Dugaan Peluru ”Nyasar” di Dapur Rumah Warga di Tangerang
Kasus "peluru nyasar" terjadi pada Senin (10/5/2021) dini hari WIB, saat pemilik rumah sedang memasak. Kasus tersebut masih ditelusuri kepolisian.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Satu keluarga di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, dikejutkan dengan penemuan sebutir peluru di rumah mereka, Senin (10/5) dini hari. Kasus peluru nyasar tersebut hingga masih ditelusuri polisi.
Yerri (32), penghuni rumah di kompleks Perumahan Pondok Surya, menuturkan, Senin itu, ia sedang memasak di dapur ditemani ayahnya yang duduk di meja makan. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara mirip ledakan balon dengan kekuatan cukup besar.
”Saya tadinya kira itu mangga jatuh ke asbes rumah, tapi bunyinya bukan begitu. Bapak saya cari tahu juga, ’Kenapa itu, apa gas meledak’. Tapi, saya pastikan itu bukan dari kompor gas yang menyala. Lalu, pada saat bersamaan, saya lihat ada kotak susu jatuh dan menumpahkan isinya,” tuturnya, Selasa (11/5/2021).
Penemuan kotak susu cair yang jatuh tersebut membawa Yerri pada fakta mencengangkan. Susu keluar dari sebuah lubang di dasar kotak karton. Ketika Yerri memindahkan kotak tersebut ke sebuah baskom, keluar benda berbentuk peluru berwarna keemasan berukuran lebih kecil dari satu ruas jari.
”Kalau peluru ini masuk ke kotak dari pabriknya, kayaknya enggak mungkin. Jadi, saya pikir, ini pasti ada yang menembak ke sini,” ujarnya.
Peluru yang masuk ke dapur terbuka itu diduga datang dari balik tembok taman belakang. Hal ini pun mengkhawatirkannya. Sebab, saat suara ledakan terjadi, kotak susu tersebut sebelumnya terletak di meja dapur yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari tempat Yerri berdiri dan sekitar 2 meter tempat ayah Yerri duduk.
Segera setelah kejadian tersebut, ia dan keluarga melapor ke kantor polisi. Sejak kemarin hingga hari ini, Kepolisian Sektor Ciledug masih menyidik kasus di rumah tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Deonijiu De Fatima segera mengecek kebenaran kejadian tersebut. ”Nanti, kami cek kebenarannya dahulu,” katanya yang ditemui di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta.