Petugas Berkunjung ke Rumah, Transformers, hingga Pocong Sambut Pemudik di Bekasi
Petugas gabungan memegang peranan penting mencegah lonjakan kasus Covid-19 di masa Lebaran 2021. Dari penyekatan di jalan raya, mereka kini jemput bola beralih melakukan tes usap bagi pemudik hingga ke perumahan warga.
Oleh
STEFANUS ATO
·6 menit baca
Kerja petugas gabungan dalam mencegah potensi penularan Covid-19 belum usai. Polisi, TNI, dan aparatur pemerintah daerah yang sebelumnya membendung pemudik melalui penyekatan di berbagai ruas jalan kini beralih menjemput dan mencari pemudik yang telah kembali dari kampung. Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, para pemudik didatangi petugas ke rumah masing-masing hingga dicari sampai ke tempat mereka bekerja untuk menjalani tes usap antigen.
Kebijakan memastikan pemudik yang telah kembali dari daerah asal harus bebas dari Covid-19 berjalan merata di seluruh wilayah hukum Polres Metro Bekasi. Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, terutama dinas kesehatan, polisi, dan TNI, tak hanya menunggu pemudik di pos pemeriksaan.
Di Cikarang, misalnya, aparat Kepolisian Sektor Cikarang, Kamis (20/5/2021), bersama petugas puskesmas di wilayah tersebut hanya dalam satu hari melakukan tes antigen secara gratis kepada 206 warga yang baru balik dari tempat mudik. Dari jumlah itu, dua orang dinyatakan reaktif Covid-19.
Kami memberi pemahaman tentang bahaya Covid-19 yang mematikan. Cara-cara humanis kami lakukan sampai warga yang bersangkutan mau mengikuti tes usap antigen.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Komisaris Mustakim, proses menemukan warga yang baru balik mudik dilakukan petugas dengan mengambil data dari setiap pengurus wilayah di tingkat RT dan RW hingga kepala desa. Data yang dikumpulkan dari pengurus wilayah kemudian dijadikan sebagai acuan oleh petugas untuk mendatangi setiap warga dan meminta mereka mengikuti tes usap antigen.
”Kebanyakan pemudik domisilinya di kontrakan dan lebih banyak warga urban. Setiap hari warga yang menjalani tes usap antigen jumlahnya bervariasi. Misalnya, hari ini ada 70 warga, kemarin sekitar 100 warga,” kata Mustakim, Jumat (21/5/2021), di Cikarang.
Di Cabangbungin, sejak arus balik Lebaran 2021 atau mulai dari 16 Mei 2021 hingga Jumat, sudah 36 pemudik yang menjalani tes Covid-19 dan semua hasil tes dinyatakan negatif Covid-19. Polisi juga memantau warga yang mudik ke luar daerah dengan memasang stiker di rumah yang bersangkutan. Di wilayah itu, hingga Jumat, sudah sekitar 40 rumah pemudik yang ditempel stiker.
Menurut Kepala Polsek Cabangbungin Ajun Komisaris Karman, saat warga Kabupaten Bekasi kembali dari kampung, mereka diimbau untuk segera melakukan tes Covid-19 di puskesmas atau posko terdekat. Namun, masih banyak warga yang enggan untuk mengikuti tes Covid-19.
”Kami melakukan upaya menggunakan sistem jemput bola dengan mengacu pada informasi dari RT dan RW dan jika warga yang mudik sudah kembali ke rumah, kami jemput dengan mobil patroli. Saat dijemput, kami memberi pemahaman tentang bahaya Covid-19 yang mematikan. Cara-cara humanis kami lakukan sampai warga yang bersangkutan mau mengikuti tes usap antigen,” kata Karman.
Upaya menjemput bola dengan mendatangi rumah pemudik juga dilakukan aparat Kepolisian Sektor Setu, TNI, dan petugas puskesmas. Menurut Kepala Polsek Setu Ajun Komisaris Mukmin, pada Jumat, pihaknya melakukan tesusap antigen kepada 30 warga yang baru pulang mudik Lebaran 2021.
”Kami datangi langsung warga, meminta dan menjemput mereka untuk mengikuti tes usap antigen. Dari 30 pemudik yang menjalani tes usap, ada satu warga yang reaktif Covid-19. Saat ini sudah karantina mandiri,” kata Mukmin.
Robot hingga pocong
Gerakan mendatangi langsung warga yang baru balik dari kampung usai mudik Lebaran 2021 untuk mengikuti tes usap antigen dilakukan merata di seluruh wilayah hukum Polres Metro Bekasi. Petugas tak hanya mengunjungi rumah pemudik, tetapi juga datang langsung ke tempat warga bekerja.
Di wilayah Desa Sukatenang, Sukawangi, Kamis (20/5/2021), ratusan petani yang baru balik usai mudik Lebaran 2021 menjalani tes usap antigen di areal pertanian. Kepala Kepolisian Sektor Tambelang Ajun Komisaris Shodirin mengatakan, petugas puskesmas dibantu anggota TNI dan Polri mendatangi langsung para petani yang sedang bekerja di lahan pertanian mereka. Para petani yang sedang bekerja itu diminta satu per satu mengikuti tes usap antigen.
Petugas saat mendatangi rumah warga menggunakan berbagai cara untuk menarik minat warga demi mengikuti tes usap antigen. Salah satunya menggunakan robot yang menyerupai robot Transformers di wilayah Cikarang.
”Kami membuat program penjemputan dengan menggunakan robot Transformers. Kadang-kadang ada anak-anak, makanya dengan robot itu mereka bisa tertarik untuk mengikuti tes usap,” kata Mustakim.
Penggunaan wahana menyerupai robot itu juga bagian dari upaya mengajak warga agar tak takut menjalani tes usap. Tes Covid-19 bukan hal menakutkan atau menyeramkan yang harus dihindari.
Di Cabangbungin, personel Polsek Cabangbungin juga menjaga perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Karawang, baik jalan utama maupun jalan tikus dengan berpakaian pocong. Mereka yang balik dari mudik dihalau petugas dan selanjutnya menjalani tes usap antigen.
”Meski wilayah Polsek Cabangbungin berada di pedalaman, wilayah kami berbatasan langsung dengan Karawang. Makanya, kami berkordinasi dengan tim gugus tugas tingkat RT/RW untuk memantau jalan utama dan jalan tikus. Warga yang masuk ke wilayah Kabupaten Bekasi, kami minta dilakukan tes usap antigen,” kata Kapolsek Cabangbungin Ajun Komisaris Sukarman.
Sasar 7.625 pemudik
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan mengatakan, selama masa arus balik Lebaran 2021, pihaknya fokus melakukan tes usap antigen kepada masyarakat yang diduga pulang kampung untuk mudik. Proses penyekatan yang awalnya dilakukan dinilai sudah berjalan maksimal karena mengurangi potensi mudik. Potensi pemudik terutama kendaraan bermotor roda dua yang keluar ke arah Karawang dan daerah lain di Pulau Jawa dari Jakarta dan Bekasi hanya sekitar 198.000 kendaraan.
”Dari potensi pemudik yang ada, kami melakukan tes usap antigen di seluruh kecamatan atau 23 kecamatan dan 17 kepolisian sektor di Kabupaten Bekasi. Kami melakukan swab antigen kepada masyarakat pemudik yang kami sekat di jalan atau basis-basis komunitas RT dan RW. Kami langsung datangi satu per satu, kami kumpulkan untuk swab di polsek, puskesmas, hingga di rumah mereka,” kata Hendra.
Di sejumlah kecamatan, seperti di Tarumajaya, Cabangbungin, dan Muaragembong, petugas bahkan menggunakan perahu ke daerah pesisir hingga bantaran sungai tempat warga bermukim. Kehadiran petugas gabungan itu juga untuk mendata warga yang memiliki gejala atau menderita Covid-19.
”Setiap polsek itu rata-rata menyelenggarakan tes usap antigen enam sampai tujuh titik setiap hari,” ujar Hendra.
Dari data Polres Metro Bekasi, hingga Jumat (21/5/2021) pukul 17.00, sudah 7.625 warga yang menjalani tes usap. Dari jumlah itu, tes usap di Pos Penyekatan Kedungwaringin menyasar 3.619 warga pemudik dan selebihnya dilakukan di basis komunitas kepolisian sektor.
Dari 7.625 warga yang menjalani tes usap, hingga Jumat, ada 52 warga yang dinyatakan reaktif Covid-19. Artinya, presentasi warga yang positif Covid-19 sebesar 0,68 persen dari keseluruhan pemudik yang menjalani tes usap.
”Sebanyak 52 warga yang reaktif itu, 6 orang yang bukan warga Kabupaten Bekasi kami kirim ke Wisma Atlet, 40 warga isolasi mandiri dan karantina, dan 6 lagi di rumah sakit rujukan di Kabupaten Bekasi,” ujar Hendra.
Hendra menambahkan, pihaknya sejak awal masa larangan mudik juga membuat kebijakan menempel stiker di rumah warga pemudik. Penempelan stiker yang dilakukan oleh personel kepolisian, TNI, bersama warga itu dilakukan sebelum warga pulang dari kampung dan saat warga sudah kembali dari mudik.
”Kami tempel stiker dengan tujuan saat mereka kembali dari mudik segera menghubungi aparatur setempat untuk mengikuti tes usap. Sementara yang sudah pulang, kami cegat dan setelah tes usap dan kalau reaktif, kami tempel stiker merah,” ujar Hendra.
Berbagai ikhtiar petugas tersebut diharapkan dapat memperkecil potensi lonjakan kasus positif korona seusai libur Lebaran kali ini. Mencegah penularan berarti keselamatan warga lebih terjamin dan mempercepat proses pemulihan akibat pandemi setahun terakhir. Semangat mencegah wabah meluas ini semoga saja disambut warga dengan makin disiplin melaksanakan protokol kesehatan di mana pun berada.