Kota Tangerang Terus Gencarkan Tes Acak Antisipasi Lonjakan Kasus
Sebanyak 33 orang reaktif berdasarkan tes usap antigen secara acak di Kota Tangerang.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran. Tes usap secara acak di ruang publik terus berlanjut.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, 33 warga reaktif dari pemeriksaan yang berlangsung di pos pemeriksaan, pusat keramaian, dan permukiman sejak Senin. Mereka telah ditangani lebih lanjut untuk tes PCR hingga isolasi mandiri.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, pascalibur Lebaran masih banyak warga yang berbelanja atau sekadar bertemu keramaian, seperti restoran dan kafe. Pemkot akan melakukan tes GeNose C19 mulai Sabtu (22/5/2021) di Tangcity Mall dan Puri Beta Ciledug.
”Targetnya 200 orang di setiap titik. Masyarakat jangan lengah karena risiko penularan masih tinggi,” ujarnya.
Targetnya 200 orang di setiap titik. Masyarakat jangan lengah karena risiko penularan masih tinggi. (Arief R Wismansyah)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menambahkan, 14 dari 33 orang warga yang reaktif itu berasal dari Jakarta, Lebak, dan Kota Tangerang Selatan. Sebagian difasilitasi untuk isolasi mandiri di rumah isolasi terkonsentrasi Jurumudi Baru.
”Tes usap antigen akan berlangsung sampai Senin (24/5/2021) untuk pemudik,” katanya.
Dinas kesehatan juga menyiapkan fasilitas kesehatan untuk antisipasi lonjakan kasus. Salah satunya tujuh rumah isolasi terkonsentrasi (RIT) dengan total 332 tempat tidur.
RIT tersebut antara lain di Panunggangan Barat dengan 44 tempat tidur, Jurumudi Baru dengan 70 tempat tidur, Gebang Raya dengan 28 tempat tidur, Manis Jaya dengan 40 tempat tidur, Batusari dengan 59 tempat tidur, Sudimara Pinang dengan 53 tempat tidur, dan Rumah Singgah Dinsos dengan 38 tempat tidur.
Selain itu, tersedia 1.537 tempat tidur isolasi mandiri dan 180 tempat tidur Intensive Care Unit untuk antisipasi lonjakan kasus.
”Upaya-upaya ini agar kluster Lebaran bisa dibendung, tertangani, dan ditindak secepat mungkin,” ujarnya.