Jelang Lebaran, Pedagang Pasar di Jakarta Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Dua peristiwa kebakaran pasar di DKI Jakarta dalam waktu berdekatan menjadi alarm peringatan bagi pedagang dan pengelola pasar untuk meningkatkan kewaspadaan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pedagang pasar di wilayah DKI Jakarta diminta meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya kebakaran pasar. Peristiwa kebakaran di dua pasar di DKI Jakarta menjelang Lebaran menjadi sinyal awal bagi pedagang untuk senantiasa bersiaga.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPW Ikappi) DKI Jakarta Miftahudin, Selasa (13/4/2021), lewat surat imbauan. Ia menyebut peristiwa kebakaran Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 8 April 2021 dan Pasar Minggu pada 12 April 2021 menjadi pengingat bagi pedagang untuk selalu waspada serta melaksanakan upaya-upaya pencegahan kebakaran.
Miftahudin mendorong agar pedagang membentuk satuan kelompok untuk melaksanakan kegiatan ronda keliling di setiap sore dan malam hari setelah pasar tutup. Pedagang diharapkan berkonsolidasi antarsesama pedagang di tiap-tiap blok. Upaya itu untuk mencegah kebakaran kembali terjadi.
Dua peristiwa kebakaran pasar dalam jangka waktu yang berdekatan bagi Miftahudin harus dijadikan sebagai alarm peringatan bagi pasar-pasar lain di DKI Jakarta.
”Oleh sebab itu, kami mendorong agar PD Pasar Jaya mempersiapkan APAR (alat pemadam api ringan) atau penanganan kebakaran secara dini,” kata Miftahudin melalui siaran pers.
Kami mendorong agar PD Pasar Jaya mempersiapkan APAR (alat pemadam api ringan) atau penanganan kebakaran secara dini.
Menurut dia, kebakaran pasar di bulan Ramadhan menjadi pukulan berat bagi pedagang. Jika itu tidak diantisipasi dengan baik, kejadian serupa bisa jadi akan terulang dan menimbulkan kerugian yang lebih besar di kemudian hari.
Nanik (43), pedagang di Pasar Minggu Blok C yang terbakar, menuturkan, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta akibat lapak sembakonya turut terbakar. Kini, ia tak lagi memiliki sumber penghasilan setelah kiosnya terbakar. Musibah kali ini, baginya, amat berat di hari pertama menjalankan ibadah puasa.
”Belum tahu bakal dagang di mana setelah ini. Belum ada pemberitahuan lagi dari pengelola pasar bakal ke mana. (Penghasilan) iya, tidak ada sementara karena dagangan terbakar,” katanya.
Fatturohman (22), pedagang ayam hidup di Blok C Pasar Minggu, mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi menjelang Maghrib atau sekitar pukul 18.00. Api muncul dari lantai dasar. Di sekitar sana banyak benda mudah terbakar dan tabung gas.
Ia menduga para petugas keamanan dan para pedagang di sekitar titik munculnya api lengah saat api mulai muncul. Ketika itu para pedagang tengah bersiap pergi melaksanakan ibadah shalat Maghrib sehingga situasi di sekitar lokasi munculnya api sedang kosong ditinggal pedagang.
”Biasanya ada petugas satpam dan pedagang di sekitar sana. Enggak tahu kenapa kemarin itu api yang seharusnya bisa dipadamkan malah membesar,” katanya.
Melihat kondisi para pedagang kebingungan karena tak bisa berjualan, hal yang tak kalah penting bagi DPW Ikappi DKI Jakarta adalah menyiapkan lokasi berdagang yang baru bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Minggu. Mereka mendorong Pemprov DKI Jakarta mengambil alih upaya percepatan pembangunan penampungan.
”Kalau terlalu larut maka pedagang akan merugi karena ini adalah bulannya panen pedagang. Kami berharap pemprov lebih cepat dan responsif terhadap upaya-upaya penanganan,” kata Miftahudin.
Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, relokasi pedagang pasar akan dilakukan setelah pendataan terhadap mereka selesai dilaksanakan oleh pengelola pasar. Menurut Isnawa, para pedagang korban kebakaran, menurut rencana, akan dipindahkan ke area-area yang masih layak dan memungkinkan untuk berjualan. Ia berharap pengelola pasar dapat segera merelokasi sekitar 350 pedagang yang menjadi korban kebakaran.
”Untuk saat ini yang dibutuhkan adalah mencarikan lokasi alternatif bagi para pedagang ini,” katanya saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Minggu Blok C.
Direktur Teknik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya Aristianto menyampaikan, Perumda Pasar Jaya saat ini sedang mendata jumlah pasti pedagang yang terdampak kebakaran. Perumda Pasar Jaya akan mencarikan solusi bagi pedagang terkait lokasi penempatan atau berdagang sementara.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Polsek Pasar Minggu Komisaris Effi M Zulkifli enggan berkomentar banyak ketika ditanya sejauh mana hasil penyelidikan polisi atas peristiwa kebakaran tersebut. Menurut Effi, anggotanya masih berada di lokasi kebakaran untuk pengamanan dan olah tempat kejadian perkara.
Ia belum dapat membeberkan dugaan sementara penyebab kebakaran karena masih dalam tahap pengumpulan informasi dan data. Namun, menurut rencana, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri akan segera tiba ke lokasi kebakaran untuk melakukan penyelidikan.
”Tunggu Puslabfor datang dulu. Mereka yang lebih tahu. Sekarang belum tahu berapa kerugian dan dugaan penyebab kebakaran,” katanya.