Tiga Hari Larangan Mudik, 245.496 Kendaraan Keluar Jalan Tol Jabodetabek
Kendaraan paling banyak meninggalkan Jabodetabek melalui Jalan Tol Tangerang-Merak. Sementara jumlah penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menurun drastis jelang Lebaran.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga hari penerapan larangan mudik, 6-8 Mei 2021, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 245.496 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek. Jumlah itu turun 45,5 persen dari kondisi normal yang biasanya mencapai 450.117 kendaraan.
Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, mengatakan, kendaraan paling banyak meninggalkan Jabodetabek melalui Jalan Tol Tangerang-Merak. Lalu lintas menuju ke arah barat itu dilalui 92.594 kendaraan.
Berikutnya tercatat 84.697 kendaraan meninggalkan Jabodetabek menuju ke arah timur. Sebanyak 43.505 kendaraan melalui Gerbang Tol Cikampek Utama dan 41.192 kendaraan melintasi Gerbang Tol Kalihurip Utama. ”Sebanyak 68.205 kendaraan lainnya meninggalkan Jakarta menuju ke arah selatan melalui Gerbang Tol Ciawi,” kata Heru.
Kendati terjadi penurunan jumlah kendaraan, Heru mengimbau pelaku perjalanan yang dikecualikan dari larangan mudik melengkapi dokumen persyaratan, yakni surat izin keluar masuk (SIKM), hasil negatif tes PCR maksimal 3 x 24 jam atau hasil negatif tes usap antigen maksimal 2 x 24 jam atau hasil negatif GeNose C19 sebelum keberangkatan.
Pelaku perjalanan yang dikecualikan dari larangan mudik ialah kendaraan pelayanan distribusi logistik, keperluan kerja/dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka keluarga, dan ibu hamil. Beberapa syaratnya, surat keterangan disertai tanda tangan atau cap basah.
Sementara itu, otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatto mencatat penurunan jumlah penumpang di masa larangan mudik. M Holik Muwardi, Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan, penumpang berkisar 9.000 orang setiap harinya. Jumlah tersebut turun dari 40.000-60.000 orang setiap hari pada situasi pandemi Covid-19.
”Penumpang turun drastis. Kemungkinan penumpang akan semakin turun menjelang Lebaran,” ujar Holik.
Otoritas bandara, katanya, tetap menambah titik-titik pemeriksaan dan petugas pengawas. Dengan begitu, pemeriksaan persyaratan, seperti SIKM atau surat perjalanan dinas, berlangsung lancar, bisa mempersempit potensi adanya pelanggaran, dan mencegah terjadinya antrean.