Banjir di Tiga Kecamatan di Kota Bekasi Surut, Warga Diminta Tetap Waspada
Pada periode ini, masyarakat diimbau waspada akan perubahan cuaca yang bersifat cepat.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat, mengakibatkan lima wilayah di daerah itu terendam banjir pada Rabu (14/4/2021) malam. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 sentimeter sampai 65 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Agus Harpa mengatakan, hujan deras yang melanda Kota Bekasi pada Rabu sore menyebabkan terjadinya luapan banjir di lima lokasi di tiga kecamatan. Banjir tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pondokmelati, Jatiasih, dan Bekasi Selatan.
”Banjir di lima lokasi itu sudah surut semua. Pohon-pohon yang tumbang juga sudah kami bersihkan,” kata Agus, Kamis (15/4/2021), saat dihubungi dari Bekasi.
Banjir di lima lokasi itu sudah surut semua. Pohon-pohon yang tumbang juga sudah kami bersihkan.
Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi, di Kecamatan Pondokmelati, banjir menggenangi tiga titik, yakni area Kantor Kelurahan Jatimurni dengan ketinggian muka air 40-60 sentimeter. Genangan air juga terlihat di Kelurahan Jatimurni, tepatnya di komplek Perumahan Spring Garden dengan ketinggian air 10-30 sentimeter. Satu titik genangan lain ada di Puri Gading (Kelurahan Jatiwarna). Banjir di tempat itu merendam permukiman warga dengan ketinggian air 30 sentimeter.
Di Kecamatan Jatiasih, genangan merendam permukiman warga di Perumahan Dosen IKIP, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, dengan ketinggian muka air 65 sentimeter. Adapun titik banjir terakhir berada di Kecamatan Bekasi Selatan, tepatnya di Jalan Mandala (Kelurahan Jakasetia) dengan tinggi muka air 20-40 sentimeter.
Agus menambahkan, selain banjir, hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan lima pohon tumbang. Pohon yang tumbang itu berada di wilayah Jalan Wibawa Mukti 2, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih.
Hujan es
Hujan deras yang terjadi di Bekasi pada Rabu sore juga disertai hujan es di empat wilayah kecamatan di Kota Bekasi. Hujan es sebesar jari kelingking itu terjadi di Jatiasih, Pondok Gede, Pondok Melati, dan Jakasampurna.
Koordinator Subbidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra, Rabu, mengatakan, BMKG mendeteksi adanya hujan es di sekitar Bekasi. Berdasarkan pemantauan, hujan lebat juga terjadi di sebagian besar Jabodetabek.
Ia menambahkan, perkembangan awan hujan pada Rabu sore terjadi cepat antara pukul 14.00 dan pukul 15.00. Hujan itu mengarah ke Bekasi yang ternyata disertai dengan hujan es.
”Hal ini merupakan sebuah kondisi adanya konvektivitas yang kuat, dapat menyebabkan tumbuhnya awan kumulonimbus yang kuat. Hujan es biasa terjadi ketika masa peralihan musim seperti saat ini,” kata Agie.
Adanya awan kumulonimbus yang memiliki dorongan massa udara updraft dan downdraft yang kuat biasanya juga disertai dengan freezing di lapisan bawah. Hal ini sering kali mengakibatkan hujan es.
”Pada periode ini, masyarakat diimbau waspada akan perubahan cuaca yang bersifat cepat. Jika ada kondisi tersebut (hujan es), sebaiknya berlindung di rumah atau pada bangunan permanen. Sebab, ukuran hujan es yang besar juga bisa mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.