Pengembangan dan penelitian vaksin Merah Putih terus dilakukan agar segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Penelitian terhadap vaksin ini diklaim ampuh terhadap mutasi virus.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah menargetkan untuk mulai menggunakan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri pada semester pertama 2022. Pengembangan dan penelitian vaksin dengan nama vaksin Merah Putih itu masih terus berjalan dan diklaim ampuh mengatasi mutasi virus Covid-19.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah menargetkan penggunaan vaksin Merah Putih mulai semester pertama tahun 2022. Vaksin itu akan segera digunakan lantaran ada perkembangan signifikan baik dari segi penelitian maupun proses produksi vaksin.
”Lembaga Biologi Molekuler Eijikman telah menyiapkan bibit vaksin subnit protein hingga menyelesaikan ekspresi ragi. Begitu juga dengan Universitas Airlangga yang akan melakukan uji praklinis sebelum masuk pada manufaktur,” kata Bambang saat menghadiri pengukuhan pengurus Alumni Amerika Serikat di Distrik 1 Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/4/2021).
Lembaga Biologi Molekuler Eijikman telah menyiapkan bibit vaksin subnit protein hingga menyelesaikan ekspresi ragi. Begitu juga dengan Universitas Airlangga yang akan melakukan uji praklinis sebelum masuk pada manufaktur.
Kementerian Riset dan Teknologi terus mendorong percepatan proses produksi guna memenuhi target penggunaan vaksin Merah Putih pada 2022. Namun, sejauh ini yang masih jadi kendala, yakni keterbatasan lokasi produksi dari PT Bio Farma. ”Tetapi, sudah ada kandidat baru sebagai tempat produksi vaksin Merah Putih ini,” katanya.
Bambang juga mengajak pihak swasta untuk turut berkontribusi dalam proses produksi massal vaksin Merah Putih. Tujuannya agar vaksin tersebut dapat menjangkau kebutuhan vaksin Covid-19 bagi masyarakat. Proyek pengembangan vaksin dalam negeri itu juga tidak terpengaruh oleh mutasi baru Covid-19 karena penelitian vaksin masih terus dilakukan agar menghasilkan vaksin yang ampuh mengatasi mutasi virus tersebut.
”Ini justru jadi peluang bagi kita untuk membuat dan menggabungkan. Jadi, tidak akan berpengaruh dengan adanya varian baru,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, vaksin dalam negeri, baik vaksin Merah Putih maupun vaksin Nusantara, diharapkan bisa menjadi kebanggaaan di tengah berbagai kesulitan dalam menangani pandemi Covid-19. Melalui kedua vaksin itu, RI bisa membuktikan kedaulatan dan kemandirian bangsa di bidang kesehatan.
”Yang sudah berkembang saat ini adalah vaksin Nusantara, tetapi mengapa sepertinya Badan POM tidak ada keinginan untuk mengeluarkan PPUK (persetujuan pelaksanaan uji klinik) tahap kedua,” ujarnya dalam rapat kerja Komisi IX DPR bersama Menteri Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, serta peneliti dari RSUP Dr Kariadi, Rabu (10/3/2021), di Jakarta.
Menurut Emanuel, kemauan politik dari semua pihak, terutama Badan POM, harus kuat untuk mendukung pengembangan vaksin dalam negeri. Jangan sampai Indonesia tidak ramah pada penelitian dalam negeri, sementara produk dari luar negeri dipermudah untuk masuk ke Tanah Air.
Kepala Badan POM Penny K Lukito menuturkan, dukungan penuh akan diberikan pada seluruh penelitian yang dikembangkan peneliti dalam negeri. Meski begitu, seluruh penelitian harus tetap memenuhi kaidah dalam proses penelitian, termasuk kaidah uji klinik dan aspek etika pada penelitian. Ia memastikan independensi BPOM dalam menentukan pendampingan dan review atas penelitian di luar negeri ataupun dalam negeri.
Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Kamis, menggelar vaksinasi Covid-19 di Kantor Polres Metro Bekasi Kota. Vaksin Covid-19 sudah diberikan kepada 874 personel Polri yang bertugas di Kota Bekasi.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari mengatakan, vaksin yang diberikan itu merupakan penyuntikan kedua. Penyuntikan dosis pertama sudah dilaksanakan pada Maret 2021.
”Sekarang kami melakukan untuk penyuntikan dosis kedua. Ini sasarannya untuk anggota Polri, pegawai di lingkungan Polres Metro Bekasi Kota, dan para pensiunan Polri,” kata Erna, Kamis (8/4/2021), di Bekasi.
Di Polres Metro Bekasi, vaksin Covid-19 menyasar 1.424 personel Polri, 70 PNS, dan para pensiunan polisi yang ada di Kota Bekasi. Sejauh ini, vaksin sudah diberikan kepada 874 personel kepolisian.
”Kami belum semuanya divaksin karena masih ada juga anggota polres yang terkena Covid-19. Jadi, mereka belum bisa divaksin,” ucapnya.
Vaksinasi di Polres Metro Bekasi Kota tidak diberikan kepada keluarga para polisi. Oleh karena itu, keluarga anggota Polres Metro Bekasi Kota akan melakukan vaksinasi di luar polres atau menanti kuota vaksin bagi umum dari pemerintah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati, dihubungi terpisah, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi akan tetap berjalan selama bulan puasa.
Penyuntikan vaksin pada bulan puasa, sesuai dengan fatwa MUI, tidak mengganggu atau membatalkan kegiatan puasa. Teknis vaksinasi Covid-19 selama bulan puasa juga tidak ada persyaratan khusus atau prosesnya sama seperti pelaksanaan vaksinasi pada umumnya.
”Tidak ada yang berbeda. Seperti pada umumnya, mereka sebelum divaksin harus screening terlebih dahulu. Kalau lolos screening, orang tersebut akan disuntik vaksin,” tutur Dezy.