Kasus Positif Covid-19 Turun, Pemkot Tangerang Selatan Siaga
Kendati kasus Covid-19 di Tangerang Selatan menurun, pemerintah setempat tetap bersiaga mengantisipasi adanya lonjakan kasus yang dipicu mudik Lebaran.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Sejumlah indikator menunjukkan tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Tangerang Selatan, Banten, cenderung menurun. Meski demikian, pemerintah setempat bersiaga, salah satunya dengan tetap mempertahankan kapasitas tempat tidur dan melarang masyarakat untuk mudik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Allin Hendarlin Mahdaniar, Senin (26/4/2021), memaparkan, angka kasus positif Covid-19 di Tangsel menurun dalam dua pekan terakhir dari sebelumnya 6,7 persen menjadi 5,9 persen pada pekan ini. Adapun tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di ruang isolasi sebesar 44 persen, sedangkan di ruang perawatan intensif (intensif care unit/ICU) 59 persen.
”Angka kasus menurun, bahkan cenderung normal. Kami masih fokus mengawasi warga yang sedang isolasi mandiri untuk memastikan mereka melakukan isolasi mandiri secara berkualitas,” kata Allin.
Kendati kasus Covid-19 menurun, Allin menyatakan pemerintah tetap bersiaga mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19. Rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Tangsel diminta untuk tidak mengurangi kapasitas tempat tidur saat ini. Mereka tetap diwajibkan mengalokasikan 40 persen dari total tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19.
Allin juga meminta masyarakat untuk mengurungkan niat mudik tahun ini. Menurut Allin, meski kasus Covid-19 terlihat melandai, angka kasus aktif setiap harinya masih ada. Karena itu, Allin menyebut pandemi belum sepenuhnya berakhir. Bahkan, kasus bisa kembali melonjak jika masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan (prokes) dan memaksakan diri mudik.
”Artinya, penularan masih terjadi. Jadi, perhatian kita tetap bagaimana menghindari penularan ini dengan menerapkan prokes. Lalu ada vaksinasi juga. Kami takutkan ini mutasi virus. Saat nanti ada orang mudik, ada pendatang kembali ke kampung, malah dia membawa (virus) ke kampung,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi pemudik, Polres Tangsel mempersiapkan dua titik penyekatan dan enam cek poin. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel Ajun Komisaris Bayu Marfiando menjelaskan, cek poin di wilayah Tangsel akan ditempatkan di Islamic Center, Kelapa Dua; Pondok Aren, Jalan Victor, Muncul, dan Gading Serpong. Adapun titik penyekatan berada di Bitung dan Gerbang Tol Bitung.
Posko cek poin difungsikan untuk memastikan masyarakat yang melintas menerapkan prokes. Namun, jika ada pengendara yang terindikasi hendak mudik, akan diputarbalikkan. Adapun titik penyekatan didirikan untuk mengantisipasi pemudik.
”Tapi memang saat ini Tangsel belum ada untuk titik pengecekan yang mengikuti adendum Surat Edaran Satgas Covid-19. Penyekatan baru kita bangun pada 6-17 Mei,” kata Bayu.
Secara terpisah, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel Oki Rudianto menyampaikan, Satpol PP tetap melaksanakan patroli setiap hari untuk memastikan masyarakat menerapkan prokes. Selain itu, patroli juga menyasar kepatuhan pengelola mal, kafe, dan rumah makan terhadap aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Menurut Oki, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes sudah cukup baik. Itu terlihat dari semakin sedikit masyarakat yang tidak disiplin mengenakan masker.
”Sekarang sudah semakin jarang kami menindak masyarakat yang tidak mengenakan masker,” katanya.