Sebagian masyarakat di Jakarta berencana berlibur di dalam kota selama masa libur Lebaran 2021. Mereka berharap bisa melepas penat sejenak walau masih dibatasi oleh pandemi Covid-19.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menyikapi larangan mudik dari pemerintah, sebagian masyarakat berencana menghabiskan masa libur Lebaran dengan berwisata di dalam kota, seperti menginap di hotel dan pergi ke pusat perbelanjaan. Mereka berharap bisa melepas stres di tengah pembatasan sosial.
Masa libur satu pekan akan dihabiskan konsultan media Shinta (25) untuk bersantai di Jakarta. Dia berencana menginap di hotel dalam kota (staycation) untuk mencari ketenangan.
”Ingin kabur sejenak dari rutinitas yang padat. Menurut saya, liburan dalam kota sah-sah saja asal masih terlindungi (dari Covid-19). Banyak orang stres (akibat menyendiri) di rumah. Interaksi sosial masih diperlukan, termasuk liburan,” kata Shinta, Selasa (27/4/2021).
Karyawan swasta Elsa Toruan (28) sudah menyusun rencana di lima hari liburnya nanti. Hari pertama ia akan pergi ke mal dengan teman sekolahnya dulu. Hari libur selanjutnya ia berencana staycation dengan teman-teman kuliah di salah satu apartemen di Jakarta.
Perantau asal Palembang, Sumatera Selatan, itu enggan pergi ke tempat rekreasi publik, seperti kebun binatang. Ia khawatir tempat itu didatangi banyak orang saat libur. Kalaupun harus ke tempat publik, Elsa mendisiplinkan diri dengan rutin cuci tangan dan memakai masker.
”Mulanya kami mau liburan ke Bandung. Karena ada larangan mudik, kami memutuskan staycation sambil nonton bareng sampai hari terakhir libur,” kata Elsa. ”Ini untuk refreshing diri dari kesibukan sehari-hari. Bosan juga kalau menghabiskan waktu sendirian di indekos saat libur panjang,” tambahnya.
Batal ke luar kota juga dialami pegawai swasta Bela Dienna (24). Ia urung mudik ke Surabaya dan Banyuwangi, Jawa Timur, karena larangan pemerintah. Sebagai gantinya, ia akan liburan di sekitar Jakarta dengan keluarga. Destinasi wisata alam, seperti pantai, hutan, dan gunung jadi target liburan Bela.
Menurut dia, liburan ke alam tepat untuk melepas stres akibat WFH (bekerja dari rumah) berkepanjangan. Liburan di alam terbuka pun ia nilai aman karena bisa mendapat udara segar. Ia menghindari tempat publik tertutup yang menggunakan penyejuk ruangan atau AC selama pandemi.
”Setelah liburan di alam, saya harap pikiran kembali segar dan saya jadi lebih produktif lagi saat kembali bekerja,” kata Bela.
Suasana baru
Safira Putri (23), karyawan swasta, akan memakai hari libur selama sepekan untuk mencari suasana baru. Bersama keluarga dan teman-teman di Jakarta, dia berencana jalan-jalan berkeliling Jakarta, seperti ke mal dan kedai kopi. Ia juga berpikir untuk staycation.
”Saya mencari suasana dan pemandangan baru agar tidak bosan di liburan tahun ini. Selama tetap menjalankan protokol kesehatan, sepertinya masyarakat akan tetap mencari suasana baru untuk liburan. Terlebih, pemerintah melarang mudik,” kata Safira.
Karyawan swasta lainnya, Sheila Regita Pasaribu (23), sependapat bahwa liburan tahun ini patutnya dilakukan dengan aman. Menurut dia, lebih baik liburan di rumah atau dalam kota saja. Ia pribadi menghindari berlibur ke luar kota karena khawatir terpapar virus korona baru. Ia merasa bertanggung jawab menjaga kesehatan orangtuanya yang sudah tua dan mengidap penyakit penyerta di rumah.
”Untuk sekarang saya harus menahan keinginan (untuk liburan ke luar kota). Saya berencana melepas stres dengan menekuni hobi, misalnya main sepatu roda di Gelora Bung Karno, main bulu tangkis, atau olahraga lain,” kata Sheila.
Adapun Sherly (48), pekerja lepas, berencana di rumah saja saat liburan. Ia merasa perlu menjaga diri dari paparan Covid-19 karena tinggal bersama bayi dan anak balita yang notabene rentan terpapar virus.
Minat rekreasi lokal
Adapun minat warga untuk berekreasi lokal selama pandemi Covid-19 tergolong tinggi. Berdasarkan laporan mobilitas masyarakat Indonesia selama pandemi oleh Google, hingga 16 April 2021, masyarakat masih banyak beraktivitas di sekitar rumah.
Namun, tampak pula peningkatan mobilitas publik ke pusat ritel dan tempat rekreasi. Tempat yang dimaksud mencakup, antara lain, restoran, museum, bioskop, pusat perbelanjaan, dan taman hiburan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengizinkan tempat wisata tetap buka saat libur Lebaran. Tempat wisata wajib menerapkan protokol kesehatan ketat yang mengacu ke prinsip CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Adapun pemerintah daerah diberi wewenang untuk memutuskan operasi destinasi wisata saat libur Lebaran. ”Dibuka atau tidaknya (destinasi wisata) adalah wewenang pemerintah daerah sesuai dengan angka Covid-19 yang ada di daerah masing-masing,” kata Sandiaga (Kompas, 27/4/2021).