Food Station Pastikan Peroleh Stok 2.964 Ton Beras dari Cilacap
Pasokan beras dari Cilacap yang segera akan panen raya membuat Ibu Kota tidak kekurangan bahan pangan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan pada bulan puasa ini mendapat jaminan pasokan beras dari Cilacap 2.964 ton. Beras sebanyak itu merupakan hasil panen raya yang diperoleh melalui sistem contract farming antara PT Food Station Tjipinang Jaya dan gabungan kelompok tani di Cilacap, Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo, Jumat (16/4/2021), saat dihubungi di Cilacap, Jawa Tengah, mengatakan, upaya Food Station sebagai BUMD pangan Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga stok pangan terutama beras dilakukan dengan sejumlah upaya. Salah satunya adalah Food Station bekerja sama dengan wilayah sentra beras untuk mengamankan stok dalam bentuk padi atau gabah.
Food Station bekerja sama dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) di sejumlah wilayah, di antaranya dengan gapoktan di Lampung, Sidoarjo, Demak, Cilacap, Subang, Karawang, dan Indramayu.
Untuk beras, stok dalam keadaan cukup. Beras diperkirakan akan surplus karena pada Maret dan April 2021 memasuki panen raya. (Suharini Eliawati)
Untuk kerja sama dengan Cilacap, kata Pamrihadi, Food Station bekerja sama dengan Gapoktan Sumber Makmur Cilacap. Melalui kerja sama itu, Gapoktan Sumber Makmur menyiapkan pengadaan lahan dan petani, Food Station melakukan beragam pendampingan kepada petani dan pembelian produk pertanian.
Sejumlah pendampingan yang diberikan Food Station kepada para petani yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Makmur, antara lain, terkait pemilihan varietas dan memberikan pendampingan dalam pascapanen. Food Station sebagai off taker memberikan jaminan harga dan memotong mata rantai pembelian gabah milik petani sehingga petani bisa tetap sejahtera. Dengan kerja sama itu juga dapat digunakan oleh petani untuk mendapatkan pembiayaan.
Kerja sama dengan gapoktan itu diinisiasi pada tahun 2018 dengan areal sawah seluas 250 hektar. Pada 2019 bertambah seluas 500 hektar, tahun 2020 bertambah seluas 850 hektar, dan pada 2021 akan bertambah lagi seluas 1.000 hektar. Dengan rata-rata produktivitas 5,7 ton per hektar, memberikan potensi hasil 5.700 ton gabah kering panen (GKP) atau 2.964 ton beras dengan varietas Ciherang, Mentik Wangi, dan Muncul.
Untuk panen yang berlangsung Jumat ini, ujar Pamrihadi, berlangsung di area seluas 50 hektar di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pasokan beras itu akan masuk ke Jakarta melalui Pasar Induk Beras Cipinang.
Suharini Eliawati, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta secara terpisah menjelaskan, sebagai kota jasa, Jakarta mendapatkan pasokan kebutuhan dari sejumlah daerah. Adapun untuk kebutuhan beras di DKI Jakarta tercatat per bulan DKI membutuhkan beras 103.396 ton.
Pada bulan puasa dan Lebaran 2021, diprediksi terjadi kenaikan kebutuhan 0,2 persen sehingga kebutuhan beras naik menjadi 103.606 ton. ”Untuk beras, stok dalam keadaan cukup. Beras diperkirakan akan surplus karena pada Maret dan April 2021 memasuki panen raya,” katanya.
Dalam keterangan tertulis Pemprov DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir pada panen raya di Cilacap mengatakan, DKI Jakarta amat bersyukur karena terbantu dengan adanya kolaborasi antardaerah untuk memastikan ketahanan pangan di Ibu Kota terjaga.
”Kolaborasi ini ikhtiar yang punya multiaspek, bagi kami di Jakarta, 99 persen kebutuhan pangan dipasok dari luar dan kita memiliki ketergantungan yang amat tinggi dan Jakarta merasa bersyukur bisa bersama dengan Cilacap menyiapkan ketahanan pangan untuk warga di Ibu Kota,” katanya.