Bermacam hoaks yang beredar membuat sebagian orang lansia berkeras untuk tak ikut vaksinasi Covid-19. Hal ini turut menyulitkan kerja para pengurus warga di lingkungan setempat.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengurus rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) di Jakarta kesulitan menepis keraguan warga lansia mengikuti vaksinasi Covid-19. Keraguan itu tak lepas dari terpaan hoaks terkait keamanan vaksin Covid-19 ini. Kabar bohong itu membuat sebagian warga lansia tetap berkeras menolak divaksin.
Beredarnya hoaks seputar vaksinasi menjadi keluhan sejumlah pengurus RT/RW di Jakarta. Heryati (59), Ketua RW 002 Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ini mengungkapkan, ada 400 warga lansia di wilayahnya. Namun, sejak vaksinasi bagi warga lansia dijalankan pada Februari lalu hingga awal April kini, baru 150 orang yang ikut vaksinasi.
Menurut Heryati, ada berbagai macam alasan disampaikan sebagian warga lansia yang menolak ataupun yang belum mengikuti vaksinasi. Ia mengungkapkan, ada warga lansia di beberapa RT tertentu yang mencemaskan vaksin itu haram dalam hukum Islam, takut vaksin itu memiliki efek samping, juga ada yang beralasan tidak sempat ke lokasi vaksinasi, hingga ada pula yang takut dengan jarum suntik.
”Saya dan pengurus RW berkeras mengupayakan agar para warga lansia ini bisa segera divaksin. Sampai pada suatu saat di akhir bulan kemarin, ada (lansia) yang kami bantu dengan mengantarkannya ke lokasi vaksinasi. Tetapi dia terus beralasan, sampai akhirnya bilang kalau dia takut vaksin itu haram,” jelas Heryati, di Jelambar, Selasa (6/4/2021).
Heryati menyebutkan, dari 250 warga lansia di wilayahnya yang belum divaksin, tak kurang dari 50 orang di antaranya itu terpapar hoaks. Pada Maret kemarin, dia sempat membaca pesan berantai di percakapan Whatsapp pengurus RW soal vaksin itu haram. Sejumlah warga pun berupaya menyanggah kabar itu dengan membagikan informasi bahwa vaksin telah dijamin halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), tetapi informasi itu tetap tak dihiraukan.
Kondisi serupa ditemukan di RW 009 Jelambar. Rika Gardani (50), ketua RW setempat, mendengar ada sekitar 50 warga lansia yang tidak mau divaksinasi karena alasan vaksin itu haram. Hingga kini, pengurus RW pun masih kebingungan mencari cara mengajak para warga lansia tersebut.
”Sebagian lansia yang menolak itu sudah kami ajak dengan bermacam cara. Saya bilang ke mereka, Bu, ini kan program pemerintah, kalau enggak vaksin justru malah bahaya buat ibu sendiri yang rentan terpapar Covid-19. Saya jelaskan begitu pun mereka masih ogah,” ucap Rika.
Kesulitan klarifikasi
Ketua Forum RT/RW DKI Jakarta Muhammad Irsyad mengatakan, problem vaksinasi di tingkat warga saat ini adalah kesulitan mengklarifikasi hoaks yang telah beredar. Hoaks itu telanjur membuat sebagian warga lansia enggan ikut vaksinasi.
”Kondisi itu juga kejadian di lingkungan saya, RW 005 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Banyak beredarnya informasi seputar Covid-19, juga termasuk hoaks yang meliputinya, membuat warga serba curiga dan akhirnya takut ikut vaksinasi,” ujarnya.
Padahal, Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Ni’am Sholeh sebelumnya menjelaskan, rapat komisi fatwa menyepakati vaksin Sinovac tersertifikasi suci dan halal. Keputusan itu disepakati setelah audit bersama tim dari Kementerian Kesehatan, Bio Farma, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Januari silam (Kompas, 8/1/2021).
Bantu vaksinasi
Terkait kondisi itu, sebelumnya Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menyatakan siap membantu program vaksinasi yang telah berjalan. Personel kepolisian nantinya turut terlibat dalam pendataan dan vaksinasi khusus bagi kampung binaan dalam Program Kampung Tangguh Jaya.
Yusri menjelaskan, saat ini ada sedikitnya 500 Kampung Tangguh Jaya di wilayah hukum Polda Metro Jaya di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebanyak 100 orang menjadi sasaran vaksinasi per kampung.
Dalam isu vaksin haram, misalnya, tokoh agama bisa turut berperan menjelaskan kebenaran informasi yang masih simpang siur. Padahal, MUI saat ini sudah menyatakan bahwa vaksin halal. Tokoh di lingkungan bisa mengamplifikasi pesan tersebut. (Hermawan Saputra)
Program vaksinasi tersebut bakal berjalan di 65 lokasi terlebih dahulu pada Sabtu (10/4/2021). Dengan demikian, 6.500 warga ditargetkan menerima vaksin hari itu juga.
”Ditargetkan dalam enam bulan nanti (vaksinasi di Kampung Tangguh Jaya) bisa membantu pemerintah untuk percepatan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia, khususnya di DKI Jakarta,” tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus (Kompas, 5/4/2021).
Adapun target vaksinasi bagi warga lansia di Jakarta adalah 911.631 orang. Menurut keterangan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Minggu (4/4/2021), vaksinasi warga lansia baru mencapai 487.262 orang untuk dosis pertama dan 83.140 orang untuk dosis kedua.
Libatkan tokoh masyarakat
Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menuturkan, persoalan hoaks bisa diatasi dengan pelibatan tokoh masyarakat di kalangan komunitas. Terkait vaksin Covid-19 yang dikabarkan haram, maka tokoh agama di lingkungan masyarakat bisa berperan mengklarifikasi kabar yang tidak benar itu.
”Dalam isu vaksin haram, misalnya, tokoh agama bisa turut berperan menjelaskan kebenaran informasi yang masih simpang siur. Padahal, MUI saat ini sudah menyatakan bahwa vaksin halal. Tokoh di lingkungan bisa mengamplifikasi pesan tersebut,” kata Hermawan.