Menyusul kluster perumahan di Bubulak, Kota Bogor, kasus serupa ditemukan di Cilangkap, Jakarta Timur. Sebanyak 80 warga RT 003 Cilangkap kini positif Covid-19 dan ada potensi bertambah.
Oleh
Erika Kurnia
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lebih dari 80 warga RT 003 RW 003 dan sekitarnya di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terjaring saat tes usap PCR, Jumat (21/5/2021), mengantisipasi penularan akibat kluster keluarga seusai Idul Fitri.
Kluster perumahan kini makin diwaspadai karena berpotensi meluas. Kasus di Cilangkap ini menyusul kasus serupa sebelumnya di dua perumahan di Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat. Di Bubulak, hingga Kamis (20/5/2021) terdeteksi 35 kasus positif Covid-19.
Jumat siang, Afni (20) hampir menangis saat melihat ayahnya naik ke ambulans bersama warga lain. Ayahnya yang berumur 45 tahun teridentifikasi Covid-19 setelah menjalani tes usap PCR, Kamis lalu. Tes dilakukan setelah pria itu sebelumnya demam dan pilek.
”Kemungkinan tertular keluarga saya. Jadi, pas Lebaran kemarin kami silaturahmi ke rumah nenek di RT 003. Di sana kami ketemu ibu RT, yang sekarang juga positif. Ibu RT itu kakak ibu saya. Alhamdulillah-nya, saya dan ibu negatif setelah tes kemarin,” tutur warga RT 002 tersebut.
Ini kali kedua di wilayahnya terjadi kluster keluarga. Pada Januari-Februari lalu, RT 006 sempat menjalani karantina mikro karena ada lebih dari 20 warga positif Covid-19. (Rosadi)
Pada Jumat sore, beberapa warga yang baru teridentifikasi Covid-19 dan bergejala dilarikan ke rumah sakit rujukan untuk diperiksa dan dirawat. Ketua RW 003 Rosadi, bersama tim satuan tugas Covid-19, yang ditemui di lokasi, berjaga sambil menunggu hasil tes warga lainnya keluar.
”Tes massal telah kami selesaikan pada Jumat siang untuk warga RT 003 RW 003. Total ada 686 warga. Artinya, 99 persen dari 691 warga yang kami tes. Lima warga lainnya yang tidak bisa ikut tes, karena sedang dinas kerja atau lainnya, nanti akan menyusul,” kata Rosadi.
Kegiatan tes PCR massal diadakan di lapangan terbuka yang berada di Jalan Assyafiyah. Kegiatan tes diikuti warga lain yang tinggal di sekitar RT 003. Hal ini karena di RT 002, ketua RT setempat beserta keluarganya telah terinfeksi setelah sempat bersilaturahmi dengan ketua RT 003 yang juga positif. Sejauh ini, kurang dari 50 warga lainnya ikut berpartisipasi.
”Kami sampaikan kepada masyarakat yang bertetangga untuk mengikuti tes jika merasa kurang sehat, seperti pernah mengalami demam di atas 37 derajat celsius atau gejala seperti kehilangan penciuman dan perasa. Tes, minimal antigen, juga harus dilakukan orang luar yang mau masuk ke RT 003,” ujar Rosadi.
Sampai Jumat, hasil tes pada warga RT 003 menunjukkan 80 orang positif Covid-19. Sebagian yang bergejala sudah dirujuk ke sejumlah rumah sakit, termasuk ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Warga yang tidak bergejala menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Penanganan bagi pasien positif akan terus dilanjutkan.
Seiring tes dan pelacakan orang yang berinteraksi dengan pasien positif, ada potensi kluster Cilangkap bertambah lagi atau meluas.
Karantina kedua
Sejak Rabu (19/5/2021), karantina mikro diterapkan di lingkungan RT 003 hingga 14 hari ke depan. Sejumlah poster pun dipasang di akses masuk perumahan warga.
Fasilitas umum seperti mushala dan masjid ditutup. Warga dilarang meninggalkan rumah, kecuali untuk kepentingan darurat. Aktivitas warga dan usaha hanya dibatasi sampai pukul 21.00. Pemilik usaha sektor tidak strategis untuk sementara diimbau tidak buka.
Adapun kebutuhan makan warga dilayani dua kali sehari oleh tim bantuan di posko darurat di Jalan Assyafiyah. Beragam bantuan seperti sembako dan alat kesehatan terus berdatangan, baik dari swadaya masyarakat sekitar, dari kelurahan lain, bantuan pribadi, perusahaan swasta, termasuk kepolisian-TNI dan dinas sosial. Warga yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi tim gugus tugas penanganan Covid-19.
Kluster keluarga ini diduga berawal saat warga RT 003, yang mayoritas masih berkerabat, mengadakan silaturahmi pada hari Lebaran, 13-14 Mei lalu. Beberapa warga sempat sakit sebelum Idul Fitri. Setelahnya, beberapa warga lain mengalami gejala Covid-19. Mereka yang memeriksakan diri sejak Minggu lalu di puskesmas kemudian dinyatakan positif Covid-19. Setelah lebih dari 20 orang positif, RT 003 ditetapkan sebagai zona merah.
Rosadi mengatakan, ini kali kedua di wilayahnya terjadi kluster keluarga. Pada Januari-Februari lalu, RT 006 sempat menjalani karantina mikro karena ada lebih dari 20 warga positif Covid-19.
Camat Cipayung Fajar Eko Satrio secara terpisah juga mengimbau agar masyarakat bersama-sama aktif memutus rantai penularan Covid-19, khususnya di lingkungan keluarga.
”Kami terus mengupayakan penapisan dan penanganan untuk memutus mata rantai penularan. Warga yang perlu dirujuk segera dirujuk, yang sakit agar segera sehat, agar jangan sampai ada yang meninggal,” kata Fajar.
Terus bertambah
Kasus di Cilangkap melengkapi indikasi bertambahnya kasus positif Covid-19 di Jakarta. Di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, dalam tiga hari terakhir mengalami kenaikan jumlah pasien.
Jumat pagi, ada tambahan 81 pasien positif sehingga total ada 1.109 pasien dirawat di RSDC Wisma Atlet. Pada Kamis dan Rabu pagi, jumlah pasien positif yang dirujuk ke Wisma Atlet masing-masing 97 pasien dan 31 pasien.
Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, Kamis, menyebutkan, ada 175 pemudik yang positif Covid-19 telah dikirim ke RS Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani isolasi.
Tes antigen terus dilakukan di tingkat lingkungan lebih kecil, seperti RT dan RW. Masyarakat bekerja sama dengan kepolisian dan TNI. Kepolisian Sektor Tanjung Duren, Jakarta Barat, misalnya, terus melakukan tes usap antigen kepada warga yang baru pulang dari kampung halaman selama Lebaran. Berdasarkan data sejak Minggu (16/5/2021) sampai kemarin, sudah 650 orang yang dites.
”Selama enam hari ini, sudah ada 12 yang reaktif Covid-19. Kemudian kami arahkan mereka untuk langsung tes usap PCR di puskesmas kecamatan,” katanya.