Vaksin AstraZeneca mulai digunakan di Jakarta. Dosis yang sudah diterima 500.000 dosis dari alokasi 1,5 juta dosis. Disiapkan obat bagi penerima vaksin yang mengalami gejala ikutan, seperti pegal atau demam.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan, mulai Rabu, 5 Mei 2021, sasaran vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota akan menerima vaksin AstraZeneca. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut mendapat alokasi 1,5 juta dosis dan akan didistribusikan sesuai dengan alur distribusi vaksin.
Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021), menjelaskan melalui keterangan tertulis, vaksin Covid-19 AstraZeneca diberikan kepada sasaran dengan usia 18 tahun ke atas sebanyak dua dosis secara intramuscular dengan interval 12 minggu.
Vaksin itu didistribusikan sesuai alur yang ditentukan, yaitu dari Suku Dinas Kesehatan ke puskesmas kecamatan dan dari puskesmas kecamatan ke fasilitas pelayanan vaksinasi, seperti puskesmas kelurahan, rumah sakit, klinik, sentra vaksin, dan pelayanan vaksinasi di luar gedung puskesmas di wilayah kerja.
Di wilayah DKI Jakarta, disebutkan Widyastuti, total sasaran penerima vaksin dari usia 18 tahun ke atas ada sekitar 8,8 juta orang. Untuk penerima tahap 1 dan tahap 2 di DKI ada 3 juta orang lebih.
Sejauh ini belum ada keluhan serius setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Dengan masuknya vaksin AstraZeneca, Dinkes DKI Jakarta mengatur urutan prioritas wilayah dalam pemberian vaksin. Pertama adalah wilayah RW yang masuk dalam daftar RW kumuh berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Pemukiman dalam rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu.
Prioritas kedua diberikan kepada daerah yang terdapat atau berpotensi terjadinya kasus Covd-19 dengan variant of concern (VoC). Kemudian, prioritas ketiga diberikan pada wilayah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sesuai dengan skala prioritas atau daerah zonasi yang paling berisiko yang terdapat pada kecamatan tersebut berdasarkan hasil kajian dari PPKM mikro setiap dua minggu.
Menurut Widyastuti, untuk fasilitas pelayanan vaksinasi Covid-19 yang masih memiliki stok vaksin Covid-19 Sinovac, tetap digunakan untuk pemberian vaksinasi dosis kedua. ”Untuk menjamin stabilitas penyimpanan vaksin, maka pada fasilitas pelayanan vaksinasi Covid-19 yang tidak memiliki tempat penyimpanan sesuai standar dan atau memiliki stok yang melebihi kebutuhan dosis kedua, dilakukan penarikan vaksin Covid-19 Sinovac oleh puskesmas,” kata Widyastuti.
Untuk alokasi 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca itu, kata Widyastuti, DKI Jakarta sudah menerima 500.000 dosis. Awal Maret 2021, sudah ada 28.000 orang yang menerima vaksin AstraZeneca.
”Sejauh ini belum ada keluhan serius setelah menerima vaksin AstraZeneca. Kalaupun ada, beberapa menyampaikan merasa agak sedikit meriang atau demam. Tetapi, kami juga sudah menyiapkan (obat) di lapangan terkait dengan AstraZeneca,” kata Widyastuti.
Untuk para sasaran yang sudah dilakukan vaksinasi dibekali obat antigenetik, turun panas, atau obat untuk mengurangi pegal-pegal tadi. Apabila penerima vaksin membutuhkan, obat tersebut bisa diminum.
”Tapi, sejauh ini tidak pernah terlaporkan di kami efek samping atau kejadian ikutan pasca-imuniasi (KIPI) yang serius. Jadi, semuanya yang masuk ke kami KIPI ringan dan itu sehari sembuh langsung sehat kembali,” kata Widyastuti.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, untuk jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, warga lansia, dan petugas pelayanan publik) di DKI Jakarta adalah 3.000.689 orang.
Untuk total penerima vaksin dosis 1 per 5 Mei 2021 sudah 1.994.275 orang atau 66,5 persen. Adapun total penerima vaksin dosis 2 kini mencapai 1.313.679 orang atau 43,8 persen.
Untuk tenaga kesehatan, dari target penerima vaksinasi 112.301 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 128.375 orang atau 114,3 persen. Kemudian, vaksinasi dosis 2 sudah 112.125 orang atau 99,8 persen dari target yang menerima.
Pada kelompok lansia dengan target vaksinasi 911.631 orang, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 578.758 orang atau 63,5 persen. Vaksinasi dosis 2 sudah diberikan kepada 466.027 orang 51,1 persen.
Kemudian, pada kelompok petugas pelayanan publik dengan target vaksinasi 1.976.757 orang, untuk vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 1.287.142 orang atau 65,1 persen. Adapun vaksinasi dosis 2 mencakup 735.527 orang atau 37,2 persen.
Widyastuti menambahkan, dengan penerima vaksin yang masih pada kisaran 1,9 juta orang, Dinkes DKI melakukan percepatan. Upaya tersebut dilakukan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak.
”Pertama tentang SDM (sumber daya manusia) sendiri, kami sudah melatih lebih dari 10.000 vaksinator yang kami sebar ke semua kecamatan dan kelurahan di sentral-sentral vaksin faskes-faskes, rumah sakit, puskesmas, ataupun sentral vaksin yang sifatnya mobile ataupun statis. Yang kedua tentu kami melakukan penambahan atau berkoordinasi dengan semua stakeholder atau pemangku kepentingan,” kata Widyastuti.