Kampung Tangguh Jaya Jadi Sasaran Percepatan Vaksinasi
Penyuntik vaksin Covid-19 atau vaksinator bakal berasal dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Direncanakan, penerima vaksin berjumlah 100 orang per Kampung Tangguh Jaya.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah dikembangkan untuk pengendalian penularan Covid-19 di zona-zona rawan, ratusan rukun warga atau RW yang menjadi Kampung Tangguh Jaya disasar sebagai lokasi percepatan vaksinasi di Jakarta dan sekitarnya. Program yang diinisiasi Kepolisian Daerah Metro Jaya ini merespons masih rendahnya cakupan penyuntikan terutama bagi warga lanjut usia.
Secara nasional, cakupan vaksinasi kelompok lansia baru sekitar 8 persen. ”Ditargetkan dalam enam bulan nanti (vaksinasi di Kampung Tangguh Jaya) bisa membantu pemerintah untuk percepatan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia, khususnya di DKI Jakarta,” tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Senin (5/4/2021), di Jakarta.
Yusri menjelaskan, saat ini terdapat sedikitnya 500 Kampung Tangguh Jaya (KTJ) di wilayah hukum Polda Metro Jaya di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebanyak 100 orang jadi sasaran vaksinasi per kampung.
Personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI Angkatan Darat di setiap tempat bertanggung jawab mendata nama-nama yang bakal divaksin. Salah satu tugas mereka adalah mencegah masuknya nama yang sudah terdaftar dalam program vaksinasi lain.
Penyuntik vaksin Covid-19 atau vaksinator bakal berasal dari Polda Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta. Adapun vaksin disuplai Kementerian Kesehatan. Yusri tidak merinci jumlah vaksinator mereka, tetapi jumlah tenaga serta vaksin yang tersedia jadi pertimbangan untuk menentukan target penerima vaksin sebanyak 100 orang per lokasi.
Adapun secara nasional TNI menyiapkan 10.000 vaksinator dan Polri menyiapkan 13.500 vaksinator untuk disebar ke seluruh Indonesia. Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo pada Februari lalu menuturkan, sebanyak 900 tenaga kesehatan Polri sudah menerima pelatihan vaksinasi dari balai pelatihan kesehatan Kemenkes, dan sisanya menyusul mendapatkan pelatihan serupa.
Program vaksinasi di KTJ bakal dimulai dari 65 lokasi terlebih dahulu pada Sabtu (10/4/2021) mendatang. Dengan demikian, 6.500 warga ditargetkan menerima vaksin di hari itu.
Yusri menambahkan, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya juga bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha mal untuk percepatan vaksinasi terhadap pekerja sektor publik yang biasa beraktivitas di mal serta pengemudi ojek. Sasarannya seluruh mal di Jadetabek.
Yusri mencontohkan, data yang masuk dari Jakarta Utara terdapat Emporium Pluit Mall, Pluit Village, dan Sunter Mall. Di Jakarta Pusat ada Senayan City dan Senayan Park. Pada peluncuran vaksinasi hari Sabtu, pekerja sektor publik di sepuluh mal yang disasar terlebih dahulu.
Untuk di mal, Polda Metro Jaya dan berbagai pihak juga tengah merancang guna menyediakan layanan tanpa turun (lantatur) dalam vaksinasi. Dengan demikian, calon penerima vaksin yang mengendarai mobil tidak perlu turun dari kendaraannya untuk disuntik.
Terkait vaksinasi di Jakarta, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (4/4/2021), memaparkan, jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 sebanyak 3.000.689 orang. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, warga lansia, dan pelayan publik. Capaian vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.339.471 orang (44,6 persen) dan dosis 2 sebanyak 494.227 orang (16,5 persen).
Pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah berjalan pada 487.262 orang (53,4 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 83.140 orang (9,1 persen). ”Target vaksinasi (kelompok lansia) sebanyak 911.631 orang,” ujar Dwi.
Adapun vaksinasi pada tenaga kesehatan telah berjalan pada 121.845 orang (108,5 persen) untuk dosis 1 dan pada 105.485 orang (93,9 persen) untuk dosis 2, dengan target 112.301 orang. Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah diterima 730.364 orang (36,9 persen) dan vaksinasi dosis 2 terhadap 305.602 orang (15,5 persen), dengan target 1.976.757 orang.
Di Kota Tangerang Selatan, Banten, jumlah target individu penerima vaksin mencapai 1,2 juta orang atau 85 persen dari total jumlah penduduk Tangsel yang sebanyak 1,4 juta orang.
”Cakupan kami masih kecil, ya, masih sekitar 4 persen di angka 60.000 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendarlin Mahdaniar.
Sejumlah faktor memengaruhi rendahnya cakupan vaksinasi di Tangsel, salah satunya keterbatasan stok vaksin. Pemerintah Kota Tangsel sebelumnya mengajukan 100.000 lebih dosis vaksin kepada pemerintah pusat untuk vaksinasi tahap kedua, tetapi kemudian hanya memperoleh 25.155 dosis vaksin.