Jelang Ramadhan, Peziarah Datangi TPU Khusus Covid-19
Pembukaan Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Jakarta Barat, untuk peziarah belum dibarengi dengan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan. Tak ada pengawasan dari petugas dan imbauan agar peziarah mematuhi protokol.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, pada hari libur terakhir jelang Ramadhan. Ini tak lepas dari pembukaan TPU untuk peziarah, terutama di area dengan pemakaman protokol khusus Covid-19, setelah ditutup selama setahun terakhir.
Kepadatan kendaraan pada Minggu (11/4/2021) siang mulai terlihat di jarak 1 kilometer menjelang lokasi TPU Tegal Alur. Warga dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum memadati jalan. Mereka yang tak sabar membunyikan klakson kendaraan secara terus-menerus dan meminta pengendara lain bergegas.
Jalan-jalan alternatif, seperti gang-gang yang berada di sekitar TPU, juga padat. Jangankan pengendara kendaraan bermotor, pejalan kaki pun kesulitan melalui area ini. Dari titik kemacetan, dibutuhkan waktu setidaknya 50 menit untuk sampai ke kompleks TPU Tegal Alur.
Menurut Karyo (57), pedagang es yang terjebak dalam kemacetan, kepadatan ini sudah berlangsung selama dua hari terakhir. Dia yang berangkat pukul 09.00 masih belum sampai di kompleks TPU pada pukul 11.00.
”Yang punya motor main dulu-duluan semua. Ya, kalah saya yang harus dorong gerobak ini,” katanya.
Mungkin karena kerinduan dari keluarga yang ditinggalkan. Soalnya baru sebulan ini peziarah kami izinkan, terutama di area pemakaman dengan protokol Covid-19.
Warga Ciganjur, Jakarta Selatan, Nur Azizah, berangkat dari rumahnya pukul 11.00. Dia terjebak macet pukul 12.00 dan baru sampai di makam ayahnya pukul 13.00.
”Di keluarga kami baru ayah yang dimakamkan di sini karena beliau kena Covid-19. Makanya, enggak tahu Tegal Alur akan sepadat ini menjelang puasa,” ujarnya.
Sebagian warga berdoa dengan duduk melingkar di sekeliling makam. Warga yang punya anggota keluarga lebih dari tiga orang terlihat kesulitan menjaga jarak saat berziarah. Di samping itu, masih ada juga peziarah yang tak mengenakan masker.
Dikonfirmasi terkait hal ini, juru bicara Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ivan Nurcahyo, menyatakan, TPU Tegal Alur baru dibuka untuk umum selama sebulan terakhir. Sebelumnya, TPU ini dikontrol ketat, terutama di area khusus pemakaman dengan protokol Covid-19.
”Mungkin karena kerinduan dari keluarga yang ditinggalkan. Soalnya baru sebulan ini peziarah kami izinkan, terutama di area pemakaman dengan protokol Covid-19,” ujarnya.
Menurut dia, ada petugas pengamanan dalam dan satuan polisi pamong praja yang memastikan penerapan protokol kesehatan di TPU. Mereka tersebar di 14 TPU yang biasanya ramai jelang Ramadhan. Selain memeriksa langsung, petugas juga mengimbau penerapan protokol kesehatan melalui pengeras suara kepada peziarah.
Namun, dari pantauan lapangan di TPU Tegal Alur pada pukul 12.00-15.30, tak terlihat ada petugas menegur peziarah yang tak mematuhi protokol kesehatan. Di samping itu, tak terdengar juga imbauan melalui pengeras suara.
Menurut tukang gali kubur dan pembersih makam, Suprianto (51), TPU Tegal Alur selalui ramai menjelang Ramadhan, kecuali tahun lalu karena TPU ditutup untuk umum. Untuk tahun ini, keramaian juga disumbang oleh penambahan petak kuburan untuk warga yang meninggal karena Covid-19.
”Yang khusus untuk makam warga meninggal karena Covid-19 pada Desember 2020 ini dulunya tempat parkir. Sekarang sudah jadi kuburan semua, makanya tambah ramai peziarahnya,” ujarnya, ketika ditemui di depan Blok AA I unit Islam.