Cegah Mudik, Polisi Sekat Jalan Tol, Arteri, hingga Jalur Tikus ke Luar Jakarta
Akses ke luar Jakarta pada 6-17 Mei 2021 akan disekat ketat oleh polisi. Jalan-jalan utama di Ibu Kota yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang juga bakal dijaga polisi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya menerapkan penyekatan di sejumlah ruas tol dan jalur arteri. Penyekatan itu bertujuan untuk mencegah mobilisasi warga ke luar Jakarta jelang mudik Lebaran 2021.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, kepolisian sejauh ini belum melakukan sosialisasi terkait larangan mudik Lebaran 2021. Namun, polisi sudah menyiapkan rencana pengamanan.
"Ada beberapa ruas tol, arteri, dan jalan-jalan lain yang akan kami lakukan penyekatan. Tol yang akan kami sekat, seperti Tol Cikarang Baru, kemudian tol yang ada di Merak (Banten). Kami akan koordinasi dengan Polda Banten," kata Yusri, di Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (10/4/2021).
Tol yang akan kami sekat, seperti Tol Cikarang Baru, kemudian tol yang ada di Merak (Banten). Kami akan koordinasi dengan Polda Banten
Di Bekasi, Kepolisian Resor Metro Bekasi menyiapkan sejumlah posko pengamanan untuk menghalau warga yang akan mudik. Pos pengamanan itu akan didirikan menyebar di jalan tol, jalur utama Pantura, hingga jalur tikus.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan, mengatakan, pengamanan itu sejalan dengan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19, Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah. Penjagaan akan dilakukan mulai 6-17 Mei 2021.
"Akan ada petugas yang bersiaga selama 24 jam penuh di titik-titik posko pengamanan. Sedikitnya ada 10 titik pos pengamanan yang disiapkan di seluruh perbatasan Kabupaten Bekasi," kata Hendra.
Sebanyak 10 titik yang akan dijaga petugas itu, antara lain, empat pintu tol yakni Cikarang Pusat, Cibatu, Cikarang Barat, dan Tambun. Kemudian dua jalur utama yaitu Kedungwaringin (perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang), Cibarusah (perbatasan Kabupaten Bekasi-Kabupaten Bogor) dan dua jalur alternatif yakni Pebayuran (perbatasan utara Kabupaten Bekasi-Karawang) dan Cipayung Kalimalang (perbatasan selatan Kabupaten Bekasi-Karawang).
"Kami juga menyiapkan skema pos pengamanan, sedikitnya di dua jalur tikus. Seperti tahun kemarin, jalur tikus ini yang jadi tujuan pemudik untuk keluar wilayah Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Petugas, kata Hendra, tidak hanya menjaga jalur darat, tetapi juga akan bersiaga menjaga lalu lintas penyeberangan sungai atau eretan. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, banyak pemudik menggunakan jasa rakit untuk menyeberangi Sungai Citarum menuju Karawang.
"Ada beberapa titik eretan di Kabupaten Bekasi menuju Karawang, ini akan kami jaga juga," tutur Hendra.
Penjagaan ekstra ketat itu tetap mengedepankan tindakan humanis dalam upaya menghalau pemudik. Mereka yang tertangkap petugas dan dicurigai bakal mudik akan diarahkan petugas untuk putar balik.
Sementara itu, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, mengimbau masyarakat untuk patuh dengan instruksi pemerintah agar tidak berlebaran di kampung halaman. Warga diajak untuk merayakan Idul Fitri di rumah masing-masing.
"Mudah-mudahan ini tidak mengurangi ibadah kita dalam rangka merayakan hari kemenangan. Berkumpul bersama keluarga tetap di rumah, tentu saja tidak mudik," katanya.
Penyekatan di Jakarta
Yusri menambahkan, Kepolisian Daerah Metro Jaya mulai menggelar operasi keselamatan selama 14 hari, mulai dari 12 April sampai 25 April 2021. Salah satu tujuan dari operasi ini, yakni mengawasi pelaksaaan protokol kesehatan di masyarakat.
"Polda Metro Jaya sudah mengimbau dan menyosialisasikan soal sahur on the road. Memang ditiadakan sama sekali untuk memutus mata rantai Covid-19," kata Yusri.
Polisi, kata Yusri, dalam mencegah terjadinya kerumunan terutama sahur on the road, sejumlah ruas jalan di Jakarta bakal disekat. Salah satu ruas jalan yang disekat, mulai dari Bundaran Senayan-Harmoni. Kekuatan personel mengedepankan polisi lalu lintas yang berjumlah 120 orang, tetapi anggota TNI juga bakal membantu penyekatan. Strategi ini dilakukan pukul 23.00-05.00.
Strategi lainnya adalah menggencarkan patroli gabungan personel Polda Metro Jaya, Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta, serta personel dinas perhubungan dan satuan polisi pamong praja. ”Bagaimana kalau kami melihat kerumunan sahur on the road? Kami bubarkan,” ujar Yusri.