam sepekan terakhir mencapai 9,1 persen. Angka itu di atas ambang batas 5 persen dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
”Hal tersebut berdasarkan tes PCR kepada 37.073 orang dalan sepekan terakhir. Pemprov masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 karena kasus positif masih fluktuatif,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Jumat (21/5/2021) menunjukkan, 8.168 orang menjalani tes PCR. Hasilnya 856 orang positif dan 7.312 negatif.
Varian baru
Dinas kesehatan juga menggencarkan penelusuran, tes, dan perawatan terhadap tenaga kesehatan dan pasien setelah ditemukannya dua kasus Covid-19 karena varian baru B.1617.2 asal India.
Kasus pertama dialami seorang tenaga kesehatan yang memiliki gejala dan dinyatakan positif pada 3 April 2021. Hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di Litbangkes Kemenkes menunjukkan positif varian B.1617.2 asal India. Pasien telah sembuh dan selesai isolasi per 17 April 2021.
Kasus kedua dialami warga negara India yang diperiksa WGS pada 28 April dan dinyatakan positif varian India pada 30 April. Saat ini pasien masih diisolasi di salah satu rumah sakit di Jakarta dan menunggu negatif Covid-19 berdasarkan tes PCR.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, Litbangkes Kementerian Kesehatan mengidentifikasi 352 spesimen terduga mutasi virus B.1617.2 asal India. Hasil yang sudah keluar, ditemukan dua kasus, 15 spesimen tidak ditemukan mutasi virus, dan yang lainnya masih menunggu hasil.
”Kami masih terus melakukan tes dan penelusuran kontak, baik dari keluarga, kerabat, maupun teman kerja di fasilitas kesehatan DKI Jakarta. Warga tetap giat meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat, serta selalu menerapkan protokol kesehatan,” katanya.