Polisi menambah petugas penyekatan mudik untuk mencegah penerobosan seperti di Pos Tanjung Pura Karawang, Jawa Barat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya menambah petugas penyekatan mudik di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penambahan itu supaya tak terjadi penerobosan oleh pemudik, seperti di Pos Tanjung Pura Karawang, Jawa Barat.
Polda Metro Jaya menambah petugas penyekatan sehingga menjadi 180 orang setelah beredar video viral penerobosan pos penyekatan mudik di Pos Tanjung Pura, Karawang.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, banyak warga mencoba menerobos pos penyekatan sehingga ada penambahan petugas. Sebanyak 180 petugas itu khusus untuk menghalau pengguna sepeda motor yang nekat mudik. ”Mereka berjaga di pintu arteri yang banyak dilalui pemudik bersepeda motor supaya tidak terjadi penerobosan,” ujar Sambodo, Minggu (9/5/2021).
Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat 7.876 kendaraan putar balik di pos penyekatan mudik pada 6-8 Mei. Sepeda motor menjadi kendaraan paling dominan, mencapai 4.312 unit, disusul 2.877 mobil pribadi, 592 kendaraan umum, dan 95 angkutan barang.
Sambodo menambahkan, petugas juga menindak 10 travel gelap, melakukan 60 tes usap antigen, serta pembagian masker di pos penyekatan dan pemeriksaan.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Banten menjaring 336 kendaraan, terdiri dari sepeda motor, mobil, bus, dan travel pada hari ketiga larangan mudik ini. Terakhir, Edy Sumardi mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik Lebaran mengingat kasus pandemi Covid-19 masih tinggi.
Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Edy Sumardi menyebutkan, terdapat 246 pemudik dari 336 kendaraan yang diputarbalikkan. Karena itu, warga diminta tidak nekat mudik karena pandemi Covid-19 belum terkendali.
”Lebih baik silaturahmi menggunakan teknologi saja. Di rumah saja guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ucap Edy.