Satu Murid di Bogor Terkonfirmasi Positif Covid-19
Pembelajaran diputuskan kembali secara daring setelah salah satu siswa peserta uji coba pembelajaran tatap muka di SMA Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Siswa salah satu SMA di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19. Uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah itu dihentikan dan beralih ke pembelajaran secara daring.
Kepala Seksi Pengawasan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah 1 Kabupaten Bogor Ridwan Mujani mengatakan, satu murid SMA di Leuwiliang terkonfirmasi positif Covid-19. Murid itu diduga terpapar di luar sekolah. Namun, ia sempat mengikuti uji coba PTM terbatas di sekolahnya.
”Iya, satu positif. Murid itu berstatus tanpa gejala dan sudah isolasi mandiri. Sudah ditangani oleh Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Kami sudah pantau ke sekolah tersebut. Saat ini kami terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan sekolah,” kata Ridwan.
Ridwan mengatakan, dari kasus konfirmasi positif itu, pihaknya langsung menstrerilkan sekolah dan murid agar tidak ada penambahan kasus. Untuk sementara belajar akan dilakukan secara daring.
”Sejauh ini belum ada penambahan kasus, baik dari murid maupun guru lainnya di SMA itu,” kata Ridwan.
Ia melanjutkan, pihaknya sudah mendata SMA dan SMK yang mengelar uji coba PTM. Total ada 64 sekolah, yaitu 32 SMA dan 32 SMK. Selain itu, dari hasil pengawasan di beberapa sekolah terkait uji coba PTM akan dibahas dan dievaluasi segera bersama Pemerintah Kabupaten Bogor dan Jawa Barat
”Saat ini, kan, masih uji coba PTM dan berakhir pada 10 April. Berlanjut atau tidak PTM ini, saya belum tahu karena tunggu hasil evaluasi dahulu,” kata Ridwan.
Berlanjut atau tidak PTM ini, saya belum tahu karena tunggu hasil evaluasi dahulu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Atis Tardiana mengatakan, pihak belum mendapat laporan murid yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. Namun, pihaknya akan melaporkan dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan instansi terkait.
”Saya belum dapat laporan. Kami akan segera memberikan kabar terkait kasus konfirmasi itu. Untuk SD-SMP sederajat belum ada kasus. Jika terjadi ada kasus, PTM harus dibatalkan dan murid belajar secara daring,” kata Atis.
Ketua Komisi IV Kabupaten Bogor Muad Khalim mengatakan, dari evaluasi uji coba PTM, Pemkab Bogor harus menyediakan transportasi khusus untuk murid yang berangkat ke sekolah. Kebutuhan transportasi itu dinilai penting agar murid tidak terpapar covid-19. Apalagi, pelaksanaan PTM akan digelar pada Juli mendatang.
”Masih banyak murid yang menggunakan angkot ke sekolah. Itu dinilai dapat meningkatkan paparan covid-19. Pemkab harus menyediakan angkutan khusus untuk murid,” kata Muad.
Sebelumnya Atis mengatakan, belum ada kasus terkonfirmasi positif pada satuan pendidikan yang menggelar uji coba PTM di 170 sekolah. Protokol kesehatan berjalan baik. Namun, dalam pelaksanaan uji coba masih ada murid yang berangkat dan pulang sekolah menggunakan angkutan umum.
”Sedikit ada kelonggaran, ini akan menjadi evaluasi. Namun, memang karena mereka tidak bisa diantar orang tua karena tidak ada kendaraan,” kata Atis.