Cakupan Vaksinasi di Tangerang Selatan Jauh dari Target
Berlangsung sekitar 4 bulan, cakupan vaksinasi Covid-19 di Tangerang Selatan, Banten, baru 4 persen.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Sejak pertama kali memulai vaksinasi Covid-19 pada 15 Januari 2021, hingga Senin (5/4/2021), cakupan orang yang telah divaksinasi di Kota Tangerang Selatan, Banten, masih rendah. Pemerintah daerah terkendala stok vaksin yang masih terbatas.
Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel) Allin Hendarlin Mahdaniar mengungkapkan, jumlah target individu yang divaksinasi di Tangsel mencapai 1,2 juta orang atau 85 persen dari total jumlah penduduk Tangsel sebanyak 1,4 juta orang. Adapun hingga saat ini, jumlah orang di Tangsel yang telah divaksinasi baru mencapai 60.000 orang.
”Cakupan kami masih kecil, ya, masih sekitar 4 persen di angka 60.000 orang,” ujar Allin ketika ditemui saat meninjau vaksinasi terpusat di BSD Junction, Tangsel, Banten.
Kecilnya cakupan vaksinasi di Tangsel dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain ketersediaan stok vaksin yang terbatas. Pemerintah Kota Tangsel sebelumnya mengajukan 100.000 lebih dosis vaksin kepada pemerintah pusat untuk vaksinasi tahap kedua. Namun, Kota Tangsel hanya mendapat 25.155 dosis vaksin. Jumlah tersebut masih sangat kurang.
Pemkot Tangsel saat ini sedang fokus melaksanakan vaksinasi bagi pedagang, pelaku pariwisata, dan petugas pelayan publik. Vaksinasi terpusat di BSD Junction, misalnya, menyasar 10.000 orang dari kalangan tersebut. Dalam sehari, ditargetkan ada 2.000 orang divaksinasi sehingga kegiatan tersebut akan berlangsung selama 5 hari.
Sementara itu, untuk vaksinasi kalangan lansia, hingga saat ini telah menyentuh 13.000 orang dari target 16.000 lansia atau 73 persen.
Allin sebelumnya menyebut, jumlah orang yang divaksinasi tiap harinya di Tangsel bisa mencapai 2.900 orang. Namun, karena ada warga yang menunda vaksinasi dan tidak jadi datang, jumlah yang divaksinasi per harinya hanya 1.500 orang.
Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan, dari yang ia cermati selama beberapa bulan terakhir, pemerintah daerah kesulitan meningkatkan cakupan vaksinasi lantaran stok vaksin yang dikirimkan pemerintah pusat masih terbatas. Menurut dia, pengiriman vaksin gelombang selanjutnya diperkirakan setelah April 2021. Jika vaksin telah tiba, Yunis menyarankan pemerintah daerah mengerahkan seluruh sumber daya dan tenaga kesehatan untuk mengejar cakupan vakasinasi.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyampaikan, pemerintah masih berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi. Caranya dengan mengerahkan seluruh fasilitas kesehatan yang berjumlah 69 untuk menggelar vaksinasi kepada warga masyarakat.
Selain itu, ada sejumlah skenario yang telah ia jalankan, antara lain bekerja sama dengan pihak swasta, untuk melaksanakan vaksinasi. Pemkot Tangsel sejauh ini pernah menggandeng Grab, Mall Aeon, dan pengembang Bumi Serpong Damai (BSD) untuk melaksanakan vaksinasi kepada kelompok lanjut usia, petugas pelayan publik, dan pengemudi ojek daring.
”Kami dorong bagaimana membuat strategi agar dilakukan percepatan, baik dengan massal atau di puskesmas masing-masing,” kata Airin.