Tempat wisata dalam kota diperbolehkan untuk buka selama masa libur Lebaran. Ini jadi opsi liburan warga setelah ada larangan mudik dari pemerintah.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wisata dalam kota jadi opsi alternatif setelah pemerintah melarang masyarakat untuk mudik di masa libur Lebaran 2021. Sejumlah tempat wisata akan tetap buka dengan protokol kesehatan. Sementara itu, hotel diimbau membuat paket staycation untuk menarik minat wisatawan lokal.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebelumnya mengatakan, pemerintah melarang mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021. Namun, cuti bersama pada 12 Mei 2021 tetap berlaku. Hal itu untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur.
Walau ada larangan mudik, tempat wisata tetap diperbolehkan buka. Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana, Senin (5/4/2021), mengatakan, protokol kesehatan ketat akan berlaku.
Jumlah pengunjung yang diperbolehkan hanya 50 persen dari kapasitas maksimal. Pengunjung wajib mendaftarkan diri secara daring sebelum masuk. Mereka juga wajib mengenakan masker dan diperiksa suhu tubuhnya. Selain itu, pihak internal taman juga akan melakukan patroli rutin untuk memantau aktivitas pengunjung.
”Anak usia 0-9 tahun, ibu hamil, lansia di atas 60 tahun, dan warga luar DKI Jakarta sudah boleh datang. Kami masih melarang pengunjung untuk menggelar tikar dan makan bersama. Kereta wisata dan taman bermain anak juga belum dioperasikan. Kami hanya menyediakan peragaan satwa,” kata Ketut.
Kami masih melarang pengunjung untuk menggelar tikar dan makan bersama. Kereta wisata dan taman bermain anak juga belum dioperasikan. Kami hanya menyediakan peragaan satwa.
Tidak ada atraksi atau acara khusus yang disediakan Taman Margasatwa Ragunan menjelang libur Lebaran. Ketut mengatakan, itu dilakukan untuk mencegah kedatangan banyak pengunjung sehingga protokol kesehatan bisa dikendalikan. Belum lagi, antusiasme warga cukup tinggi setelah taman dibuka kembali pada 13 Maret 2021.
Dalam keadaan normal, kapasitas taman mencapai 60.000 pengunjung. Di libur panjang akhir pekan lalu, jumlah pengunjung pada hari Jumat sekitar 10.000 orang, Sabtu 7.000 orang, dan melonjak pada hari Minggu jadi 25.000 orang.
”Mewajibkan pengunjung mendaftarkan diri secara daring itu salah satu cara mengendalikan kondisi. Kami bisa lihat berapa orang yang sudah daftar. Nanti sistem akan menutup pendaftaran secara otomatis kalau kuota penuh,” ucap Ketut.
Menurut Head Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari, pengawasan dan penerapan protokol kesehatan jadi prioritas mereka. Pengelola Ancol bekerja sama dengan TNI, Polri, dan satpol PP untuk menertibkan protokol kesehatan.
Sama seperti Taman Margasatwa Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol juga membatasi jumlah pengunjung 50 persen dari kapasitas maksimal. Pengunjung juga wajib mendaftarkan diri secara daring.
”Pembatasan pengunjung sejauh ini masih cukup terkendali. Manajemen juga memberlakukan skema buka-tutup gerbang tergantung situasi jika diperlukan,” kata Rika.
”Staycation”
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan, larangan mudik agar dimanfaatkan pelaku pariwisata menarik wisatawan lokal. Salah satu caranya adalah menawarkan promo paket menginap dalam kota atau staycation.
”Dampak mudik (bagi pariwisata) biasanya dirasakan daerah lain karena kebanyakan orang yang mudik berasal dari Jakarta atau kota-kota besar lain. Kami sangat mendorong agar larangan mudik ini dimanfaatkan semaksimal mungkin, misalnya dengan program staycation atau paket liburan di Jakarta,” tutur Gumilar dalam telekonferensi pers terpisah.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono berharap masyarakat menjadikan staycation sebagai opsi liburan kali ini. ”Kami harapkan perhotelan tumbuh 20-30 persen (di masa libur Lebaran),” ucapnya.
Ada sekitar 1.342 pelaku sektor pariwisata di DKI Jakarta yang telah divaksinasi pada periode 2-6 April 2021. Yang diprioritaskan saat ini adalah pekerja hotel yang menampung tenaga kesehatan dan pasien Covid-19 tanpa gejala. Vaksinasi tahap pertama ini akan rampung besok, Selasa (6/4/2021).
Sutrisno mengatakan, program vaksinasi ini hasil kerja sama PHRI DKI Jakarta dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dinas Parekraf DKI Jakarta, dan Kementerian BUMN. Hingga kini belum ada kepastian jadwal vaksinasi tahap kedua karena menunggu jatah vaksin dari pemerintah.
”PHRI DKI Jakarta menghitung sekitar 37.000 karyawan untuk divaksinasi. Saya belum bisa menjawab soal jadwal karena belum ada kepastian,” uja Sutrisno.
Gumilar mengatakan, vaksinasi tahap kedua akan diberikan kepada pekerja pariwisata secara umum, antara lain, pekerja hotel, restoran, katering, bioskop, penyedia perjalanan (travel), penyedia acara (event oganizer), dan penyelenggara pernikahan. Dinas Parekraf DKI Jakarta mencatat lebih dari 45.000 orang akan divaksinasi.