Lebaran tahun ini, pengelola RSDC Wisma Atlet Kemayoran tidak mengurangi tenaga kesehatannya untuk mengantisipasi lonjakan kasus selama mudik.
Oleh
Erika Kurnia/Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, tidak akan mengurangi jumlah tenaga kesehatan selama masa Lebaran tahun ini demi mengantisipasi potensi lonjakan kasus pascamasa mudik serta libur hari raya.
Letnan Kolonel Laut drg M Arifin dari Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Rabu (5/5/2021), mengatakan hal itu saat ada kunjungan anggota Wakil Ketua Komisi IX DPRD Bidang Kesehatan Charles Honoris di RSCD Wisma Atlet Kemayoran.
”Beliau meninjau fasilitas dan memastikan kesiapan kalau nanti ada lonjakan pasien setelah Lebaran,” kata Arifin.
Berkaca dari tahun lalu, selama periode Lebaran, terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19. Penanganan pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sempat keteteran karena ada pengurangan jumlah tenaga kesehatan. Padahal, untuk menambah tenaga kesehatan butuh waktu untuk perekrutan.
Tahun ini, RSDC Wisma Atlet Kemayoran tidak mengurangi tenaga kesehatan yang sekarang ada 2.248 orang. Jumlah itu cukup untuk menangani pasien yang sempat melampaui tingkat hunian kamar 80 persen pada Januari 2021.
Dalam situasi landai, tenaga kesehatan yang ada juga masih cukup untuk diperbantukan sebagai tenaga vaksinasi di wilayah Jakarta. RSDC Wisma Atlet Kemayoran bahkan sudah berkomitmen menyumbang 1.000 tenaga vaksinasi.
Dua minggu sebelum Lebaran, jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran cenderung menurun. Berdasarkan data pada Selasa (4/5/2021) malam, ada 1.364 pasien yang dirawat. Dengan demikian, tingkat keterisian RS tersebut 22,7 persen dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia.
Angka tersebut lebih rendah dari hari sebelumnya dan lusa kemarin yang sejumlah 1.423 orang dan 1.446 orang. Adapun seminggu lalu, Rabu (28/4/2021), terdapat lebih banyak pasien yang dirawat, yakni 1.456 orang dengan tingkat keterisian tempat tidur 24,29 persen.
Pasien migran
Terkait dengan kekhawatiran akan penularan virus SARS-CoV-2 jenis baru dari luar negeri, RSDC Wisma Atlet Kemayoran sejauh ini belum menemukan lonjakan pasien, khususnya dari pekerja migran.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia meningkatkan upaya pencegahan masuknya varian virus Covid-19 dari luar negeri dengan mengetatkan pengawasan di pintu masuk wilayah Indonesia. ”Bahwa semua kepulangan pekerja migran akan dikoordinasikan oleh Panglima Kodam (Pangdam) bekerja sama dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di semua daerah,” kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Selasa (4/5/2021).
Pengawasan pekerja migran yang tiba dari luar negeri tetap mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021, yaitu harus menunjukkan surat negatif hasil tes PCR saat kedatangan, menjalani karantina, dan tes PCR pascakarantina.
15 titik penyekatan
Guna mendukung upaya mencegah lonjakan kasus pada masa Lebaran, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menyekat 15 titik selama larangan mudik pada 6-17 Mei. Fokus penyekatan ada area perbatasan dengan Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang R A Benny Purwana menyebutkan, petugas gabungan memfokuskan penyekatan di simpang Bitung, Pandeglang, serta Jayanti dan Tanara, Serang.
Posko penyekatan keluar masuk pemudik ini juga berada di Gerbang Tol Balaraja Barat, Gerbang Tol Balaraja Timur, Gerbang Tol Cikupa, Gerbang Tol Kedaton, Rest Area Km 43, dan Rest Area Km 45.
”Kronjo, Kresek, Jayanti, Solear, dan Citra Raya akan menjadi prioritas lokasi penyekatan. Petugas gabungan akan bersiaga di posko setiap penyekatan selama 24 jam,” kata Benny.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melarang aparatur sipil negara (ASN) untuk mudik. Ketentuan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 800/1396-BKPSDM tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Mudik dan/atau Cuti bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara Ddi Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
”ASN yang nekat mudik atau bepergian akan disanksi tegas. ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat,” ucap Zaki.